Shopping cart
Your cart empty!
Terms of use dolor sit amet consectetur, adipisicing elit. Recusandae provident ullam aperiam quo ad non corrupti sit vel quam repellat ipsa quod sed, repellendus adipisci, ducimus ea modi odio assumenda.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Do you agree to our terms? Sign up
|
|
Oleh : Jauhari Fatria |
| Selasa, 01 September 2020 |
Memiliki diabetes saja sudah meningkatkan risiko banyak masalah kesehatan, apalagi ditambah merokok. Merokok dan diabetes adalah dua kombinasi berbahaya. Sama saja menambah bahan bakar ke api yang menyala.
Efek berbahaya dari gabungan merokok dan diabetes adalah mempercepat kerusakan pembuluh darah. Tak hanya pada orang yang sudah didiagnosis diabetes, merokok ternyata bisa memicu datangnya diabetes.
Inilah 4 alasan diabetes dan merokok adalah kombinasi berbahaya!
Jika Kamu menderita diabetes, tubuh Kamu harus bekerja cukup keras untuk menjaga agar gula darah tetap terkendali. Merokok dapat membuat tugas ini semakin sulit. Merokok dapat membuat tubuh lebih resisten terhadap insulin, yang dapat semakin meningkatkan kadar gula darah. Padahal, gula darah yang tidak terkontrol dapat menyebabkan komplikasi diabetes serius, termasuk masalah pada ginjal, jantung, dan pembuluh darah kecil.
Seperti diabetes, merokok juga merusak sistem pembuluh darah dan jantung. Beban ganda ini bisa mematikan. Setidaknya 68 persen orang dewasa usia 65 tahun atau lebih dengan diabetes meninggal karena penyakit jantung, seperti dinyatakan oleh American Heart Association. Enambelas persen lainnya meninggal karena stroke.
Jika Kamu penyandang diabetes, Kamu memiliki risiko dua hingga empat kali lebih mungkin terkena penyakit jantung atau stroke dibandingkan orang tanpa diabetes.
Ini sudah jelas. Merokok secara langsung memengaruhi paru-paru dan dapat menyebabkan bronkitis kronis, emfisema, dan penyakit pernapasan lainnya. Orang dengan penyakit ini berisiko lebih tinggi terkena infeksi paru-paru, seperti pneumonia. Infeksi ini bisa sangat berbahaya jika Kamu adalah seorang diabetesi.
Kamu mungkin menjadi lebih sering bolak-balik ke rumah sakit karena lebih sering sakit daripada penyandang diabetes lain yang kondisinya fit. Semakin sering sakit, penderita diabetes semakin sulit mengendalikan kadar gula darah.
Menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC), Amerika Serikat, penderita diabetes tiga kali lebih mungkin meninggal karena pneumonia dibandingkan mereka yang tidak.
Penderita diabetes juga memiliki risiko lebih tinggi terkena beberapa penyakit mata, termasuk katarak dan glaukoma. Diabetes yang tidak terkontrol juga dapat menyebabkan kondisi mata yang disebut retinopati diabetik. Merokok dapat mempercepat perkembangan retinopati diabetik dan memperburuk keadaan. Hal ini pada akhirnya dapat menyebabkan kebutaan.
Untuk menurunkan risiko komplikasi diabetes, berhenti merokok dan hindari semua produk tembakau adalah sebuah keharusan. Tentu saja, itu lebih mudah diucapkan daripada dilakukan. Merokok membuat ketagihan dan sangat sulit untuk dihentikan.
Mulailah dengan niat berhenti merokok, dengan menulias daftar semua alasan Kamu harus berhenti merokok. Kemudian tetapkan tanggal berhenti untuk memulai gaya hidup bebas rokok.
Kabarkan pada teman dan anggota keluarga sehingga mereka bisa memberikan dukungan. Jika perlu, hubungi dokter untuk diberikan program berhenti merokok secara bertahap.
Referensi
Dmsjournal.biomedcentral.com. Smoking and diabetes: dangerous liaisons and confusing relationships
Cdc.gov. Smoking and diabetes.
Memiliki diabetes saja sudah meningkatkan risiko banyak masalah kesehatan, apalagi ditambah merokok. Merokok dan diabetes adalah dua kombinasi berbahaya. Sama saja menambah bahan bakar ke api yang menyala.
Efek berbahaya dari gabungan merokok dan diabetes adalah mempercepat kerusakan pembuluh darah. Tak hanya pada orang yang sudah didiagnosis diabetes, merokok ternyata bisa memicu datangnya diabetes.
Inilah 4 alasan diabetes dan merokok adalah kombinasi berbahaya!
Jika Kamu menderita diabetes, tubuh Kamu harus bekerja cukup keras untuk menjaga agar gula darah tetap terkendali. Merokok dapat membuat tugas ini semakin sulit. Merokok dapat membuat tubuh lebih resisten terhadap insulin, yang dapat semakin meningkatkan kadar gula darah. Padahal, gula darah yang tidak terkontrol dapat menyebabkan komplikasi diabetes serius, termasuk masalah pada ginjal, jantung, dan pembuluh darah kecil.
Seperti diabetes, merokok juga merusak sistem pembuluh darah dan jantung. Beban ganda ini bisa mematikan. Setidaknya 68 persen orang dewasa usia 65 tahun atau lebih dengan diabetes meninggal karena penyakit jantung, seperti dinyatakan oleh American Heart Association. Enambelas persen lainnya meninggal karena stroke.
Jika Kamu penyandang diabetes, Kamu memiliki risiko dua hingga empat kali lebih mungkin terkena penyakit jantung atau stroke dibandingkan orang tanpa diabetes.
Ini sudah jelas. Merokok secara langsung memengaruhi paru-paru dan dapat menyebabkan bronkitis kronis, emfisema, dan penyakit pernapasan lainnya. Orang dengan penyakit ini berisiko lebih tinggi terkena infeksi paru-paru, seperti pneumonia. Infeksi ini bisa sangat berbahaya jika Kamu adalah seorang diabetesi.
Kamu mungkin menjadi lebih sering bolak-balik ke rumah sakit karena lebih sering sakit daripada penyandang diabetes lain yang kondisinya fit. Semakin sering sakit, penderita diabetes semakin sulit mengendalikan kadar gula darah.
Menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC), Amerika Serikat, penderita diabetes tiga kali lebih mungkin meninggal karena pneumonia dibandingkan mereka yang tidak.
Penderita diabetes juga memiliki risiko lebih tinggi terkena beberapa penyakit mata, termasuk katarak dan glaukoma. Diabetes yang tidak terkontrol juga dapat menyebabkan kondisi mata yang disebut retinopati diabetik. Merokok dapat mempercepat perkembangan retinopati diabetik dan memperburuk keadaan. Hal ini pada akhirnya dapat menyebabkan kebutaan.
Untuk menurunkan risiko komplikasi diabetes, berhenti merokok dan hindari semua produk tembakau adalah sebuah keharusan. Tentu saja, itu lebih mudah diucapkan daripada dilakukan. Merokok membuat ketagihan dan sangat sulit untuk dihentikan.
Mulailah dengan niat berhenti merokok, dengan menulias daftar semua alasan Kamu harus berhenti merokok. Kemudian tetapkan tanggal berhenti untuk memulai gaya hidup bebas rokok.
Kabarkan pada teman dan anggota keluarga sehingga mereka bisa memberikan dukungan. Jika perlu, hubungi dokter untuk diberikan program berhenti merokok secara bertahap.
Referensi
Dmsjournal.biomedcentral.com. Smoking and diabetes: dangerous liaisons and confusing relationships
Cdc.gov. Smoking and diabetes.
Bayar Sekarang, Tahu Lebih Banyak
Masukkan nomor WhatsApp Anda untuk mendapatkan akses penuh ke berita premium ini