Shopping cart
Your cart empty!
Terms of use dolor sit amet consectetur, adipisicing elit. Recusandae provident ullam aperiam quo ad non corrupti sit vel quam repellat ipsa quod sed, repellendus adipisci, ducimus ea modi odio assumenda.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Do you agree to our terms? Sign up
|
|
Oleh : adminkalbaronline |
| Kamis, 11 Juli 2024 |
KalbarOnline, Pontianak - Baru-baru ini Universitas Tanjungpura (UNTAN) Pontianak digemparkan dengan unggahan akun X @falconfeedsio yang menyatakan telah menjual 52 ribu data UNTAN di situs dark web, pada Senin (08/07/2024). Unggahan tersebut pun memicu kekhawatiran seluruh jajaran staf hingga mahasiswa.
Menanggapi hal itu, kepala UPT Teknologi Informasi dan Komunikasi Untan, Novi Safriadi menyebutkan, kalau kejadian tersebut diketahuinya pada Senin malam sekitar pukul 22.00 WIB. Ia langsung mengambil tindakan tegas bersama tim UPT Untan untuk melakukan pengecekan server.
“Dapatlah kita informasi memang sample data yang ditayangkan di situ ada sample data mitra dan data mahasiswa. Langsung kita lakukan pengecekan apakah benar data ini ada di server data center kita,” kata Novi, Rabu (10/7/2024).
“Besok paginya kita melakukan penelusuran, Alhamdulillah memang data yang dimaksud itu tidak ada di data center yang berada di UPT TIK," tambahnya.
Ia menegaskan, data yang dijual dipastikan tidak memiliki kaitan dengan data center yang memuat data privasi terkait akademik Untan. Meskipun demikian, dirinya mengakui terdapat beberapa server Untan lainnya yang turut memuat beberapa data yang diperlukan di dalam operasional Untan meskipun tak selengkap data center.
“Sampai hari ini kita masih terus melakukan pengecekan, karena di untan ini sebetulnya data-data ini beredar tidak hanya di data center. Jadi ada beberapa unit yang memang menggunakan server sendiri, jadi ini memang menjadi PR kita untuk coba memfasilitasi server-server ini berada di data center kita," ujarnya.
Novi sendiri tak menyangkal dugaan adanya kebocoran data tersebut, bahkan update terbaru yang disampaikan olehnya diduga terdapat satu server yang menjadi sasaran peretasan tersebut yang kini telah dimatikan dan akan dioperasionalkan secara offline untuk dilakukan investigasi dan forensik digital.
“Data yang beredar itu sebenarnya tidak menyimpan data yang sensitif, apakah itu data mitra atau mahasiswa itu tidak sensitif. Di data mahasiswa itu memang tersimpan nomor hp dan email tapi secara layanan akademik itu tidak akan terpengaruh karena tidak menyimpan username dan password," tukasnya. (Lid)
KalbarOnline, Pontianak - Baru-baru ini Universitas Tanjungpura (UNTAN) Pontianak digemparkan dengan unggahan akun X @falconfeedsio yang menyatakan telah menjual 52 ribu data UNTAN di situs dark web, pada Senin (08/07/2024). Unggahan tersebut pun memicu kekhawatiran seluruh jajaran staf hingga mahasiswa.
Menanggapi hal itu, kepala UPT Teknologi Informasi dan Komunikasi Untan, Novi Safriadi menyebutkan, kalau kejadian tersebut diketahuinya pada Senin malam sekitar pukul 22.00 WIB. Ia langsung mengambil tindakan tegas bersama tim UPT Untan untuk melakukan pengecekan server.
“Dapatlah kita informasi memang sample data yang ditayangkan di situ ada sample data mitra dan data mahasiswa. Langsung kita lakukan pengecekan apakah benar data ini ada di server data center kita,” kata Novi, Rabu (10/7/2024).
“Besok paginya kita melakukan penelusuran, Alhamdulillah memang data yang dimaksud itu tidak ada di data center yang berada di UPT TIK," tambahnya.
Ia menegaskan, data yang dijual dipastikan tidak memiliki kaitan dengan data center yang memuat data privasi terkait akademik Untan. Meskipun demikian, dirinya mengakui terdapat beberapa server Untan lainnya yang turut memuat beberapa data yang diperlukan di dalam operasional Untan meskipun tak selengkap data center.
“Sampai hari ini kita masih terus melakukan pengecekan, karena di untan ini sebetulnya data-data ini beredar tidak hanya di data center. Jadi ada beberapa unit yang memang menggunakan server sendiri, jadi ini memang menjadi PR kita untuk coba memfasilitasi server-server ini berada di data center kita," ujarnya.
Novi sendiri tak menyangkal dugaan adanya kebocoran data tersebut, bahkan update terbaru yang disampaikan olehnya diduga terdapat satu server yang menjadi sasaran peretasan tersebut yang kini telah dimatikan dan akan dioperasionalkan secara offline untuk dilakukan investigasi dan forensik digital.
“Data yang beredar itu sebenarnya tidak menyimpan data yang sensitif, apakah itu data mitra atau mahasiswa itu tidak sensitif. Di data mahasiswa itu memang tersimpan nomor hp dan email tapi secara layanan akademik itu tidak akan terpengaruh karena tidak menyimpan username dan password," tukasnya. (Lid)
Bayar Sekarang, Tahu Lebih Banyak
Masukkan nomor WhatsApp Anda untuk mendapatkan akses penuh ke berita premium ini