Jelang lebaran, Wamen ESDM Cek Kesiapan Listrik di Kalbar

KALBARONLINE.com – Menjelang perayaan Idul Fitri, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) memastikan ketersediaan pasokan listrik untuk wilayah Kalimantan tetap aman.

Hal itu ia sampaikan saat melakukan kunjungan kerja ke Pontianak dengan meninjau sejumlah infrastruktur energi, termasuk SPBE PT Pesona Asia Gas, pangkalan LPG Marjani, SPBU, UP2B PT PLN, serta meresmikan Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU), Kamis (20/03/2025).

Yuliot Tanjung menyatakan, bahwa cadangan listrik di Kalimantan mencapai 38 persen dari total konsumsi. Angka tersebut jauh di atas standar nasional, sehingga masyarakat tidak perlu khawatir terkait pasokan listrik selama perayaan Idul Fitri.

“Kalau untuk pasokan listrik di Kalimantan, cadangan kita sekitar 38 persen dari konsumsi,” ungkapnya.

Baca Juga :  MADN Segera Laporkan Edy Mulyadi ke Mabes Polri Terkait Pernyataan Kalimantan Tempat Jin Buang Anak

Meski demikian, Yuliot mengakui bahwa Kabar masih membutuhkan penguatan infrastruktur. Oleh karena itu, ia mengungkapkan pemerintah tengah mengembangkan sistem interkoneksi agar ketersediaan listrik lebih merata dan andal di seluruh wilayah Kalimantan.

“Untuk Kalimantan Barat, kita juga tengah mengembangkan infrastruktur, dan kita harapkan dengan adanya interkoneksi antarwilayah di Kalimantan, cadangan daya mampu akan semakin meningkat,” ujar Yuliot.

Dalam kesempatan yang sama, ia juga menanggapi upaya pemerintah dalam mencapai target net zero emission di sektor kelistrikan, terutama untuk daerah terpencil.

Menurutnya, daerah terpencil yang masih memiliki ekosistem hijau dan daya serap oksigen yang baik bukan menjadi prioritas utama dalam pengurangan emisi.

Baca Juga :  Sutarmidji Seribu Persen Setuju dengan Luhut Soal Penertiban Perusahaan Sawit Tak Ber-HGU

“Kalau untuk daerah terpencil, itu masih menjadi wilayah hijau dengan kemampuan menyerap karbon yang baik. Fokus utama kami saat ini adalah daerah dengan produksi emisi tinggi, seperti PLTU di Pulau Jawa, misalnya Cirebon,” tambahnya.

Lebih lanjut Yuliot mengatakan, sebagai bagian dari strategi mencapai target emisi nol bersih, pihaknya juga akan berencana menghentikan operasional beberapa Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) guna mendukung transisi energi yang lebih berkelanjutan.

“Untuk pemenuhan komitmen kita dalam net zero emission ini akan ada kajian dan juga ada prioritas untuk PLTU yang dipensiun-dinikan,” pungkasnya. (Lid)

Comment