Jokowi Sebut Potensi Pertanian dan Perikanan Sama Besarnya dengan Pertambangan

“Kalau jadi kayak di Thailand menjadi coco thumb itu, dikupas sedikit saja, sudah jadi Rp 45 ribu, Rp 50 ribu, tiga kali lipat. Hanya urusan mempercantik kemasan saja. Kita bukan bisa, sangat bisa melakukan itu, daerah sangat bisa melakukan itu dan rakyat sangat bisa melakukan itu, didorong untuk ke sana,” ujarnya.

Di sektor perikanan, presiden mencontohkan, nilai tambah hingga 2-3 kali lipat dapat diperoleh jika dikemas menjadi produk tepung ikan.

IKLANSUMPAHPEMUDA

“Permintaan dunia akan tepung ikan ini besar sekali. Sehingga yang namanya nelayan, UMKM, koperasi, industri kecil didorong untuk melakukan ini, dan produk-produk yang lainnya yang sangat banyak ragamnya di daerah-daerah,” ujarnya.

Baca Juga :  100 Hari Kerja, Listyo Sigit Ditantang Usut Korupsi di Internalnya

Pada kesempatan itu, presiden juga mengingatkan kepala daerah untuk menjaga iklim investasi di wilayah masing-masing, mengingat investasi adalah kunci untuk mendorong pertumbuhan ekonomi. Presiden meminta pengurusan perizinan di daerah bisa diselesaikan dalam hitungan jam atau hari.

“Semua (negara) berebut investasi. Oleh sebab itu, tolong dicek kembali mengenai kemudahan perizinan karena kita dalam praktiknya masih lama, masih berada di angka 260-an hari,” ujarnya.

Baca Juga :  Disuntik Vaksin Covid-19, Novel Baswedan: Hampir Enggak Terasa

Terkait penanganan stunting, kepala negara meminta kepala daerah untuk terus mengoptimalkan upaya penanganan stunting di wilayahnya.

“Saya ingatkan kembali mengenai stunting, agar terus ditekankan kepada para bupati dan wali kota, dicek betul-betul, utamanya yang masih tinggi dilihat dan dimonitor. Harus ada selalu penurunan (angka stunting) setiap tahunnya,” pungkasnya. (Jau)

Comment