KalbarOnline, Sanggau – Penjabat (Pj) Gubernur Kalimantan Barat (Kalbar), Harisson bersama Pj Ketua Tim Penggerak Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (TP PKK) Provinsi Kalbar, Windy Prihastari menghadiri kegiatan gerakan menanam cabai di Desa Pedalaman, Kecamatan Tayan Hilir, Kabupaten Sanggau, Rabu (06/12/2023).
Kegiatan tersebut merupakan program kerja sama antara Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kalbar dengan TP-PKK dalam rangka mengantisipasi tingginya harga cabai rawit di pasaran dan mencegah inflasi.
Setibanya di lokasi acara sekitar pukul 09.00 WIB, Pj Gubernur dan rombongan langsung disambut kepala desa serta para pejabat di lingkungan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sanggau.
Dalam kesempatan itu, diserahkan bibit cabai kepada kelompok tani (poktan) dan Tim Penggerak PKK Kabupaten Sanggau. Kemudian dilakukan penyerahan secara simbolis bantuan berupa bahan kebutuhan pokok (bapok) kepada masyarakat Desa Pedalaman.
Terkait program tersebut, menurut Harisson, jika masing-masing rumah tangga mau menanam cabai, maka kebutuhan konsumsi sehari-hari bisa tercukupi tanpa harus membeli cabai di pasar. Sebab produksi dan pasokan cabai di Kalbar belum mencukupi untuk kebutuhan masyarakat.
Dari data BPS untuk bulan Oktober yang lalu misalnya, Harisson menyebutkan, produksi cabai rawit di Kalbar sebanyak 632 ton, ditambah pasokan dari luar Kalbar sebanyak 25,62 ton. Sehingga total cabai rawit di Kalbar ada 658 ton. Sedangkan perkiraan kebutuhan di bulan tersebut sekitar 938 ton, yang artinya Kalbar masih defisit cabai rawit sebanyak 281 ton.
“Karena itu penanaman cabai akan kami (pemprov) galakkan karena cabai ini akan naik harganya apalagi menjelang Natal dan Tahun Baru. Ditambah situasi el nino, curah hujan tinggi sekarang ini, akan menyebabkan gangguan produksi cabai,” paparnya.
Lewat program tersebut, pemprov melalui dinas terkait akan membagikan bibit cabai ke rumah tangga-rumah tangga yang membutuhkan. Harisson berharap tak hanya pemprov, tapi pemerintah kabupaten/kota juga bisa melaksanakan hal serupa. Selain membagikan bibit cabai ke masyarakat, serta menurunkan penyuluh-penyuluh pertanian.
“Sehingga cabai yang ditanam benar-benar menghasilkan, tumbuh subur. Minimal untuk konsumsi hari-hari (rumah tangga) tercukupi,” harapnya.
Selain itu, Harisson mengatakan, pihaknya juga akan melibatkan TP PKK untuk menyukseskan program tersebut. Karena program ini menyangkut kegiatan ibu-ibu di rumah, dengan memanfaatkan pekarangan.
“Kami mengharapkan kerjasama dengan TP PKK provinsi maupun kabupaten/kota untuk pencanangan, dan menggalakkan gerakan menanam cabai di Kalbar ini,” pungkasnya.
Sementara itu, Pj Ketua TP PKK Kalbar Windy Prihastari menyatakan siap mendukung program penanaman cabai di masing-masing rumah tangga tersebut. Apalagi pihaknya juga telah mendapat instruksi dari TP PKK pusat, agar melakukan upaya-upaya konkret menekan harga cabai.
Salah satunya dengan memasifkan kembali Gerakan Penanaman Cabai (Gertam Cabai) untuk aktif di semua daerah. “Gerakan ini telah digencarkan oleh TP PKK seluruh Indonesia sejak tahun 2017, dan beberapa daerah sudah melaporkan keberlanjutan gertam cabai, dan manfaat yang diperoleh,” ujarnya.
Windy memastikan TP PKK Kalbar siap untuk menggalakkan kembali gertam cabai dan menyampaikan laporan konkret keberlanjutan gertam cabai hasil pembinaan PKK selama ini. Di mana laporan tersebut akan menjadi pertimbangan TP PKK pusat untuk melakukan verifikasi, dan memberikan penghargaan kepada daerah yang berhasil menyukseskan program Gertam Cabai. (Jau)
Comment