Shopping cart
Your cart empty!
Terms of use dolor sit amet consectetur, adipisicing elit. Recusandae provident ullam aperiam quo ad non corrupti sit vel quam repellat ipsa quod sed, repellendus adipisci, ducimus ea modi odio assumenda.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Do you agree to our terms? Sign up
|
|
Oleh : Jauhari Fatria |
| Selasa, 12 November 2019 |
KalbarOnline, Sintang – 74 tahun Indonesia merdeka, baru di tahun 2019
ini, Desa Sungai Labi, Kecamatan Kelam Permai, Kabupaten Sintang teraliri oleh
jaringan listrik, berkat perjuangan sang Kepala Desa Sungai Labi untuk
mendapatkan aliran listrik di desanya. Tentu masyarakat merasa merdeka karena desa
mereka sudah masuk jaringan listrik. Tak hanya itu, Desa Sungai Labi juga
mendapatkan jatah bantuan program bedah Rumah Tidak Layak Huni (RTLH). Kedua program
tersebut diresmikan langsung oleh Bupati Sintang, Jarot Winarno yang ditandai
dengan pengguntingan pita, Senin (11/11/2019).

Dalam sambutannya,
Bupati Jarot bersyukur masyarakat Desa Sungai Labi sudah bisa menikmati apa itu
kemerdekaan. Meski demikian, kata dia, masih ada pekerjaan rumah yang harus
diselesaikan.
“Pada hari ini kita
sudah merasakan setengah kemerdekaan, karena listrik sudah masuk ke desa kita,
tetapi belum merasakan kemerdekaan yang sepenuhnya, karena jalan menuju Desa
Sungai Labi masih belum memadai dan perlu perhatian serta menjadi PR pemerintah
saat ini,” ujarnya.
Selain jalan yang
masih belum memadai, lanjut Jarot, persoalan teknologi dan pendidikan di Desa
Sungai Labi ini masih sangat kurang.
“Untuk menunjang
teknologi pastinya memerlukan sinyal untuk kita bisa mengakses informasi
melalui handphone, kemudian anak-anak kita juga belum semuanya mendapatkan
pendidikan yang berkualitas, sebab guru masih kurang, SD juga masih SD kelas
jauh,” tukasnya.
Akan tetapi, lanjut Bupati
Jarot, dengan program jaringan listrik yang sudah masuk ke Desa Sungai Labi
patut disyukuri karena dapat menghemat biaya pengeluaran masyarakat.
“Tentunya kita bersyukur,
program listrik masuk desa telah masuk ke Desa Sungai Labi ini, dengan adanya
jaringan listrik masuk desa, maka biaya hidup lebih hemat, dibandingkan kalau
belum ada listrik, kita perlu bahan bakar untuk mengisi mesin-mesin pembangkit
listrik, seperti genset, dompeng,” tuturnya.
Terkait program bedah
rumah, Orang nomor wahid di Bumi Senentang ini menyatakan tentunya program
tersebut akan membuat Desa Sungai Labi menjadi naik level.
“Yang kedua program
bedah rumah sudah masuk juga ke desa ini, meskipun baru 30 rumah yang sudah
direnovasi atau dibedah, tetap harus bersyukur, semoga setiap tahunnya program
renovasi rumah ini semakin bertambah, sehingga dapat meningkatkan level yang
dulunya desa sangat tertinggal menjadi desa tertinggal dan nantinya akan
bergerak maju menjadi desa berkembang dan bahkan bisa menjadi desa maju,”
imbuhnya.
Untuk menjadikan
sebuah desa yang maju, Bupati Jarot lagi-lagi menyampaikan empat pesan Presiden.
“Pertama kita tentukan
Produk Unggulan Desa, terserah apa saja, padi, karet, cabai, ternak ayam boleh.
Kedua, dirikanlah Badan Usaha Milik Desa (BUMDes). Ketiga, embung dan yang
keempat membuat sarana olahraga desa. Kalaulah sudah keempat itu dilaksanakan
maka Desa Sungai Labi bisa menjadi desa berkembang bahkan menjadi desa maju,”
tukasnya.
“Saya berpesan kepada
seluruh masyarakat di Desa Sungai Labi, kalau rumah sudah direnovasi, kemudian
air bersih sudah masuk ke desa, tinggal kita tambah lagi pada setiap rumah
harus ada kloset, kalau sudah ada kloset semuanya, kita bikin peraturan desa
tidak boleh buang air besar sembarangan, harus BAB di kloset, karena BAB
sembarangan dapat menyebarkan penyakit,” imbaunya.
Sementara Kepala Desa
Sungai Labi, Silpanus menceritakan perjuangannya untuk mendapatkan agar listrik
bisa masuk ke desanya.
“Perjuangan saya untuk
mendapatkan listrik ini tidaklah mudah, empat tahun berjalan di bawah
kepemimpinan saya, Desa Sungai Labi ini terus saya perjuangkan masalah listrik,
turun naik ke Pontianak, Sintang untuk memperjuangkan semua ini dan pada
akhirnya saya turut merasakan apa artinya itu Indonesia merdeka, karena
jaringan listrik sudah masuk di Desa Sungai Labi,” ceritanya.
Masih kata Silpanus, selain
program listrik masuk desa, Pemerintah juga memberikan bantuan program Rumah
Tidak Layak Huni atau bedah rumah.
“Itu maksudnya rumah
yang sudah tidak layak dihuni akan direnovasi sehingga menjadi layak huni,
untuk di Desa Sungai Labi ini mendapatkan jatah 30 unit pembangunan renovasi
rumah, dengan harapan bisa meningkatkan status dari desa sangat tertinggal
menjadi desa tertinggal,” katanya.
Silpanus berharap
kepada Pemerintah Kabupaten Sintang untuk memperhatikan sarana penunjang
seperti jalan masuk menuju ke Desa Sungai Labi.
“Usulan saya Pak
Bupati ialah ke depannya dari Desa Landau Kodam sampai ke Desa Sungai Labi
sekiranya jalan bisa diperbaiki, melalui program UPJJ, karena saat ini jalannya
cukup parah padahal jaraknya cukup dekat, kemudian untuk SD kami meminta agar
SD di sini segera di-negeri-kan, itu usulan saya pak,” tandasnya. (*/Sg)
KalbarOnline, Sintang – 74 tahun Indonesia merdeka, baru di tahun 2019
ini, Desa Sungai Labi, Kecamatan Kelam Permai, Kabupaten Sintang teraliri oleh
jaringan listrik, berkat perjuangan sang Kepala Desa Sungai Labi untuk
mendapatkan aliran listrik di desanya. Tentu masyarakat merasa merdeka karena desa
mereka sudah masuk jaringan listrik. Tak hanya itu, Desa Sungai Labi juga
mendapatkan jatah bantuan program bedah Rumah Tidak Layak Huni (RTLH). Kedua program
tersebut diresmikan langsung oleh Bupati Sintang, Jarot Winarno yang ditandai
dengan pengguntingan pita, Senin (11/11/2019).

Dalam sambutannya,
Bupati Jarot bersyukur masyarakat Desa Sungai Labi sudah bisa menikmati apa itu
kemerdekaan. Meski demikian, kata dia, masih ada pekerjaan rumah yang harus
diselesaikan.
“Pada hari ini kita
sudah merasakan setengah kemerdekaan, karena listrik sudah masuk ke desa kita,
tetapi belum merasakan kemerdekaan yang sepenuhnya, karena jalan menuju Desa
Sungai Labi masih belum memadai dan perlu perhatian serta menjadi PR pemerintah
saat ini,” ujarnya.
Selain jalan yang
masih belum memadai, lanjut Jarot, persoalan teknologi dan pendidikan di Desa
Sungai Labi ini masih sangat kurang.
“Untuk menunjang
teknologi pastinya memerlukan sinyal untuk kita bisa mengakses informasi
melalui handphone, kemudian anak-anak kita juga belum semuanya mendapatkan
pendidikan yang berkualitas, sebab guru masih kurang, SD juga masih SD kelas
jauh,” tukasnya.
Akan tetapi, lanjut Bupati
Jarot, dengan program jaringan listrik yang sudah masuk ke Desa Sungai Labi
patut disyukuri karena dapat menghemat biaya pengeluaran masyarakat.
“Tentunya kita bersyukur,
program listrik masuk desa telah masuk ke Desa Sungai Labi ini, dengan adanya
jaringan listrik masuk desa, maka biaya hidup lebih hemat, dibandingkan kalau
belum ada listrik, kita perlu bahan bakar untuk mengisi mesin-mesin pembangkit
listrik, seperti genset, dompeng,” tuturnya.
Terkait program bedah
rumah, Orang nomor wahid di Bumi Senentang ini menyatakan tentunya program
tersebut akan membuat Desa Sungai Labi menjadi naik level.
“Yang kedua program
bedah rumah sudah masuk juga ke desa ini, meskipun baru 30 rumah yang sudah
direnovasi atau dibedah, tetap harus bersyukur, semoga setiap tahunnya program
renovasi rumah ini semakin bertambah, sehingga dapat meningkatkan level yang
dulunya desa sangat tertinggal menjadi desa tertinggal dan nantinya akan
bergerak maju menjadi desa berkembang dan bahkan bisa menjadi desa maju,”
imbuhnya.
Untuk menjadikan
sebuah desa yang maju, Bupati Jarot lagi-lagi menyampaikan empat pesan Presiden.
“Pertama kita tentukan
Produk Unggulan Desa, terserah apa saja, padi, karet, cabai, ternak ayam boleh.
Kedua, dirikanlah Badan Usaha Milik Desa (BUMDes). Ketiga, embung dan yang
keempat membuat sarana olahraga desa. Kalaulah sudah keempat itu dilaksanakan
maka Desa Sungai Labi bisa menjadi desa berkembang bahkan menjadi desa maju,”
tukasnya.
“Saya berpesan kepada
seluruh masyarakat di Desa Sungai Labi, kalau rumah sudah direnovasi, kemudian
air bersih sudah masuk ke desa, tinggal kita tambah lagi pada setiap rumah
harus ada kloset, kalau sudah ada kloset semuanya, kita bikin peraturan desa
tidak boleh buang air besar sembarangan, harus BAB di kloset, karena BAB
sembarangan dapat menyebarkan penyakit,” imbaunya.
Sementara Kepala Desa
Sungai Labi, Silpanus menceritakan perjuangannya untuk mendapatkan agar listrik
bisa masuk ke desanya.
“Perjuangan saya untuk
mendapatkan listrik ini tidaklah mudah, empat tahun berjalan di bawah
kepemimpinan saya, Desa Sungai Labi ini terus saya perjuangkan masalah listrik,
turun naik ke Pontianak, Sintang untuk memperjuangkan semua ini dan pada
akhirnya saya turut merasakan apa artinya itu Indonesia merdeka, karena
jaringan listrik sudah masuk di Desa Sungai Labi,” ceritanya.
Masih kata Silpanus, selain
program listrik masuk desa, Pemerintah juga memberikan bantuan program Rumah
Tidak Layak Huni atau bedah rumah.
“Itu maksudnya rumah
yang sudah tidak layak dihuni akan direnovasi sehingga menjadi layak huni,
untuk di Desa Sungai Labi ini mendapatkan jatah 30 unit pembangunan renovasi
rumah, dengan harapan bisa meningkatkan status dari desa sangat tertinggal
menjadi desa tertinggal,” katanya.
Silpanus berharap
kepada Pemerintah Kabupaten Sintang untuk memperhatikan sarana penunjang
seperti jalan masuk menuju ke Desa Sungai Labi.
“Usulan saya Pak
Bupati ialah ke depannya dari Desa Landau Kodam sampai ke Desa Sungai Labi
sekiranya jalan bisa diperbaiki, melalui program UPJJ, karena saat ini jalannya
cukup parah padahal jaraknya cukup dekat, kemudian untuk SD kami meminta agar
SD di sini segera di-negeri-kan, itu usulan saya pak,” tandasnya. (*/Sg)
Bayar Sekarang, Tahu Lebih Banyak
Masukkan nomor WhatsApp Anda untuk mendapatkan akses penuh ke berita premium ini