7 Cara Menjaga Kesehatan Ginjal

Setiap minggu kedua bulan Maret, diperingati sebagai Hari Ginjal Sedunia atau World Kidney Day. Ginjal adalah salah satu organ tubuh yang penting. Ginjal berfungsi menyaring darah yang beredar di seluruh tubuh. Saat darah masuk ke dalam ginjal, ginjal akan menyaring produk-produk hasil metabolisme yang sudah tidak dibutuhkan oleh tubuh dan kemudian dibuang lewat urine.

IKLANSUMPAHPEMUDA

Ginjal juga bertugas menjaga agar terjadi kesetimbangan elektrolit dalam tubuh dengan cara mengembalikan elektrolit yang masih dibutuhkan oleh tubuh ke dalam peredaran darah dan membuang yang sudah tidak dibutuhkan.

Jika ginjal mengalami kerusakan, maka kerja ginjal dalam menyaring darah tentunya akan terganggu. Gangguan ini akan membuat zat-zat yang seharusnya dibuang dari tubuh menjadi tidak dapat dibuang dan malah menjadi ‘racun’ bagi sel-sel tubuh. Pun dapat terjadi ketidakseimbangan elektrolit dalam tubuh.

Baca juga: Solitary Kidney, saat Seseorang Harus Hidup dengan Satu Ginjal

Cara Menjaga Kesehatan Ginjal

Penyakit ginjal seperti gagal ginjal kronis, infeksi yang berhubungan dengan ginjal, batu ginjal, hingga kanker ginjal adalah penyakit tidak menular (non-communicable disease) yang menyerang hingga 850 juta orang di dunia. Di Indonesia sendiri, data dari Riset Kesehatan Dasar 2018 yang diadakan oleh Kementerian Kesehatan Republik Indonesia menunjukkan bahwa 4 dari 1000 penduduk di Indonesia terdiganosis dengan penyakit ginjal kronis.

Sebagai pekerja rumah sakit, saya cukup sering menemui pasien dengan penyakit ginjal. Beberapa pasien bahkan harus menjalani cuci darah atau dialisis secara rutin. Ada pula pasien yang sudah mengalami transplantasi ginjal.

Peringatan Hari Ginjal Sedunia dilakukan untuk meningkatkan kepedulian masyarakat dunia terhadap penyakit ginjal, dan untuk meningkatkan pemahaman masyarakat dunia tentang pentingnya menjaga kesehatan ginjal. Yuk, kita lihat cara-cara yang dapat dilakukan untuk menjaga kesehatan ginjal dan menghindarkan kita dari penyakit ginjal!

1. Membiasakan diri untuk hidup aktif

Obesitas adalah salah satu faktor resiko seseorang mengalami gangguan ginjal. Kelebihan bobot badan akan membuat tekanan darah cenderung meningkat, dimana tekanan darah yang tinggi akan menjadi beban bagi ginjal untuk bekerja lebih keras dari biasanya.

Baca Juga :  Vitamin dan Supleman Ini Bermanfaat Mengatasi Gejala Neuropati Diabetes

Olahraga dapat menjadi salah satu cara untuk menjaga berat badan agar tetap ideal, dengan durasi sekitar 150 menit setiap minggu untuk olahraga dengan intensitas moderat seperti berjalan kaki, berenang, atau bersepeda.

2. Konsumsi makanan sehat

Menjaga asupan gizi dengan diet sehat membantu menghindarkan kita dari bobot badan yang berlebihan. Untuk menjaga kesehatan ginjal sendiri, sebaiknya Kamu menjaga asupan garam sehari-hari. Asupan garam yang disarankan adalah sekitar 5 hingga 6 gram sehari.

Makanan siap saji biasanya mengandung kadar garam yang tinggi, jadi ada baiknya kamu menyiapkan sendiri makananmu agar dapat menakar seberapa banyak garam yang telah dikonsumsi dalam sehari.

Baca juga: BPJS Permudah Prosedur Hemodialisis, Kini Pasien Tidak Perlu Rujukan Ulang

3. Menjaga dan mengontrol kadar gula darah secara rutin

Kematian sel ginjal atau nefropati adalah salah satu komplikasi yang sering terjadi pada pasien dengan diabetes melitus. Oleh karena itu, ada baiknya Kamu selalu mengecek kadar gula darah secara rutin. Jika Kamu atau orang di sekitarmu sudah terdiagnosis dengan diabetes melitus, pastikan untuk menjaga kondisi gula darah tetap terjaga dengan baik melalui konsumsi obat secara rutin serta menjaga gaya hidup sehat lewat makanan dan olahraga.

4. Menjaga dan mengontrol tekanan darah

Seperti sudah disebutkan, tekanan darah yang tinggi dapay membuat ginjal bekerja lebih keras dalam menyaring darah. Jika ginjal terus-menerus bekerja keras, seperti halnya mesin, suatu saat ginjal akan ‘lelah’ dan kemudian mengalami kegagalam bekerja.

Idealnya, tekanan darah sebaiknya dijaga pada kisaran sistolik 90 hingga 120 mmHg dan diastolik pada 60 hingga 80 mmHg. Pasien dengan penyakit tertentu memiliki target tekanan darah yang mungkin berbeda dan biasanya hal ini akan ditentukan oleh dokter yang menangani pasien.

5. Menjaga asupan cairan harian

Asupan cairan yang adekuat akan membuat ginjal bekerja dengan baik. Kecukupan cairan salah satunya dapat dinilai dari warna urin saat kita berkemih. Jika warna urin semakin gelap dan kecoklatan, hal tersebut dapat menjadi tanda bahwa tubuh sedang dehidrasi.

Baca Juga :  Tanda dan Gejala Serangan Jantung pada Wanita

Asupan cairan yang disarankan untuk orang dewasa pada kondisi iklim yang tidak ekstrim panas adalah 2 liter air sehari. Jumlah ini perlu disesuaikan jika seseorang berada pada kondisi iklim yang ekstrim panas, atau pada pasien dengan kondisi kesehatan tertentu yang mengharuskan pembatasan asupan cairan.

Baca juga: Ingin Hidup Sehat? Jangan Lupakan Manfaat Minum Air Mineral Secara Rutin!

6. Tidak merokok

Zat-zat yang berada dalam rokok dapat menurunkan fungsi sel-sel ginjal untuk dapat bekerja dengan baik. Merokok juga merupakan salah satu faktor resiko kanker ginjal, dimana kebiasasaan merokok dapat meningkatkan resiko terkena kanker ginjal hingga 50 persen!

7. Menghindari konsumsi obat pereda sakit terus-menerus

Obat-obat pereda sakit (pain killer) golongan non-steroidal anti-inflammatory drugs atau NSAID seperti ibuprofen, asam mefenamat, diklofenak, ketorolak, dan lain-lain dapat menyebabkan kerusakan fungsi ginjal jika digunakan terus menerus. Sehingga obat-obatan ini punya durasi maksimal dalam penggunaannya. Kalau Kamu ragu, Kamu bisa bertanya pada dokter atau apoteker mengenai obat pereda rasa sakit ini.

Gengs, itu dia cara-cara yang dapat dilakukan untuk menjaga kesehatan ginjal kita. Menjaga bobot badan agar tidak berlebihan, mejaga tekanan darah dan kadar gula darah, diet sehat, tidak merokok, dan mengindari penggunaan terus-menerus dari obat yang dapat menyebabkan kerusakan ginjal. Cara-cara tersebut terlihat sangat sederhana ya! Namun terkadang untuk menjalankannya secara konsisten memang diperlukan keinginan yang kuat. Yuk mari sayangi ginjal kita!

Baca juga: Penyakit Ginjal Kronik dan Akut, Apa Bedanya?

Referensi:

worldkidneyday.org

Comment