KalbarOnline — Panic attack atau serangan panik adalah kondisi yang tiba-tiba muncul dengan gejala kecemasan intens yang mengganggu dan sering kali membuat seseorang merasa kehilangan kendali.
Serangan ini bisa berlangsung beberapa menit hingga puluhan menit dan menimbulkan sensasi fisik seperti detak jantung yang cepat, kesulitan bernapas, hingga keringat berlebih.
Banyak faktor yang dapat memicu serangan panik, termasuk faktor psikologis dan gaya hidup.
Penyebab Utama Panic Attack
- Stres Berat
Stres yang tinggi dalam kehidupan sehari-hari, baik karena pekerjaan, studi, maupun masalah pribadi, dapat menumpuk dan akhirnya memicu serangan panik. - Trauma atau Pengalaman Buruk
Pengalaman traumatis, seperti kecelakaan, bencana alam, atau kekerasan, dapat meninggalkan dampak psikologis jangka panjang. Situasi yang mengingatkan seseorang pada trauma tersebut sering kali memicu serangan panik. - Faktor Genetik
Penelitian menunjukkan bahwa serangan panik bisa diturunkan secara genetik. Orang yang memiliki keluarga dengan riwayat gangguan kecemasan atau panik mungkin memiliki risiko lebih tinggi. - Ketidakseimbangan Kimia Otak
Ketidakseimbangan zat kimia di otak, seperti serotonin dan dopamin, dapat meningkatkan risiko serangan panik. Zat kimia ini memengaruhi mood, energi, dan respons terhadap stres. - Kebiasaan Gaya Hidup
Gaya hidup yang penuh tekanan atau kurangnya tidur, konsumsi kafein berlebih, dan kurang olahraga juga berkontribusi terhadap risiko munculnya serangan panik.
Cara Mengatasi dan Mengelola Panic Attack
- Latihan Pernapasan
Mengatur pernapasan dapat membantu menenangkan diri. Tarik napas dalam-dalam melalui hidung, tahan sejenak, lalu embuskan secara perlahan melalui mulut. Latihan ini membantu menenangkan sistem saraf dan mengurangi gejala fisik yang muncul. - Grounding Technique
Teknik ini membantu seseorang fokus pada apa yang nyata di sekitar mereka, alih-alih terseret dalam perasaan cemas. Contohnya, seseorang bisa menyebutkan lima hal yang mereka lihat, empat yang mereka sentuh, tiga yang mereka dengar, dua yang mereka cium, dan satu yang mereka rasakan. - Meditasi dan Relaksasi
Meditasi dan teknik relaksasi, seperti yoga dan mindfulness, efektif mengurangi frekuensi dan intensitas serangan panik. Teknik ini membantu seseorang mengendalikan kecemasan dengan lebih baik. - Hindari Stimulasi Berlebih
Hindari konsumsi kafein, rokok, dan alkohol yang berlebihan karena zat-zat ini bisa meningkatkan tingkat kecemasan dan memicu serangan panik. - Bicarakan dengan Profesional
Jika serangan panik menjadi lebih sering, penting untuk berbicara dengan profesional kesehatan mental, seperti psikolog atau psikiater. Mereka dapat memberikan terapi, seperti cognitive behavioral therapy (CBT) atau meresepkan obat bila diperlukan. - Dukungan Sosial
Mengelilingi diri dengan orang-orang yang suportif bisa memberikan rasa aman dan menurunkan stres. Bercerita kepada teman atau keluarga yang dipercaya sering kali membantu seseorang merasa lebih tenang dan dipahami. (*)
Comment