Jangan Lupakan Pentingnya Magnesium selama Kehamilan

Selama hamil, tentu Mums membutuhkan sejumlah asupan nutrisi untuk mendukung kesehatan Mums dan juga tumbuh kembang janin, salah satunya mineral. Ada banyak jenis mineral yang dibutuhkan, dan yang paling penting adalah magnesium.

IKLANSUMPAHPEMUDA

Kekurangan magnesium selama hamil dapat menyebabkan Mums mudah lelah dan kehilangan kemampuan kinerja otot. Yuk, cari tahu pentingnya magnesium selama kehamilan dan cara memenuhinya!

Baca juga: 6 Keluhan yang Umum Dialami oleh Ibu Hamil

Mengapa Ibu Hamil Membutuhkan Magnesium?

Magnesium adalah mineral penting yang membantu mengatur hampir setiap sistem dalam tubuh. Mineral ini sebenarnya bekerja sama dengan kalsium untuk mendukung tumbuh kembang janin dan menjaga kesehatan Mums selama hamil. Kombinasi antara magnesium dan kalsium juga berfungsi untuk mengendurkan serta merelaksasi otot.

Magnesium bekerja untuk membentuk tulang dan gigi bayi. Mineral ini juga dapat merangsang fungsi enzim, mengatur insulin, dan mengontrol gula darah. Kekurangan magnesium dapat membuat Mums merasa lelah dan kehilangan kemampuan otot.

Berapa Banyak Magnesium yang Dibutuhkan selama Kehamilan?

Bagi ibu hamil, German Nutrition Society merekomendasikan asupan magnesium harian sekitar 310 mg. Jumlah ini sedikit lebih banyak dari yang disarankan bagi wanita yang sedang tidak hamil di usia 25 tahun ke atas.

Perbedaan jumlah yang lebih banyak pada ibu hamil ini disebabkan oleh adanya perubahan hormon selama kehamilan. Selama hamil, magnesium akan lebih banyak dikeluarkan melalui urine.

Baca Juga :  Beragam Manfaat Jahe untuk Ibu Hamil

Selain itu, magnesium berperan dalam pembelahan dan pertumbuhan sel embrio. Pada tahap akhir kehamilan, janin membutuhkan hingga 7 mg magnesium hanya untuk mendukung pertumbuhan tulang dan ototnya.

Baca juga: 6 Tanda Tubuh Kekurangan Magnesium

Apa Dampaknya Jika Ibu Hamil Kekurangan Magnesium?

Banyak ibu hamil mengeluhkan kram betis dan sakit perut tanpa alasan yang jelas. Salah satu pemicu dari kondisi ini adalah kekurangan magnesium. Gejala defisiensi magnesium lainnya ialah jantung berdebar-debar dan kelelahan.

Defisiensi magnesium yang parah selama kehamilan juga dapat berakibat pada rahim, di mana setelah berkontraksi, rahim tidak bisa rileks kembali. Akibatnya, akan muncul kram yang memicu kontraksi prematur. Ini tentu saja membuat ibu hamil berisiko menjalani persalinan prematur.

Selain itu, ketika terjadi defisiensi magnesium, efek keseimbangan sistem kardiovaskular akan berhenti. Kondisi ini akhirnya meningkatkan risiko hipertensi pada kehamilan. Defisiensi magnesium selama kehamilan juga diduga bertanggung jawab atas kondisi pre-eklampsia dan intensifikasi mual saat hamil.

Apa Saja Makanan yang Mengandung Magnesium?

Kacang-kacangan dan biji-bijian mengandung jumlah magnesium tertinggi. Dalam kelompok ini, biji bunga matahari dan biji rami adalah juaranya, dengan kandungan magnesium mencapai 420 mg dan 350 mg untuk setiap 100 mg per sajian. Selain itu, gandum juga memiliki kandungan magnesium yang tidak kalah banyak, sehingga Mums bisa mengonsumsi makanan yang satu ini.

Baca Juga :  Pj Gubernur Kalbar Pastikan Pelayanan RSUD Bengkayang Berjalan Maksimal

Dalam kelompok buah, pisang mengantongi sejumlah besar kandungan magnesium. Untuk 100 gram pisang sudah mampu mencukupi sekitar 45 mg magnesium. Jumlah ini sudah mampu mencukupi sebagian besar kebutuhan magnesium harian. Sumber makanan lain yang mengandung magnesium di antaranya almond, kacang mede, edamame, selai kacang, alpukat, yoghurt, dan kacang merah.

Tuh kan Mums, di samping vitamin, Mums juga tidak boleh lupa untuk memenuhi kebutuhan mineral, terutama magnesium. Jadi, pastikan untuk mengonsumi makanan yang telah direkomendasikan di atas ya untuk memastikan kebutuhan magnesium selama kehamilan terpenuhi. (AS)

Baca juga: Tekanan Darah Tinggi saat Hamil dapat Berakibat Kematian?

Referensi

Baby Center. “Magnesium in your pregnancy diet“.

What to Expect. “Week 14 Pregnancy Nutrient: Magnesium“.

Worwag Pharma. “How important is magnesium during pregnancy?

Comment