Banjir dan Kelalaian Administratif Jadi Kendala
Menurut Harisson, kelalaian penginputan data bukan hanya disebabkan oleh kesalahan administrasi semata, tetapi juga akibat banjir besar yang melanda Kabupaten Mempawah selama beberapa pekan terakhir.
“Saya menyadari bahwa kesalahan ini bukan semata-mata karena kelalaian guru dalam menginput data, tetapi kita juga harus melihat kondisi di lapangan. Mempawah sedang dilanda banjir besar selama tiga minggu terakhir, dan ini pasti berpengaruh terhadap proses pengisian data siswa,” jelasnya.
Harisson juga menyoroti perlunya mitigasi atau antisipasi dari Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi agar kejadian seperti ini tidak terulang.
“Di antara banyaknya SMA/SMK dan MA baik negeri maupun swasta, pasti ada petugas yang melakukan kesalahan atau human error. Ke depan, sistem harus memiliki mekanisme mitigasi, seperti peringatan otomatis bagi sekolah yang belum melengkapi data sebelum batas waktu berakhir. Jangan sampai sistem tiba-tiba ditutup tanpa ada notifikasi lanjutan, yang akhirnya merugikan siswa,” tegasnya.
Demi Pendidikan Kalbar
Harisson menekankan bahwa yang terpenting saat ini adalah mencari solusi, bukan menyalahkan. Ia berharap agar Kementerian Pendidikan Tinggi dapat memberikan kebijakan khusus untuk menyelamatkan masa depan siswa yang terdampak.
“Saya ingin ini menjadi pembelajaran bagi semua sekolah di Kalbar agar lebih teliti dalam menangani administrasi pendidikan. Jangan sampai kesalahan teknis seperti ini merugikan siswa yang sudah berjuang untuk prestasi mereka,” pungkasnya.
View this post on Instagram
Comment