KalbarOnline, Pontianak – Pengacara dari Kantor Firma Hukum Sanen, Glorio Sanen angkat bicara terkait kasus penganiayaan yang dialami dirinya bersama rekan-rekannya usai menjalani sidang lapangan, Jumat (09/09/2022) kemarin.
Kepada awak media yang mewawancarainya Sabtu (10/09/2022) malam, Glorio Sanen meyakini bahwa kericuhan massa yang berujung pada pemukulan dan penganiayaan pihaknya tersebut bukanlah kejadian spontan, melainkan ada yang menggerakkan.
“Saya tidak mengenal siapa yang melakukan pengeroyokan terhadap diri saya, maka dalam konteks pokok perkara, bahwa tidak ada kepentingan hukum apapun terhadap mereka, kami meyakini tentunya ada aktor dibalik ini, saya minta saya selaku korban, aktor dibalik ini harus diungkap,” tegasnya.
Glorio Sanen menegaskan, bahwa pihaknya dalam kasus perdata ini hanya melakukan gugatan terhadap satu pihak saja, yakni 4 orang dari keluarga almarhum Aloysius Alexander.
Namun ia menilai, terdapat kesalahpahaman yang kemudian terjadi di lapangan, sehingga menimbulkan dugaan liar yang menggiring opini massa bahwa pihaknya telah melakukan gugatan terhadap seluruh tanah atau lahan warga setempat. Yang pada gilirannya memantik emosi warga.
“Padahal tidaklah demikian. Ini perkara satu penggugat melawan satu tergugat, karena tergugatnya sudah meninggal, maka ahli warisnya yang kami tarik. Kami mengklarifikasi bahwa ini bukanlah gugatan melawan seluruh masyarakat Desa Kuala Dua. Makanya kami bingung, bahwa saat pemeriksaan setempat, kami dibenturkan dengan masyarakat,” katanya.
Lebih lanjut, Glorio Sanen pun menyatakan, kalau dirinya telah menyerahkan sepenuhnya kepada di Polda Kalbar dalam menangani kasus penganiayaan ini.
Ia juga mengimbau kepada masyarakat Kalbar untuk tetap tenang dan tidak mudah terpancing dengan isu-isu liar yang mungkin tengah berhembus saat ini.
“Saya mengajak semuanya untuk tidak terprovokasi, untuk tidak melakukan gerakan diluar kendali kita, jangan sampai ada pihak ketiga yang memainkan peristiwa ini, ini kita akan menghormati proses hukum yang berjalan,” pesannya.
Sebelumnya, sidang lapangan yang digelar oleh Pengadilan Negeri (PN) Mempawah terhadap perkara nomor: 18.Pdt.G/2022/PN.Mpw, di Gang Alex, Desa Kuala Dua, Kecamatan Sungai Raya, Kabupaten Kubu Raya berakhir ricuh.
Akibatnya, Glorio Sanen diduga dipukul oleh seorang warga berinisial RK. Tak hanya itu warga juga turut menceburkan salah satu saksi penggugat bernama Idrus ke dalam parit.
Untuk diketahui pula, bahwa kasus ini bermula dari gugatan yang dilayangkan oleh Funiati Gozali melalui 7 pengacaranya dari Kantor Firma Hukum Sanen terhadap 4 orang tergugat, yang Veronika, Petronila, Angela Fransiska dan Agnes Memei.
Keempat tergugat itu merupakan istri dan anak dari almarhum Aloysius Alexander yang sebelumnya dituding telah melakukan tindakan melawan hukum berdasarkan Pasal 1365 Kitab Undang-Undang Hukum Perdata (KUHPerdata)–dengan cara melakukan penguasaan terhadap 2 bidang tanah milik Funiati Gozali secara ilegal.
Sejauh ini, para tergugat tersebut mendapat pendampingan dari tim kuasa hukum dari Kantor Advokat dan Konsultan Hukum Andel & Associates. (Jau)
KalbarOnline - Film Hidup Ini Terlalu Banyak Kamu tayang di bioskop Indonesia mulai Kamis, 21…
KalbarOnline - Baru-baru ini, Nana Mirdad curhat lewat akun Instagram pribadinya soal pengalaman tidak menyenangkan…
KalbarOnline, Pontianak - Dalam meningkatkan kualitas pelayanan dan peralatan medis di Kalimantan Barat, Pemerintah Provinsi…
KalbarOnline, Sambas - Dalam rangka optimalisasi lahan (oplah) pertanian di Kalimantan Barat, Menteri Pertanian RI,…
KalbarOnline, Ketapang - Anggota DPRD Kabupaten Ketapang dari Fraksi Partai Demokrat, Rion Sardi melakukan reses…
KalbarOnline, Ketapang - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Ketapang bakal membentuk Tim Reaksi Cepat (TRC) untuk menangani…