Sambut Puncak Acara Presidensi G20, Wapres Ma’ruf Amin Tinjau Kesiapan SPKLU PLN 

KalbarOnline, Nusa Dua – Wakil Presiden Republik Indonesia, Ma’ruf Amin didampingi Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan bersama Direktur Utama PLN, Darmawan Prasodj, meninjau langsung kesiapan Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) di Nusa Dua, Bali, Selasa (30/08/2022). 

SPKLU ini disediakan untuk menyambut puncak acara Presidensi G20 yang digelar pada November mendatang.

IKLANSUMPAHPEMUDA

Dalam kesempatan itu, Ma’ruf Amin mengapresiasi kesiapan PLN dalam menjamin ketersediaan infrastruktur kendaraan listrik jelang KTT G20. Ma’ruf menjelaskan, dengan ketersediaan SPKLU ini juga menjadi salah satu cara bagi Indonesia untuk memasifkan penggunaan kendaraan listrik. 

“Saya tadi menyaksikan pengisian mobil listrik dan semuanya diatur sangat canggih dan otomatis menggunakan SPKLU PLN melalui PLN Mobile, dan dapat mengisi dalam 15 menit sudah terisi 100 persen,” kata Ma’ruf Amin.

Sementara itu Menko Luhut Binsar Pandjaitan menambahkan, bahwa penggunaan kendaraan listrik akan kian masif di Indonesia kedepannya. Selain untuk menghadirkan lingkungan bersih, juga untuk menekan impor energi, sehingga Indonesia dapat mencapai kemandirian energi. 

“Perintah presiden, kita akan mengkonversi kendaraan listrik sampai 2030. Jadi diharapkan, pada 2030 Indonesia akan memakai kendaraan listrik, terutama Jakarta, ini agar udara bersih untuk kesehatan kita semua,” tegasnya.

Baca Juga :  Libur Nataru, MPR Minta Masyarakat Terakpan Protokol Kesehatan 3M

Sebelumnya, Darmawan menjelaskan, pada puncak acara Presidensi G20 nantinya, para delegasi dari negara G20 akan menggunakan kendaraan listrik. Untuk itu, PLN pun telah menyiapkan 70 unit SPKLU Ultra Fast Charging, 21 unit SPKLU Fast Charging dan 200 unit Home Charging di Bali.

Kehadiran SPKLU ini juga akan menjadi showcase transisi energi Indonesia dalam pertemuan G20, terutama dalam penggunaan kendaraan listrik. 

Darmawan juga menjelaskan, bahwa pembangunan SPKLU yang dilakukan oleh PLN menjadi bukti jika Indonesia telah bergerak cepat dalam transisi energi. 

“Ini menjadi bukti jika Indonesia telah bergerak cepat dalam transisi energi. Indonesia telah mulai beralih dari energi fosil ke energi hijau yang ramah lingkungan. Tentunya ini dilakukan untuk generasi Indonesia di masa depan,” terangnya. 

Lebih lanjut disampaikannya, sebanyak 70 SPKLU Ultra Fast Charging ini disebar di dua lokasi, yakni 28 unit di Hotel Apurva Kempinski dan 38 unit ada di ITDC Nusa Dua. PLN juga menyiapkan 4 unit SPKLU yang dapat direlokasi sesuai dengan kebutuhan.

“SPKLU Ultra Fast Charging memiliki sejumlah keunggulan. Pengisian penuh mobil listrik dengan kapasitas di atas 80 kilo Watt hour (kWh) bisa dilakukan hanya dalam waktu 15-30 menit dari posisi kosong,” katanya.

Baca Juga :  Jaga Keandalan Listrik Selama KTT G20, PLN Resmi Operasikan PLTG Relokasi dari Grati ke Bali

Tak hanya itu saja, SPKLU dengan daya 200 kilo Watt (kW) ini juga dilengkapi dengan fitur Simultan Charger sehingga dapat mengisi 2 unit kendaraan secara bersamaan. 

“PLN juga menyiapkan 21 unit SPKLU Fast Charging tersebar di 15 lokasi di Pulau Bali. Kemudian, selain itu disediakan juga 200 unit Home Charging untuk menunjang kegiatan,” terangnya.

“Tak hanya melayani 492 mobil listrik yang digunakan delegasi, SPKLU ini juga bakal melayani 124 kendaraan pengamanan dan operasional serta 290 unit motor listrik yang digunakan patwal selama kegiatan KTT G20,” tuturnya.

Darmawan juga menambahkan, kalau kehadiran SPKLU ini tidak sebatas hanya untuk pertemuan G20, tapi nantinya bisa digunakan untuk masyarakat. Yang mana nantinya, Bali akan menjadi salah satu destinasi wisata dunia yang memiliki keunggulan tambahan, yakni udara yang bersih karena berkembangnya kendaraan listrik. 

“Para turis yang datang Bali akan merasakan udara yang bersih karena masifnya kendaraan listrik yang ditopang dengan hadirnya SPKLU dari PLN,” pungkasnya. (Jau)

Sumber: Executive Vice President Komunikasi Korporat dan TJSL PLN, Gregorius Adi Trianto

Comment