Suib: Pelabuhan Internasional Pakai Barang Bekas, Apa Kata Dunia?

Jujur, legislator Hanura Provinsi Kalbar daerah pemilihan Kubu Raya dan Mempawah itu mengungkapkan, kalau keberadaan pelabuhan ini sudah sejak lama didambakan. Di mana masyarakat sudah sangat gembira ketika mendengar rencana pelabuhan itu digulirkan pada awal-awalnya dulu, bahkan hingga peresmiannya pun disambut gegap gempita oleh masyarakat Kalbar. Namun ekspektasi itu menurun, gara-gara “ketidak-jelian” pihak terkait dalam pengelolaannya.

“Inikan kita sangat gembira dari awal, sewaktu pemerintah menggaungkan pembangunan pelabuhan internasional (di) Kijing yang statusnya untuk ekspor-impor, masyarakat sangat senang. Tapi ketika pembangunan sudah selesai, tapi fasilitas penunjang sampai hari ini tidak ada. Ngapain? Itukan buang-buang waktu,” cecar Suib.

IKLANSUMPAHPEMUDA

Senafas dengan Sutarmidji, Suib juga mengaku tak habis pikir kenapa pihak pengelola pelabuhan tak berpikir panjang tentang kebutuhan penunjang operasional pelabuhan.

Baca Juga :  Dewan Kalbar Minta Pemerintah Perhatikan 3 Hal Penting di Tengah Wabah Covid-19

“Hitung-hitungannya kan sudah jelas. Pelindo harusnya juga punya hitung-hitungan sendiri ketika pelabuhan itu beroperasi, apa yang diperlukan, fasilitas penunjang apa saja yang diperlukan, termasuk hitung-hitungan pendapatan untuk pemerintah pusat, bagi hasil untuk daerah, pasti ada hitung-hitungan mereka,” kesalnya.

Baca Juga :  Dewan Apresiasi Kebijakan Gubernur Sutarmidji Ringankan Kepulangan Para Santri Asal Kalbar

“Mau tunggu sampai kiamat baru mereka bangun fasilitas penunjang? Jadi saya sangat mendukung kalau Pak Gubernur menyemprot Pelindo biar tidak mencla-mencle,” timpal Suib.

Comment