KalbarOnline, Pontianak – Al Qori Ramadhan, balita asal Kabupaten Mempawah yang lahir tanpa tempurung kepala, kini bersama kedua orang tuanya menempati rumah baru hasil program bantuan bedah rumah dari Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat (Pemprov Kalbar).
Program ini merupakan bagian dari bantuan rehabilitasi Rumah Tidak Layak Huni (RTLH) yang berkolaborasi dengan Tim Penggerak PKK Kalbar.
Sebelumnya, bantuan bedah rumah tersebut diserahkan langsung oleh Pj Gubernur Kalbar, Harisson bersama Pj Ketua TP PKK Kalbar, Windy Prihastari pada Minggu 28 Januari 2024 lalu. Kini rumah yang berlokasi di Desa Sungai Rasau, Kabupaten Mempawah itu pun telah rampung dan siap dihuni oleh Qori serta keluarganya.
Kepala Dinas Perkim Kalbar, Yosafat Triadhi Andjioe, mewakili Kedua orang tua Qori Ramadan yakni Mulyadi dan Sarkiyah mengucapkan terima kasih kepada Pj Gubernur Kalbar, Harisson dan Pj Ketua TP PKK Kalbar, Windy Prihastari, yang telah memberikan bantuan bedah rumah tersebut, dan bahkan bantuan lainnya saat berkunjung beberapa waktu lalu.
“Terima kasih Pak Gubernur dan Ibu (Pj Ketua TP PKK Kalbar), yang sudah menyerahkan bantuan rumah buat Qory penyandang disabilitas dan ibunya Sarkiya. Dan saat ini pembangunannya sudah selesai direhab,” kata Yosafat Triadhi Andjioe.
Yosafat menyampaikan, total bantuan yang diberikan sebesar Rp 20 juta, yang mana bantuan ini menggunakan APBD Provinsi Kalbar. Dengan pembagiannya Rp 17 juta untuk pembelian material, dan Rp 3 juta untuk upah tukang.
“Jadi upah tukang itu dialihkan ke material, biar lebih maksimal dari mereka, karena biasanya ini hanya untuk rehab, tapi kali ini bangun baru biar lebih maksimal. Dan orang tua Qori yang langsung menukang untuk pembangunannya, karena memang beliau bisa menukang,” pungkasnya.
Al Qori Ramadhan merupakan anak pertama pasangan Mulyadi dan Sarkiah, warga Desa Sungai Rasau, Kecamatan Sungai Pinyuh Kabupaten Mempawah, memiliki benjolan di kepalanya. Benjolan di kepala bayi yang baru berusia 14 bulan itu sudah ada sejak lahir. Namun, seiring berjalannya waktu ukuran benjolannya semakin mengecil.
Ia sempat menjalani pengobatan di Rumah Sakit Umum Pusat Nasional Dr Cipto Mangunkusumo (RSCM) Jakarta, selama sekitar satu tahun empat bulan. Selanjutnya, Qori akan menunggu usia delapan tahun untuk menjalani operasi secara utuh.
“Kebetulan bapaknya (Qori Ramadan) berpenghasilan rendah dengan bekerja sebagai tukang. Jadi bapaknya kadang kerja, kadang tidak. Untuk itu kita berikan bantuan bedah rumah ini, supaya nanti keluarga ini lebih mampu untuk merawat anaknya,” tukas Harisson beberapa waktu lalu saat pertama kali mengunjungi Qori.
Program bedah rumah ini juga sebagai komitmen penuh Pj Ketua TP PKK Kalbar, untuk mendukung suplay data untuk Program perbaikan Rumah Tidak Layak Huni (RTLH) untuk masyarakat di Kalbar.
Komitmen itu juga dibuktikan oleh Penjabat Ketua TP PKK Kalbar, Windy Prihastari yang juga sudah turun langsung bersama dengan Kepala Dinas Perkim Kalbar, Yosafat Triadhi Andjioe untuk menyalurkan bantuan sembako, dan sekaligus melihat langsung tiga rumah warga yang masuk dalam program Rumah Tidak Layak Huni (RTLH) Dinas Perkim Provinsi Kalbar, yang berlokasi di Jalan Lubuk Batang, Dusub Galaherang, Desa Sejegi, Kecamatan Mempawah Timur.
Ini juga merupakan tindak lanjut dari
Rapat Koordinasi (Rakor) bersama antara Dinas Perkim Kalbar bersama Tim Penggerak PKK dari 12 Kabupaten Kota di Kalbar, terkait dalam kolaborasi untuk pendataan Rumah Tidak Layak Huni (RTLH) di Kalimantan Barat, bertempat di Hotel Alimore Kubu Raya, Selasa 3 Desember 2024.
Selain itu, kolaborasi ini merupakan tindak lanjut dari Permendagri Nomor 13 Tahun 2024 tentang Pelaksanaan New Posyandu, khususnya di bidang Perumahan Rakyat (PU).
Saat meninjau tiga rumah yang tengah proses bangun itu, Pj Ketua TP PKK Provinsi Kalimantan Barat, Windy Prihastari juga sekaligus secara simbolis menempel stiker RTLH ditiga rumah warga Sejegi Mempawah. (Lid)
Comment