1. Bagi anak, lantai dan dinding seperti kanvas atau kertas kosong.
Kadang, sesudah kertas habis mereka pakai atau semua halaman buku gambar sudah terisi, anak masih ingin mencoret-coret. Di mata si kecil, lantai dan dinding ibarat kanvas atau kertas kosong – hanya lebih besar. Mengingat masih banyak sekali yang ingin mereka gambar (atau memang belum puas saja mencoret-coret), maka lantai dan dinding pun jadi sasaran.
2. Anak memang lebih kreatif dalam bereksplorasi dan proses ini membantunya belajar menulis.
Memang sih, tidak menyenangkan bila lantai maupun dinding rumah yang jadi korban. Namun, bila Mums perhatikan, corat-coret si kecil yang berulang sebenarnya dapat menjadi jembatan untuk membantunya belajar menulis. Tidak hanya menggambar dan transisi untuk belajar menulis, kemampuan gerak motorik halus si kecil juga akan berkembang.
Comment