Pemprov Kalbar Dorong Pengembangan Cross Border Tourism di Perbatasan Kalbar-Malaysia

KalbarOnline, Bengkayang – Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat melalui Disporapar Kalbar terus mendorong sektor pariwisata di perbatasan atau cross border tourism. Salah satunya memaksimalkan promosi potensi wisata di Wilayah Perbatasan Jagoi Babang, Kabupaten Bengkayang yang berbatasan langsung dengan negara tetangga Malaysia.

Seperti diketahui, bahwa Desa Jagoi Babang ini merupakan salah satu desa yang ada di daerah perbatasan, antara Kabupaten Bengkayang Provinsi Kalbar dan Malaysia, yang berhasil mendapatkan penghargaan ADWI tingkat nasional yang diselenggarakan oleh Kemenpar RI.

IKLANSUMPAHPEMUDA

Desa Wisata Jagoi Babang ini juga masuk dalam 50 besar ADWI nasional, dan berhasil meraih kategori desa wisata favorit secara nasional oleh Kemenpar.  Bahkan masuk juga dalam Kharisma Event Nusantara (KEN) 2023 dengan pelaksanaan Gawia Sowa.

Memulai kunjungannya di Desa Jagoi Babang, Kadisporapar Provinsi Kalimantan Barat, Windy Prihastari menemui langsung para pegiat pariwisata dan ekonomi kreatif dan UMKM di sana. Ia sekaligus membuka workshop Digital Marketing dengan tema “Foto dan Video Produk Kerajinan di Daerah Perbatasan”, yang berlangsung di Gedung Adat Desa Jagoi, Kabupaten Bengkayang, Senin 16 Desember 2024.

Setelah itu, Windy melanjutkan perjalanan untuk mengunjungi Destinasi Wisata Boli Pangah Bipokat yakni Kampung Budaya Bung Kupu’ak yang tak jauh dari lokasi acara.

Seperti diketahui, bahwa,L di Kampung Budaya Bung Kupu’ak menjadi titik lokasi gelaran Festival Gawia Sowa yang masuk dalam KEN 2023, dan kini telah menjadi festival tahunan Kabupaten Bengkayang.

Tiba di Kampung Budaya Bung Kupu’ak, Windy disambut perwakilan tokoh adat. Sebelum berkeliling kawasan rumah adat itu, Windy diajak menari tarian penyambutan bersama anak-anak muda setempat. Di sana Windy juga disuguhkan berbagai jenis buah yang merupakan hasil panen di kawasan tersebut seperti buah durian dan rambutan.

Baca Juga :  Sekda Harisson Lantik 89 Pejabat Pengawas dan Administrator Pemprov Kalbar

Windy juga menaiki tangga untuk melihat langsung kondisi rumah adat Boli Pangah Bipokat yang masih terlihat asli dengan bangunannya terbuat dari bambu dan kayu yang didesain bulat dengan tiang yang tinggi dan dua tingkat di dalamnya.

Setelah itu, berjarak sekitar lima menit, Windy mengunjungi PLBN Bengkayang, dengan didampingi Kadisporapar Bengkayang, I Made Putra Negara dan Kepala Desa Jagoi, Dedeng. Windy dan rombongan disambut langsung oleh Misdo Jerry selaku Administrator PLBN Jagoi Babang.

Berdiri di Gerbang Welcome to Indonesia, perbatasan Kalbar-Malaysia, Windy optimis, kalau kunjungan wisatawan nusantara akan lebih banyak meningkat daripada tahun sebelumnya.

“Tercatat pada rilis BPS tersebut jumlah wisatawan nusantara yang mengunjungi Provinsi Kalbar hingga Oktober 2024 mencapai 6.679.080. Jumlah tersebut telah melampaui target pada 2024 yakni 4.300.000 kunjungan wisatawan nusantara,” ujar Windy.

Bertolak dari PLBN Jagoi Babang, Windy mengunjungi destinasi wisata Hutan Adat Pikul, Riam Anyu dan Sentra Pengolahan Buah Tengkawang di Desa Sahan, Kecamatan Seluas, Kabupaten Bengkayang.

Tiba di Hutan Adat Pikul, Windy disambut tarian dan ikut menari bersama anak-anak muda di daerah setempat. Setelah itu, ia melanjutkan perjalanan sekitar 15 menit berjalan kaki untuk sampai ke Riam Anyu.

Di Riam Anyu, Windy langsung memasak menu pancake dengan menggunakan mentega yang terbuat dari buah tengkawang. Setelah itu lanjut makan bersama dengan menu khas yang telah disiapkan ibu-ibu setempat, mulai dari masakan jengkol sambal, tumis daun ubi, tengkuyung, ayam kampung yang dimasak di dalam bambu, dan sambal buah asam yang dimasak dengan bumbu khas warga setempat.

Baca Juga :  Wujudkan Perangkat Daerah Anti Korupsi, Pemprov Kalbar Canangkan Zona Integritas

Windy tampak asik menikmati makanan yang disuguhkan bersama masyarakat setempat sambil menikmati keindahan dari Riam Anyu.

Menutup kunjungannya, Kadisporapar Kalbar, Windy Prihastari mengunjungi Sentra Pengolahan Buah Tengkawang Masyarakat Hutan Adat (MHA) Pikul di Dusun Melayang, Desa Sahan, Kecamatan Seluas, Kabupaten Bengkayang, pada Minggu 16 Desember 2024.

Windy tidak hanya melihat alat-alat produksi pengolahan margarin dan minyak dari buah tengkawang, tetapi juga mencicipi pizza yang dibuat menggunakan mentega tengkawang hasil kreasi ibu-ibu setempat.

“Inilah berbagai destinasi yang kita miliki di batas negeri antara Provinsi Kalbar tepatnya di Jagoi Babang-Malaysia, dan masih banyak lagi potensi wisata yang bisa kita kunjungi di wilayah perbatasan,” ujar Windy.

Dikatakan Windy, kunjungannya kali ini bisa menjadi salah satu trip yang bisa dilakukan saat libur akhir tahun ini.

“Kita tahu bahwa Bengkayang ini dijuluki dengan destinasi wisata seribu riam. Tentu sangat banyak destinasi alam yang disuguhkan yang bisa kunjungi , bahkan bisa sekaligus belajar adat istiadat setempat, dan mencicipi kuliner khas daerah ini seperti yang sudah kita cicipi tadi,” pungkasnya. (Lid)

Comment