Seorang Pelajar di Pontianak Meninggal Dunia Akibat Dianiaya Sejumlah Peserta Pawai Obor Ramadhan

Mendengar kabar tersebut, Syarifah pun segera menuju Rumah Sakit Universitas Tanjungpura Pontianak. Setibanya di sana, ia mendapati putranya sudah dalam kondisi kritis dan koma.

“Ketika saya sampai di rumah sakit, rupanya udah koma dah, langsung koma. Penjelasan dokternya kata dia, jadi otak itu darahnya itu udah sampai ke batang otak,” jelasnya.

PelantikanKepalaDaerah2025

Karena keterbatasan alat, Iqbal lalu dirujuk ke RS Antonius pada 28 Februari 2025 dini hari. Setibanya di RS Antonius, ia menceritakan putranya mendapat berbagai tindakan medis karena sempat mengalami henti jantung.

Baca Juga :  Cerita Ibu Si Kembar Pengumpul Sampah di Pontianak, Dianugerahi Penghargaan Hingga Dapat Sepeda dari Wali Kota

“Batas kesadaran orang koma kan 15, kata dokter. Tapi Iqbal ini hanya tiga. Udah henti nafas. Maka dia cepat dibawa ke RS Antonius, disuruh operasi. Disuruh operasi itu…. udah hilang nyawanya, udah enggak ada,” ujarnya.


Dokter menjelaskan bahwa meskipun dilakukan operasi, kondisi Iqbal sudah sangat kritis dan tak ada jaminan nyawanya akan tertolong.

“Saya sudah tahu anak saya nggak ada, tapi saya ikhlas pasang ventilator, biar dia bisa bertahan. Tapi akhirnya, dokter cabut selangnya. Iqbal sudah tak ada,” lanjutnya.


Saat ini mendiang Muhammad Iqbal Syahputra telah dimakamkan di Pemakaman umum di kawasan Jalan Kom Yos Soedarso Pontianak pada Sabtu 1 Maret 2025.

Comment