KALBARONLINE.com – Pemerintah Kabupaten Kayong Utara merealisasikan perbaikan sejumlah ruas jalan dan jembatan strategis menjelang Hari Raya Idul Adha.
Kegiatan itu dilaksanakan sebagai bentuk kepedulian pemerintah dalam menjamin kelancaran mobilitas warga dan distribusi logistik selama momen penting keagamaan umat Islam tersebut.
Pelaksanaan perbaikan infrastruktur jalan dan jembatan dilakukan melalui skema Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) dari berbagai pelaku usaha, sesuai amanat Peraturan Pemerintah Nomor 47 Tahun 2012 tentang TJSL Perseroan Terbatas.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Kayong Utara, Rahadi menjelaskan, bahwa total dana yang dihimpun dari TJSL untuk pelaksanaan kegiatan ini mencapai Rp 275 juta. Dana tersebut berasal dari enam perusahaan dan beberapa tokoh masyarakat yang peduli terhadap pembangunan daerah.
“Alhamdulillah, kita mendapat dukungan dari perusahaan-perusahaan seperti PT Kalimantan Agro Pusaka, Harita Group, Bank Kalbar, dan lainnya. Ini bentuk nyata kolaborasi yang kita bangun bersama demi pelayanan kepada masyarakat,” ujar Rahadi saat menyampaikan laporan di Bapperida Sukadana, Rabu (17/04/2025).
Adapun rincian donasi yang masuk adalah: PT Kalimantan Agro Pusaka sebesar Rp 100 juta, Harita Group Rp 100 juta, Bank Kalbar Cabang Sukadana Rp 30 juta, PT Duadja Rp 25 juta, PT Dutam Mineral Rp 10 juta, dan PT Swadaya Multi Perkasa Rp 10 juta.
Tidak hanya dukungan finansial, sejumlah tokoh lokal juga ikut berperan dengan menyumbangkan material atau tenaga dalam pelaksanaan pekerjaan di lapangan. Tokoh seperti H Ahmadi, H Sholeh, Muklas, dan H aBung Tomo disebut sebagai pelaku swadaya masyarakat yang memberikan kontribusi luar biasa.
Ruas jalan yang menjadi fokus utama adalah Jalan Sukadana – Teluk Batang, yang merupakan jalur vital antar kecamatan dengan tingkat mobilitas masyarakat yang tinggi, terutama saat arus mudik dan balik lebaran.
Material utama yang digunakan dalam proses perbaikan berupa batu balok dan lapisan pondasi bawah (LPB) dengan total volume mencapai lebih dari 140 dump truck (DT). Lokasi perbaikan tersebar mulai dari sekitar SMA 3 Sukadana hingga ke wilayah Sungai Paduan dan Sungai Semut.
Selain perbaikan jalan, pembangunan dua jembatan darurat juga dilakukan di wilayah Bengkel Acok dan Sungai Jambu. Rahadi menyebut, pembangunan jembatan ini penting untuk menjaga konektivitas saat arus lebaran yang padat. Biaya pembangunan masing-masing jembatan adalah Rp 5 juta dan Rp 4,3 juta.
Proses pengerjaan didukung dengan pengadaan dan mobilisasi alat berat seperti vibrator roller dan motor grader yang disewa selama 50 jam kerja. Termasuk juga pengadaan BBM sebanyak 800 liter serta honor operator dan teknisi lapangan.
“Pekerjaan ini dilakukan secara padat karya, kita jaga efisiensi dan transparansi anggaran. Setiap rupiah yang digunakan bisa dipertanggungjawabkan,” kata Rahadi.
Sebagai bentuk apresiasi atas dukungan serta komitmen berbagai pihak dalam penanganan infrastruktur jalan dan jembatan melalui program TJSL, Bupati Kayong Utara, Romi Wijaya menyerahkan piagam penghargaan kepada para perusahaan dan tokoh masyarakat yang telah berkontribusi.
Penyerahan itu dilakukan dalam rangkaian kegiatan Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) yang diselenggarakan di Aula Istana Rakyat (Pendopo Bupati), Kamis (17/04/2025).
Dalam kesempatan itu, Bupati Romi menyampaikan apresiasi tinggi atas semangat gotong royong yang ditunjukkan dalam pelaksanaan kegiatan ini. Ia menegaskan, bahwa kemajuan infrastruktur daerah adalah tanggung jawab bersama.
“Ini bukti bahwa pembangunan bisa berjalan optimal jika pemerintah, pelaku usaha, dan masyarakat bergerak bersama. Kami ucapkan terima kasih kepada seluruh pihak yang telah mendukung,” ujar Romi.
Romi juga menegaskan, bahwa pemerintah daerah akan terus mendorong kolaborasi lintas sektor, terutama dalam upaya meningkatkan infrastruktur dasar yang langsung menyentuh kepentingan publik.
Menurutnya, program perbaikan jalan dan jembatan ini juga merupakan bagian dari strategi jangka pendek Pemkab Kayong Utara dalam rangka pengendalian inflasi, mempermudah distribusi kebutuhan pokok, dan mendukung aktivitas ekonomi masyarakat.
“Jalan yang baik akan mempermudah petani membawa hasil panennya, nelayan bisa menjangkau pasar lebih cepat, dan masyarakat bisa bersilaturahmi dengan aman dan nyaman saat lebaran. Inilah esensi pembangunan yang berpihak pada rakyat,” tambah Romi.
Ke depan, Pemkab Kayong Utara berkomitmen untuk memperluas cakupan pelaksanaan TJSL ke sektor lain, seperti pendidikan vokasi, pelatihan kerja, dan peningkatan kualitas layanan publik lainnya. (Sans)
Comment