Shopping cart
Your cart empty!
Terms of use dolor sit amet consectetur, adipisicing elit. Recusandae provident ullam aperiam quo ad non corrupti sit vel quam repellat ipsa quod sed, repellendus adipisci, ducimus ea modi odio assumenda.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Do you agree to our terms? Sign up
|
|
Oleh : Jauhari Fatria |
| Kamis, 09 Januari 2025 |
KalbarOnline.com – Puasa Ramadan merupakan ibadah yang mulia, namun bagi penderita diabetes, ada sejumlah risiko yang perlu dipertimbangkan sebelum memutuskan untuk berpuasa. RSUD Sultan Syarif Mohamad Alkadrie (SSMA) Pontianak mengadakan penyuluhan khusus untuk membantu pasien diabetes memahami kategori risiko berpuasa, Selasa (7/1/2025).
Daryati, S.KM, edukator dari RSUD SSMA, mengungkapkan bahwa penderita diabetes harus membuat rencana penanganan yang matang sebelum berpuasa. Dalam penyuluhan yang dihadiri 36 pasien dan pengunjung, Daryati menjelaskan empat kategori risiko puasa untuk penderita diabetes: risiko rendah, menengah, tinggi, dan sangat tinggi.
“Penderita diabetes yang kondisi tubuhnya sudah terkontrol dengan baik, mengatur pola makan, dan hanya menggunakan metformin masuk kategori risiko rendah, sehingga puasa masih memungkinkan,” jelas Daryati.
Namun, bagi penderita diabetes yang menggunakan insulin kerja-pendek, risiko berpuasa meningkat ke kategori menengah, yang membuat puasa menjadi kurang aman.
“Penderita diabetes yang hidup sendiri, memiliki hiperglikemia tingkat sedang (kadar gula darah 150–300 mg/dl), mengalami penurunan fungsi ginjal, atau berusia lanjut termasuk dalam kategori risiko tinggi. Puasa menjadi tidak aman bagi mereka,” tambahnya.
Sementara itu, kategori risiko sangat tinggi berlaku bagi penderita DM Tipe 1, ibu hamil dengan diabetes, mereka yang sering mengalami hipoglikemia atau ketoasidosis dalam tiga bulan terakhir, serta yang menjalani dialisis kronik atau pekerjaan fisik berat. “Dalam kondisi ini, puasa sangat tidak disarankan,” tegas Daryati.
Dia juga mengingatkan pentingnya berkonsultasi dengan dokter minimal dua bulan sebelum Ramadan untuk menentukan kesiapan tubuh dalam berpuasa. “Kondisi tubuh setiap orang berbeda, jadi sangat penting memastikan semuanya aman sebelum menjalankan ibadah puasa,” tutupnya.
KalbarOnline.com – Puasa Ramadan merupakan ibadah yang mulia, namun bagi penderita diabetes, ada sejumlah risiko yang perlu dipertimbangkan sebelum memutuskan untuk berpuasa. RSUD Sultan Syarif Mohamad Alkadrie (SSMA) Pontianak mengadakan penyuluhan khusus untuk membantu pasien diabetes memahami kategori risiko berpuasa, Selasa (7/1/2025).
Daryati, S.KM, edukator dari RSUD SSMA, mengungkapkan bahwa penderita diabetes harus membuat rencana penanganan yang matang sebelum berpuasa. Dalam penyuluhan yang dihadiri 36 pasien dan pengunjung, Daryati menjelaskan empat kategori risiko puasa untuk penderita diabetes: risiko rendah, menengah, tinggi, dan sangat tinggi.
“Penderita diabetes yang kondisi tubuhnya sudah terkontrol dengan baik, mengatur pola makan, dan hanya menggunakan metformin masuk kategori risiko rendah, sehingga puasa masih memungkinkan,” jelas Daryati.
Namun, bagi penderita diabetes yang menggunakan insulin kerja-pendek, risiko berpuasa meningkat ke kategori menengah, yang membuat puasa menjadi kurang aman.
“Penderita diabetes yang hidup sendiri, memiliki hiperglikemia tingkat sedang (kadar gula darah 150–300 mg/dl), mengalami penurunan fungsi ginjal, atau berusia lanjut termasuk dalam kategori risiko tinggi. Puasa menjadi tidak aman bagi mereka,” tambahnya.
Sementara itu, kategori risiko sangat tinggi berlaku bagi penderita DM Tipe 1, ibu hamil dengan diabetes, mereka yang sering mengalami hipoglikemia atau ketoasidosis dalam tiga bulan terakhir, serta yang menjalani dialisis kronik atau pekerjaan fisik berat. “Dalam kondisi ini, puasa sangat tidak disarankan,” tegas Daryati.
Dia juga mengingatkan pentingnya berkonsultasi dengan dokter minimal dua bulan sebelum Ramadan untuk menentukan kesiapan tubuh dalam berpuasa. “Kondisi tubuh setiap orang berbeda, jadi sangat penting memastikan semuanya aman sebelum menjalankan ibadah puasa,” tutupnya.
Bayar Sekarang, Tahu Lebih Banyak
Masukkan nomor WhatsApp Anda untuk mendapatkan akses penuh ke berita premium ini