Shopping cart
Your cart empty!
Terms of use dolor sit amet consectetur, adipisicing elit. Recusandae provident ullam aperiam quo ad non corrupti sit vel quam repellat ipsa quod sed, repellendus adipisci, ducimus ea modi odio assumenda.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Do you agree to our terms? Sign up
|
|
Oleh : Jauhari Fatria |
| Selasa, 19 November 2019 |
Alokasi anggaran APBN untuk Kalbar meningkat
KalbarOnline,
Pontianak – Gubernur Kalimantan Barat, Sutarmidji mengungkapkan bahwa
alokasi anggaran pendapatan dan belanja negara tahun (APBN) 2020 untuk Kalbar
mengalami peningkatan sebesar sembilan persen baik yang diterima instansi vertikal,
maupun instansi kabupaten/kota dibanding tahun sebelumnya. Tak hanya itu,
belanja fisik atau belanja modal juga mengalami peningkatan lebih dari 50
persen.
“Itu bagus untuk Kalbar, kita berupaya agar setiap tahunnya terus
meningkat,” ujarnya saat diwawancarai usai menyerahkan DIPA dan TKDD tahun
anggaran 2020 di Pendopo Gubernur, Selasa (19/11/2019).

Orang nomor wahid di Bumi Tanjungpura ini menegaskan bahwa, DIPA
untuk Kalbar tahun anggaran 2020 mencapai target yaitu sebesar Rp6,5
triliun. Sehingga APBD Kalbar mengalami kenaikan sebesar Rp900 miliar dari
tahun 2019. Ia menargetkan akhir masa jabatannya sebagai Gubernur Kalbar pada
tahun 2023 mendatang APBD Kalbar mencapai di atas Rp7 triliun.
“Target saya pada akhir masa jabatan nanti, APBD bisa di
atas Rp7 triliun sesuai dengan target saya dan Pak Wagub. Untuk itu kita
harapkan ada sinergi yang baik dari semua pihak,” tukasnya.
Sementara untuk peruntukan alokasi anggaran yang masuk ke Kalbar, Midji meminta agar digunakan untuk menunjang lima prioritas Presiden yakni pertama mengenai pembangunan sumber daya manusia (SDM) tentang kesehatan dan pendidikan, kedua mengenai pembangunan infrastruktur, ketiga penyederhanaan regulasi, keempat reformasi birokrasi dan kelima yaitu transformasi ekonomi.
“Saya berharap, peruntukannya digunakan untuk menunjang lima
prioritas yang disampaikan oleh Pak Presiden Jokowi. Itu harus menjadi
perhatian,” ujarnya.
Sedangkan untuk masalah penyerapan anggaran, ia berharap Dana
Alokasi Khusus (DAK) Fisik tahun 2020 ada percepatan. Pasalnya, DAK Fisik pada
tahun 2019 terdapat sebesar Rp167 miliar yang tidak dapat direalisasikan. Hal ini
terjadi lantaran perencanaan dilakukan bersamaan dengan tahun berjalan.
Harusnya, kata dia, perencanaan dilakukan satu tahun sebelumnya.
“DAK Fisik tahun 2019 ini sebesar Rp167 miliar tidak bisa
direalisasikan. Karena perencanaan dilakukan bersamaan dengan tahun berjalan
untuk fisik. Harusnya perencanaan dilakukan satu tahun sebelumnya, supaya
ketika bulan Januari di tahun berikutnya sudah mulai tender,” tuturnya.
Oleh karena itu, ia meminta agar jajaran Dinas Pekerjaan
Umum dan Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) untuk mengubah mindset
sekaligus melakukan inovasi-inovasi serta mampu menjabarkan visi-misi kepala
daerah.
“Mengajak PU, Bappeda untuk mengubah pola pikirnya ini susah.
Birokrasinya kurang inovatif. Harusnya yang menjabarkan visi-misi kepala daerah
itu Bappeda. Harusnya konsultasi ke saya, apa yang mau kita capai, yang mana
yang jadi prioritas, siapkan perencanaannya dan sebagainya,” tukasnya.
“Tapi kembali lagi pada aturan. Aturan terkadang terlalu membuat
lama. Bisa sampai 2-3 bulan, akhirnya tidak terkejar. Terpaksa dilakukan pada
Januari. Itu yang harus diselesaikan oleh Pemerintah Pusat. Saya berharap tahun
depan ada percepatan. Tahun lalu kita tertinggi dalam hal penyerapan anggaran.
Tahun ini mungkin 95 persen sampai akhir tahun, itu juga sudah bagus,”
timpalnya.
Mantan Wali Kota Pontianak ini berharap penyerarapan
anggaran dapat diperhatikan dengan baik oleh semua pihak terkait. Ia juga
meminta agar tak sungkan melakukan koordinasi jika ditemukan kendala-kendala, terutama
berkaitan dengan DAK Fisik.
“Jangan sampai kembali ke pusat. Rugi kita. Cari duitnya
susah. Kemudian bagi hasil SDA masih sangat kecil hanya sebesar Rp135 miliar se-Kalbar.
Harusnya lebih dari Rp400-500 miliar. Karena kita cukup besar menyumbang hasil
ekport. Untuk bauksit saja nilainya bisa mencapai Rp8 triliun, belum lagi emas
dan lainnya, seharusnya itu menjadi pertimbangan,” tandasnya. (Fai)
Alokasi anggaran APBN untuk Kalbar meningkat
KalbarOnline,
Pontianak – Gubernur Kalimantan Barat, Sutarmidji mengungkapkan bahwa
alokasi anggaran pendapatan dan belanja negara tahun (APBN) 2020 untuk Kalbar
mengalami peningkatan sebesar sembilan persen baik yang diterima instansi vertikal,
maupun instansi kabupaten/kota dibanding tahun sebelumnya. Tak hanya itu,
belanja fisik atau belanja modal juga mengalami peningkatan lebih dari 50
persen.
“Itu bagus untuk Kalbar, kita berupaya agar setiap tahunnya terus
meningkat,” ujarnya saat diwawancarai usai menyerahkan DIPA dan TKDD tahun
anggaran 2020 di Pendopo Gubernur, Selasa (19/11/2019).

Orang nomor wahid di Bumi Tanjungpura ini menegaskan bahwa, DIPA
untuk Kalbar tahun anggaran 2020 mencapai target yaitu sebesar Rp6,5
triliun. Sehingga APBD Kalbar mengalami kenaikan sebesar Rp900 miliar dari
tahun 2019. Ia menargetkan akhir masa jabatannya sebagai Gubernur Kalbar pada
tahun 2023 mendatang APBD Kalbar mencapai di atas Rp7 triliun.
“Target saya pada akhir masa jabatan nanti, APBD bisa di
atas Rp7 triliun sesuai dengan target saya dan Pak Wagub. Untuk itu kita
harapkan ada sinergi yang baik dari semua pihak,” tukasnya.
Sementara untuk peruntukan alokasi anggaran yang masuk ke Kalbar, Midji meminta agar digunakan untuk menunjang lima prioritas Presiden yakni pertama mengenai pembangunan sumber daya manusia (SDM) tentang kesehatan dan pendidikan, kedua mengenai pembangunan infrastruktur, ketiga penyederhanaan regulasi, keempat reformasi birokrasi dan kelima yaitu transformasi ekonomi.
“Saya berharap, peruntukannya digunakan untuk menunjang lima
prioritas yang disampaikan oleh Pak Presiden Jokowi. Itu harus menjadi
perhatian,” ujarnya.
Sedangkan untuk masalah penyerapan anggaran, ia berharap Dana
Alokasi Khusus (DAK) Fisik tahun 2020 ada percepatan. Pasalnya, DAK Fisik pada
tahun 2019 terdapat sebesar Rp167 miliar yang tidak dapat direalisasikan. Hal ini
terjadi lantaran perencanaan dilakukan bersamaan dengan tahun berjalan.
Harusnya, kata dia, perencanaan dilakukan satu tahun sebelumnya.
“DAK Fisik tahun 2019 ini sebesar Rp167 miliar tidak bisa
direalisasikan. Karena perencanaan dilakukan bersamaan dengan tahun berjalan
untuk fisik. Harusnya perencanaan dilakukan satu tahun sebelumnya, supaya
ketika bulan Januari di tahun berikutnya sudah mulai tender,” tuturnya.
Oleh karena itu, ia meminta agar jajaran Dinas Pekerjaan
Umum dan Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) untuk mengubah mindset
sekaligus melakukan inovasi-inovasi serta mampu menjabarkan visi-misi kepala
daerah.
“Mengajak PU, Bappeda untuk mengubah pola pikirnya ini susah.
Birokrasinya kurang inovatif. Harusnya yang menjabarkan visi-misi kepala daerah
itu Bappeda. Harusnya konsultasi ke saya, apa yang mau kita capai, yang mana
yang jadi prioritas, siapkan perencanaannya dan sebagainya,” tukasnya.
“Tapi kembali lagi pada aturan. Aturan terkadang terlalu membuat
lama. Bisa sampai 2-3 bulan, akhirnya tidak terkejar. Terpaksa dilakukan pada
Januari. Itu yang harus diselesaikan oleh Pemerintah Pusat. Saya berharap tahun
depan ada percepatan. Tahun lalu kita tertinggi dalam hal penyerapan anggaran.
Tahun ini mungkin 95 persen sampai akhir tahun, itu juga sudah bagus,”
timpalnya.
Mantan Wali Kota Pontianak ini berharap penyerarapan
anggaran dapat diperhatikan dengan baik oleh semua pihak terkait. Ia juga
meminta agar tak sungkan melakukan koordinasi jika ditemukan kendala-kendala, terutama
berkaitan dengan DAK Fisik.
“Jangan sampai kembali ke pusat. Rugi kita. Cari duitnya
susah. Kemudian bagi hasil SDA masih sangat kecil hanya sebesar Rp135 miliar se-Kalbar.
Harusnya lebih dari Rp400-500 miliar. Karena kita cukup besar menyumbang hasil
ekport. Untuk bauksit saja nilainya bisa mencapai Rp8 triliun, belum lagi emas
dan lainnya, seharusnya itu menjadi pertimbangan,” tandasnya. (Fai)
Bayar Sekarang, Tahu Lebih Banyak
Masukkan nomor WhatsApp Anda untuk mendapatkan akses penuh ke berita premium ini