Kesuburan dan kehamilan memang sebuah proses yang rumit dan bergantung pada banyak faktor. Tak hanya ditentukan oleh kesehatan organ reproduksi wanita, terjadinya kehamilan juga sangat bergantung pada kualitas sperma suami. Lalu, bagaimana jika konsistensi air mani terlihat encer? Apakah hal tersebut ikut memengaruhi keberhasilan promil? Simak yuk, informasinya berikut ini.
Kenapa Konsistensi Air Mani Bisa Berbeda-beda?
Semen atau air mani adalah kombinasi cairan dan sperma yang dihasilkan oleh sistem reproduksi pria. Umumnya, air mani adalah cairan berwarna keputihan yang kental. Namun, kondisi tubuh tertentu dapat mengubah warna, bau, serta konsistensi air mani hingga terlihat lebih encer.
Inilah yang mungkin saja menyebabkan air mani terlihat lebih cair daripada biasanya pada pria yang sehat dan subur. Ada beberapa kemungkinan penyebab air mani encer, yang mana kebanyakan bisa diobati atau dicegah. Beberapa di antaranya adalah:
1. Jumlah air mani sedikit
Salah satu penyebab paling umum dari air mani encer adalah jumlah sperma sedikit, atau juga dikenal sebagai oligospermia. Kondisi ini terjadi jika jumlah sperma kurang dari 15 juta sperma per mililiter air mani.
Beberapa penyebab oligospermia antara lain:
- Varikokel
Pembengkakan pembuluh darah dari testis di skrotum. Ini adalah penyebab utama infertilitas pria dan bisa diobati.
- Infeksi
Yang disebabkan oleh adanya penyakit menular seksual seperti kencing nanah atau jenis infeksi lain yang menyebabkan peradangan pada organ reproduksi, seperti epididimitis.
Tumor ganas dan jinak di testis dapat memengaruhi produksi sperma.
- Ketidakseimbangan hormon
Hormon yang diproduksi di testis, kelenjar pituitari, dan hipotalamus semuanya diperlukan untuk menghasilkan jumlah sperma yang sehat. Perubahan salah satu hormon ini dapat memengaruhi produksi sperma.
Penyebab potensial lain dari jumlah sperma yang rendah meliputi:
- Ejakulasi terbalik (retrograde ejaculation), yaitu air mani masuk ke kandung kemih dan tidak keluar melalui penis pada saat ejakulasi.
- Antibodi anti-sperma dalam sistem kekebalan tubuh.
- Cedera atau masalah lain dengan saluran yang membawa sperma.
Baca juga: Ciri-Ciri Gangguan Hiperseksualitas
2. Sering ejakulasi
Frekuensi ejakulasi yang sering dapat menyebabkan produksi air mani encer. Itulah kenapa, Mums dan Dads disarankan untuk melakukan hubungan intim hanya sebanyak 3-4 kali seminggu, terutama ketika mendekati dan di hari ovulasi, ketika mencoba untuk hamil. Ingat, peluang untuk hamil tidak ditentukan pada berapa banyak berhubungan intim dalam sehari. Justru, berhubungan seks terlalu sering dapat menurunkan jumlah sperma yang sehat.
3. Kekurangan nutrisi
Kemungkinan penyebab air mani encer lainnya adalah kekurangan nutrisi seng. Penelitian telah menunjukkan bahwa pria dengan tingkat seng yang cukup atau pria yang kekurangan seng dan mengonsumsi suplemen seng sulfat, dapat melawan efek antibodi anti-sperma dengan lebih baik. Antibodi ini diproduksi oleh sistem kekebalan tubuh, yang secara keliru merespons sperma sebagai benda asing.
4. Pra-ejakulasi
Jika Dads memiliki air mani yang tampak berair, cobalah perhatikan apakah berwarna atau bening. Air mani yang sangat jernih sebenarnya adalah cairan pra-ejakulasi yang dikeluarkan selama pemanasan (foreplay) dan sering kali cairan ini tidak membawa sperma di dalamnya atau memiliki sangat sedikit sperma namun tetap bisa menyebabkan kehamilan. Pada umumnya, kondisi ini cukup normal.
Baca juga: Usia Memasuki 40 Tahun, Gairah Seksual Pria Semakin Meredup?
Air Mani Encer Berarti Tidak Subur?
Air mani dengan konsistensi yang lebih cair, seringkali bersifat sementara dan dapat kembali seperti semula dengan sendirinya. Kondisi ini juga tidak serta-merta menunjukkan bahwa seorang pria tidak subur. Bisa saja itu menunjukkan masalah mendasar yang dapat diobati, tergantung pada masalahnya, seperti infeksi, kadar hormon yang rendah, kekurangan vitamin, kekurangan mineral, dan lain-lain.
Namun, lain soal jika air mani terlihat selalu berair, karena kondisi tersebut perlu ditindaklanjuti dengan pemeriksaan dokter. Pasalnya, faktor ini bisa saja membuat lebih sulit untuk hamil.
Itulah kenapa, ketika pasangan suami istri belum bisa hamil setelah satu tahun rutin berhubungan intim tanpa kontrasepsi, perlu melakukan pemeriksaan fisik dan medis yang komprehensif. Termasuk tes kesuburan pria dengan melakukan analisis air mani. Ini adalah prosedur yang paling umum untuk pengujian kesuburan pria dan mencari untuk menentukan apakah ada faktor infertilitas pria.
Prosedur dilakukan dengan mengumpulkan air mani di dalam tabung spesimen dan diperiksa di laboratorium untuk mengevaluasi jumlah, bentuk, penampilan, dan mobilitas sperma. Jika konsistensi air mani yang cair perlu diperbaiki, dokter akan memberi Dads obat, terapi hormon, atau suplemen. Dokter mungkin juga menyarankan beberapa perubahan gaya hidup bersama dengan pengobatan. Misal, jika Dads seorang perokok dan termasuk kelebihan berat badan, maka diperlukan komitmen untuk mengurangi keduanya.
Baca juga: Apa sih, yang Dipikirkan Suami ketika Bercinta?
Referensi
Medical News Today. Watery Semen.
Healthline. Possible Causes of Watery Semen.
Comment