Harisson: Pegawai Tak Tetap yang Kini Jadi Sekda Kalbar

Pernah tangani tindakan operasi sesar

Lalu antara tahun 2003-2006, di samping bertugas sebagai dokter di Puskesmas Kedamin, Harisson juga bertugas sebagai dokter di RS Achmad Diponegoro Putussibau. Karena saat itu, kata Harisson, dokter masih terbatas. Termasuk dokter spesialis yang saat itu, kadang ada, kadang tidak. Jika dokter spesialis tak bertugas atau sedang kosong rotasi, maka dokter umum yang harus meng-handle. Termasuk menangani persalinan. Meski begitu, Harisson punya bekal. Tak sembarang. Dia mengaku pernah diajarkan tentang Sectio caesarea (SC) atau biasa disebut operasi sesar.

Di medio ini, Harisson mengaku pernah beberapa kali menangani proses persalinan. Namun ada satu cerita tak terlupakan. Saat itu dirinya sedang bertugas di RS Achmad Diponegoro Putussibau, lantaran dokter spesialis sedang kosong rotasi. Di mana, Harisson yang notabene dokter umum, menangani tindakan operasi sesar terhadap seorang ibu yang hendak melahirkan.

IKLANSUMPAHPEMUDA

Harisson pun berkisah. Dulu di daerahnya bertugas, jika ada ibu-ibu yang hendak melahirkan di kampung-kampung, tetapi tidak berhasil atau mengalami partus macet (distosia) atau persalinan macet yakni kondisi ketika ada hambatan selama proses melahirkan berlangsung sehingga memakan waktu yang lebih lama, maka pasien harus dirujuk ke rumah sakit daerah (kabupaten). Dalam hal ini RS Achmad Diponegoro. Dalam kondisi partus macet ini, kata Harisson, dokter akan memutuskan harus mendapatkan tindakan lebih lanjut dalam hal ini operasi sesar.

Baca Juga :  Sat Sabhara Polres Sekadau Laksanakan Patroli dan Turut Serta Panen Raya di Tapang Semadak

“Jika waktu masih aman dan bayi tidak menunjukkan tanda bahaya, serta masa partusnya masih lama, maka bisa dirujuk lagi ke Sintang atau Singkawang. Akan tetapi yang datang itu sudah dalam keadaan inpartu atau benar-benar mau melahirkan, tetapi partus macet dan bayinya gawat janin, maka tidak ada lain, kita harus melakukan pertolongan di situ. Maka itu saya melakukan pertolongan persalinan dengan melakukan sectio. Jadi dokter umum waktu itu di RS Achmad Diponegoro melakukan tindakan operasi sesar,” kenangnya.

Harisson pun kembali bertemu dengan ibu yang dioperasinya itu di satu momen saat melakukan kunjungan ke kecamatan, saat setelah menjabat sebagai Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Kapuas Hulu.

Baca Juga :  Rasio Elektrifikasi Kalbar Masih di Bawah Rata-rata Nasional : Masih Banyak Masyarakat yang Belum Dapat Akses Listrik

“Jadi setelah saya menjadi Kepala Dinas Kesehatan saat kunjungan ke kecamatan, ada ibu-ibu menggandeng anaknya yang masih kelas 1 SD. Lalu ibu itu tanya ke saya, Pak Harisson masih ingat tidak dengan saya. Ibu itu bilang, anak yang digandengnya itu adalah anak yang saya tolong saat ibu itu melahirkan. Ibu itu bilang, kalau saya yang mengoperasinya. Ibu itu bilang, untuk mengenang saya, anaknya diberi nama Harisson. Saya pun senang. Karena anak dan ibu itu yang tadinya jika kita tidak tolong, bisa meninggal, ternyata sekarang ibunya sudah sehat dan anaknya sudah sekolah,” kenangnya lagi.

Simak terus kisah menarik Harisson yang dirangkum KalbarOnline di halaman berikutnya

Comment