Karena kondisi yang tak kunjung membaik, pada Selasa, 20 Juli 2021, KUS memutuskan untuk pulang ke rumah. Namun dia lebih dulu ke Rumah Sakit Anugerah Bunda Khatulistiwa Pontianak.
“Belum sempat turun dari mobil, pihak RS menolak, karena tidak menerima pasien Covid,” katanya.
Di tengah kondisi yang panik dan kritis, sang istri pun kata KUS, membawanya ke RSUD Soedarso. Setibanya di Soedarso, pihak rumah sakit menyatakan bahwa rumah sakit penuh dan oksigen habis. Pihak rumah sakit menurutnya tak memperlakukan orang sakit dengan benar. Justru memberikan jawaban yang tak humanis.
“Sampai di Soedarso, kami langsung ke IGD bagian depan. Tapi kami mendapat jawaban yang tak humanis. Petugas bilang ‘rumah sakit penuh, oksigen tak ada, memangnya pasien mau dibaringkan di lantai’,” kata KUS menirukan ucapan petugas.
Lalu bersama istri dan abangnya, dia pun menuju IGD Covid-19 di RSUD Seodarso. Namun oleh pihak IGD, mereka diminta mendaftar dulu di IGD umum di bagian depan rumah sakit.
“Sementara kami di IGD depan ditolak mentah-mentah. Akhirnya sempat cekcok dengan petugas karena kami mendapat jawaban yang tidak humanis. Sebenarnya kita itu paham rumah sakit penuh, kehabisan oksigen dan sebagainya. Hanya saja sampaikanlah dengan humanis, kita paham. Setidaknya berikan kami solusi atau suruh tunggu, masa tiba-tiba ngomong ‘pasien mau taruh di mana, sudahlah turunkan saja pasiennya nanti pandai-pandailah kami ngaturnya’. Kan tidak bagus jawaban seperti itu,” kata KUS.
“Kami ini kan dalam kondisi panik, kritis, ada sakit penyerta ada diabetes dan hepatitis, harusnya kan pihak rumah sakit periksa dulu komorbid saya, sambil menunggu oksigen. Ujung-ujungnya karena saya sudah benar-benar tidak tahan, kami putuskan pulang. Sampailah hari ini (Jumat, 23 Juli 2021) saya hanya isolasi mandiri. Kemudian dapat bantuan oksigen dari Persatuan Orang Melayu (POM), jadi sudah sedikit membaik,” kata KUS lagi.
KalbarOnline - Kasus dugaan pengancaman dan pemerasan yang dilakukan mantan karyawan Ria Ricis kembali disidang…
KalbarOnline, Pontianak - Uang korupsi pembangunan Gedung Balai Pendidikan dan Pelatihan Transportasi Darat (BP2TD) di…
KalbarOnline, Kapuas Hulu - Calon Wakil Gubernur Kalimantan Barat nomor urut 1, Didi Haryono menyempatkan…
KalbarOnline - Jalan kaki merupakan salah satu bentuk aktivitas fisik yang paling sederhana dan mudah…
KalbarOnline, Kapuas Hulu - Calon Wakil Gubernur Kalimantan Barat nomor urut 1, Didi Haryono diminta…
KalbarOnline, Pontianak - Ketua DPW Partai Nasdem Kalimantan Barat sekaligus Ketua Tim Pemenangan Pasangan Midji-Didi,…