Khusus untuk Jalan Purnama yang masuk Parit Tokaya, kata Edi, diperlukan penanganan khusus. Sebab Parit Tokaya merupakan dataran paling rendah di Kota Pontianak.
“Kita akan tangani khusus dengan penurapan mulai dari hulu ke hilirnya, sebagian sudah. Termasuk membebaskan beberapa bangunan yang terdampak penurapan nanti. Kita sudah ada hitungannya sekitar Rp150 miliar,” kata Edi.
Untuk itu pihaknya mengharapkan dukungan dana dari Pemerintah Pusat dan Pemerintah Provinsi Kalbar. Sebab, kata dia, akan ada beberapa jembatan yang harus dibongkar kemudian dibangun kembali.
“Beberapa kawasan juga akan dibuat terkoneksi antara satu parit dengan parit lainnya. Peninggian jalan sudah dilakukan akan tetapi masih belum merata pada semua titik. Sehingga beberapa titik akan diperhatikan terutama untuk penanganan masalah genangan tersebut,” jelasnya.
Edi juga berharap masyarakat dapat memaklumi kondisi genangan yang terjadi bersamaan dengan penerapan PPKM Darurat yang akan berlangsung hingga 20 Juli 2021 mendatang. Pemerintah Kota Pontianak, kata dia, tentu melihat situasi di lapangan.
“Tapi kan sesuai Instruksi Mendagri, hanya masyarakat yang prioritas yang dapat melewati penyekatan jalan,” tutupnya.
KalbarOnline, Ketapang - Kepolisian Resort (Polres) Ketapang siap mengawal pelaksanaan tahapan pilkada serentak, mulai dari…
KalbarOnline, Ketapang - Dalam rangka mendukung program ketahanan pangan, Polres Ketapang mengikuti zoom meeting “Launching…
KalbarOnline, Pontianak – Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kemenkumham) Kalimantan Barat menyelenggarakan…
KalbarOnline, Kapuas Hulu – Dalam rangka mendukung pelaksanaan pilkada serentak 2024 di Kabupaten Kapuas Hulu,…
KalbarOnline, Pontianak - Penjabat (Pj) Gubernur Kalimantan Barat, Harisson mengingatkan tenaga kesehatan, baik itu perawat…
KalbarOnline - Drama thriller terbaru China berjudul See Her Again dibintangi William Chan dan tayang…