KalbarOnline, Sintang – 74 tahun Indonesia merdeka, baru di tahun 2019 ini, Desa Sungai Labi, Kecamatan Kelam Permai, Kabupaten Sintang teraliri oleh jaringan listrik, berkat perjuangan sang Kepala Desa Sungai Labi untuk mendapatkan aliran listrik di desanya. Tentu masyarakat merasa merdeka karena desa mereka sudah masuk jaringan listrik. Tak hanya itu, Desa Sungai Labi juga mendapatkan jatah bantuan program bedah Rumah Tidak Layak Huni (RTLH). Kedua program tersebut diresmikan langsung oleh Bupati Sintang, Jarot Winarno yang ditandai dengan pengguntingan pita, Senin (11/11/2019).
Dalam sambutannya, Bupati Jarot bersyukur masyarakat Desa Sungai Labi sudah bisa menikmati apa itu kemerdekaan. Meski demikian, kata dia, masih ada pekerjaan rumah yang harus diselesaikan.
“Pada hari ini kita sudah merasakan setengah kemerdekaan, karena listrik sudah masuk ke desa kita, tetapi belum merasakan kemerdekaan yang sepenuhnya, karena jalan menuju Desa Sungai Labi masih belum memadai dan perlu perhatian serta menjadi PR pemerintah saat ini,” ujarnya.
Selain jalan yang masih belum memadai, lanjut Jarot, persoalan teknologi dan pendidikan di Desa Sungai Labi ini masih sangat kurang.
“Untuk menunjang teknologi pastinya memerlukan sinyal untuk kita bisa mengakses informasi melalui handphone, kemudian anak-anak kita juga belum semuanya mendapatkan pendidikan yang berkualitas, sebab guru masih kurang, SD juga masih SD kelas jauh,” tukasnya.
Akan tetapi, lanjut Bupati Jarot, dengan program jaringan listrik yang sudah masuk ke Desa Sungai Labi patut disyukuri karena dapat menghemat biaya pengeluaran masyarakat.
“Tentunya kita bersyukur, program listrik masuk desa telah masuk ke Desa Sungai Labi ini, dengan adanya jaringan listrik masuk desa, maka biaya hidup lebih hemat, dibandingkan kalau belum ada listrik, kita perlu bahan bakar untuk mengisi mesin-mesin pembangkit listrik, seperti genset, dompeng,” tuturnya.
Terkait program bedah rumah, Orang nomor wahid di Bumi Senentang ini menyatakan tentunya program tersebut akan membuat Desa Sungai Labi menjadi naik level.
“Yang kedua program bedah rumah sudah masuk juga ke desa ini, meskipun baru 30 rumah yang sudah direnovasi atau dibedah, tetap harus bersyukur, semoga setiap tahunnya program renovasi rumah ini semakin bertambah, sehingga dapat meningkatkan level yang dulunya desa sangat tertinggal menjadi desa tertinggal dan nantinya akan bergerak maju menjadi desa berkembang dan bahkan bisa menjadi desa maju,” imbuhnya.
Untuk menjadikan sebuah desa yang maju, Bupati Jarot lagi-lagi menyampaikan empat pesan Presiden.
“Pertama kita tentukan Produk Unggulan Desa, terserah apa saja, padi, karet, cabai, ternak ayam boleh. Kedua, dirikanlah Badan Usaha Milik Desa (BUMDes). Ketiga, embung dan yang keempat membuat sarana olahraga desa. Kalaulah sudah keempat itu dilaksanakan maka Desa Sungai Labi bisa menjadi desa berkembang bahkan menjadi desa maju,” tukasnya.
“Saya berpesan kepada seluruh masyarakat di Desa Sungai Labi, kalau rumah sudah direnovasi, kemudian air bersih sudah masuk ke desa, tinggal kita tambah lagi pada setiap rumah harus ada kloset, kalau sudah ada kloset semuanya, kita bikin peraturan desa tidak boleh buang air besar sembarangan, harus BAB di kloset, karena BAB sembarangan dapat menyebarkan penyakit,” imbaunya.
Sementara Kepala Desa Sungai Labi, Silpanus menceritakan perjuangannya untuk mendapatkan agar listrik bisa masuk ke desanya.
“Perjuangan saya untuk mendapatkan listrik ini tidaklah mudah, empat tahun berjalan di bawah kepemimpinan saya, Desa Sungai Labi ini terus saya perjuangkan masalah listrik, turun naik ke Pontianak, Sintang untuk memperjuangkan semua ini dan pada akhirnya saya turut merasakan apa artinya itu Indonesia merdeka, karena jaringan listrik sudah masuk di Desa Sungai Labi,” ceritanya.
Masih kata Silpanus, selain program listrik masuk desa, Pemerintah juga memberikan bantuan program Rumah Tidak Layak Huni atau bedah rumah.
“Itu maksudnya rumah yang sudah tidak layak dihuni akan direnovasi sehingga menjadi layak huni, untuk di Desa Sungai Labi ini mendapatkan jatah 30 unit pembangunan renovasi rumah, dengan harapan bisa meningkatkan status dari desa sangat tertinggal menjadi desa tertinggal,” katanya.
Silpanus berharap kepada Pemerintah Kabupaten Sintang untuk memperhatikan sarana penunjang seperti jalan masuk menuju ke Desa Sungai Labi.
“Usulan saya Pak Bupati ialah ke depannya dari Desa Landau Kodam sampai ke Desa Sungai Labi sekiranya jalan bisa diperbaiki, melalui program UPJJ, karena saat ini jalannya cukup parah padahal jaraknya cukup dekat, kemudian untuk SD kami meminta agar SD di sini segera di-negeri-kan, itu usulan saya pak,” tandasnya. (*/Sg)
Comment