Sebuah Catatan Perjalanan

Hari ke-2 (19 Januari 2018)

Jumat hari itu, mentari sejenak menyinari kamar kos Yudha, menandakan waktu untuk bersiap Sholat Jumat. Saya pun mencoba membujuk Yudha untuk memulai perjalanan ke Timur hari itu juga selepas Sholat Jumat, tetapi dia menolak dan menyarankan untuk melanjutkan perjalanan di pagi hari.

IKLANSUMPAHPEMUDA

Akhirnya kita sepakat untuk memulai perjalanan esok hari sepagi mungkin. Diskusi kita lakukan untuk menentukan arah perjalanan yang akan kita lewati. Dari hasil diskusi kita tentukan melalui jalur tengah untuk memotong waktu. Target untuk esok hari adalah sampai di Banyuwangi. Perlengkapan yang belum lengkap, kita cari di sekitaran Tembalang.

Baca Juga :  5 Rekomendasi Tempat Romantis Berbulan Madu di Jepang

Hari ke-3 (20 Januari 2018)

Waktu menunjukan 03.00 WIB dini hari, alarm handphone pun sudah mengisyaratkan agar kita berkemas dan bersiap memulai perjalanan panjang. Tepat pukul 03.32 WIB kita berangkat dari Tembalang, Semarang menuju ke Banyuwangi.

Perjalanan kali ini adalah perjalanan yang paling melelahkan karena hamper 18 jam kita menempuh perjalanan sampai ke Banyuwangi. Kondisi jalanan sepanjang Jawa Timur memang kurang bagus, banyak tambalan di mana-mana.

Meskipun jenuh, tidak menjadikan halangan kita untuk mencapai target sampai di Banyuwangi. Sesampainya di Ketapang, Banyuwangi pukul 21.50 WIB kita putuskan untuk menginap dan melanjutkan peyebrangan ke Bali esok hari.

Baca Juga :  Mengenal Speech Delay pada Anak, Berikut Penyebab dan Cara Mengatasinya

Kita mendapatkan penginapan murah di samping pelabuhan Ketapang, seharga Rp. 80.000 Oleh penjaga penginapan kita disarankan untuk menyebrang melalui pelabuhan barang yaitu dermaga LCM karena lebih cepat dan tidak menunggu kapal penuh.

Comment