Memiliki momongan adalah impian dari setiap pasangan suami istri. Nah, ketika bicara tentang keturunan, pastinya berkaitan dengan kesuburan pasutri. Beberapa pasangan mengalami kesulitan mendapatkan kehamilan karena beberapa alasan.
Dokter Spesialis Kebidanan dan kandungan, Konsultan Fertilitas dari Rumah Sakit EMC Tangerang (RS EMCT), dr. Marinda Suzanta, Sp.OG (K-FER), D.MAS,F.ART, CHt,Ci,.menjelaskan, bahwa seseorang dinyatakan infertilitas atau mengalami gangguan kesuburan bila pasangan sudah menikah selama 12 bulan, berhubungan seksual minimal seminggu tiga kali dan tidak menggunakan kontrasepsi, namun tidak kunjung memiliki keturunan, dapat dinyatakan bahwa seseorang mengalami gangguan kesuburan,” jelas dr. Marinda.
Pasangan dengan gangguan kesuburan, harus melakukan cek ke dokter untuk memastikan penyebabnya. Gangguan kesuburan bisa datang dari istri, suami, atau dua-duanya. Apa saja pemeriksaan untuk mengetahui penyebab kehamilan tidak kunjung terjadi?
Baca juga: Nutrisi Penting untuk Merencanakan Kehamilan
4 Jenis Pemeriksaan untuk Mengecek Kesuburan
Untuk mengetahui apakah Mums dan Dads mengalami gangguan kesuburan, ada beberapa pemeriksaan yang dapat dilakukan:
1. Analisis Sperma
Tes kesuburan penting dilakukan bagi pria atau para suami untuk mengetahui tanda-tanda kesuburan. Dalam tes analisis sperma, dokter akan melakukan beberapa pemeriksaan pada sperma mulai dari struktur, bentuk, pergerakan, tingkat keasaman (pH), kekentalan, warna, dan jumlah.
Normalnya pria mengeluarkan sperma sebanyak minimal 15 juta per mililiter ejakulat. Dr. marinda mengungkapkan, analisis sperma adalah salah satu pemerikaan kunci dalam tes kesuburan.
2. Evaluasi Rahim
“Rahim adalah tempat tidur janin,” jelas dr. Marinda. Oleh karena itu, saat program kehamilan (promil) penting dilakukan pemeriksaan rahim, biasanya menggunakan alat yang bernama histeroskopi.
Histeroskopi adalah golden standard dalam pemeriksaan rahim. Pemeriksaan ini memakan waktu hanya 30 detik sampai satu menit, dan Mums akan diberikan obat penghilang nyeri karena pemeriksaan ini menimbulkan rasa tidak nyaman.
Baca juga: Pemeriksaan USG Juga Penting saat Promil, Lho!
3. Pemeriksaan Saluran Tuba
Setelah melalui evaluasi ruang rahim, dilanjutkan dengan pemeriksaan saluran tuba atau biasa disebut Histerosalpingografi (HSG). Tes HSG penting dilakukan, untuk mengetahui apakah ada penyumbatan atau masalah lain pada saluran tuba, yakni saluran yang menghubungkan ovarium dengan rahim. Di saluran tuba inilah biasanya terjadi fertilisasi atau tempat bertemunya sperma dan sel telur.
4. Evaluasi Ovulasi
Setelah melalui beberapa tahapan tersebut, selanjutnya dokter melakukan evaluasi ovulasi. Ovulasi adalah masa pelepasan sel telur yang sudah matang dan siap dibuahi dari ovarium. Jika Mums dan Dads berhubungan seksual tanpa pengaman di masa ovulasi ini, maka peluang terjadinya kehamilan akan meningkat. Pemeriksaan saat ovulasi dimulai dengan mengecek kadar hormon progesteron dan mencari tahu estimasi ovulasi pasien melalui USG.
Itu tadi pemeriksaan dasar untuk kesuburan. Tidak semua pasangan perlu menjalani semua pemeriksaan tersebut/ Bisa jadi dari satu jenis pemeriksaan sudah dapat diketahui penyebab infertilitas.
Baca juga: Kok, Sulit Hamil Lagi? Hati-hati Infertilitas Sekunder!
Referensi:
Mayoclinic.com. Diagnosis Infertility
Emc.id.Hal yang Perlu Diketahui untuk Menuju Kehamilan
Comment