Shopping cart
Your cart empty!
Terms of use dolor sit amet consectetur, adipisicing elit. Recusandae provident ullam aperiam quo ad non corrupti sit vel quam repellat ipsa quod sed, repellendus adipisci, ducimus ea modi odio assumenda.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Do you agree to our terms? Sign up
|
|
Oleh : Jauhari Fatria |
| Kamis, 06 Februari 2025 |
KALBARONLINE.com - Selain kasus di SMAN 1 Mempawah, ternyata masih ada 90 sekolah di Kalimantan Barat yang belum menyelesaikan input data Pangkalan Data Sekolah dan Siswa (PDSS), sehingga siswa mereka terancam tidak bisa mengikuti Seleksi Nasional Berdasarkan Prestasi (SNBP) 2025.
Hal ini diungkapkan oleh Penjabat (Pj) Gubernur Kalbar, Harisson, dalam keterangannya pada Kamis (6/2/2025).
Menurut Harisson, data ini diperoleh setelah Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kalbar menemui Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi di Jakarta untuk meminta pembukaan kembali sistem PDSS, menyusul kelalaian sejumlah sekolah dalam menginput data siswa.
“Untuk di Kalimantan Barat sendiri, sebanyak 90 sekolah masih belum menyelesaikan input data PDSS, terdiri dari 40 SMA, 42 SMK, dan 8 Madrasah Aliyah (MA),” ujarnya.
Operator PDSS Segera Hubungi Sekolah yang Bermasalah
Harisson menegaskan bahwa operator PDSS Kemendikti akan segera menghubungi sekolah-sekolah yang belum menyelesaikan proses input data.
Ia juga mengimbau kepala sekolah agar benar-benar mengikuti petunjuk dari operator PDSS agar tidak ada siswa yang dirugikan dalam SNBP 2025.
“Saya harapkan kepala sekolah benar-benar dapat mengikuti petunjuk dari operator PDSS Kemendikti,” tegasnya.
Selain itu, Harisson memastikan akan memberikan sanksi disiplin kepada kepala sekolah, guru operator, atau siapa pun yang terbukti lalai dalam menyelesaikan entri data hingga tahap finalisasi di aplikasi PDSS.
“Saya juga akan berkoordinasi dengan Kanwil Kementerian Agama Kalbar untuk melakukan pembinaan terhadap Madrasah Aliyah (MA) yang belum menyelesaikan proses ini,” pungkasnya. (Lid)
KALBARONLINE.com - Selain kasus di SMAN 1 Mempawah, ternyata masih ada 90 sekolah di Kalimantan Barat yang belum menyelesaikan input data Pangkalan Data Sekolah dan Siswa (PDSS), sehingga siswa mereka terancam tidak bisa mengikuti Seleksi Nasional Berdasarkan Prestasi (SNBP) 2025.
Hal ini diungkapkan oleh Penjabat (Pj) Gubernur Kalbar, Harisson, dalam keterangannya pada Kamis (6/2/2025).
Menurut Harisson, data ini diperoleh setelah Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kalbar menemui Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi di Jakarta untuk meminta pembukaan kembali sistem PDSS, menyusul kelalaian sejumlah sekolah dalam menginput data siswa.
“Untuk di Kalimantan Barat sendiri, sebanyak 90 sekolah masih belum menyelesaikan input data PDSS, terdiri dari 40 SMA, 42 SMK, dan 8 Madrasah Aliyah (MA),” ujarnya.
Operator PDSS Segera Hubungi Sekolah yang Bermasalah
Harisson menegaskan bahwa operator PDSS Kemendikti akan segera menghubungi sekolah-sekolah yang belum menyelesaikan proses input data.
Ia juga mengimbau kepala sekolah agar benar-benar mengikuti petunjuk dari operator PDSS agar tidak ada siswa yang dirugikan dalam SNBP 2025.
“Saya harapkan kepala sekolah benar-benar dapat mengikuti petunjuk dari operator PDSS Kemendikti,” tegasnya.
Selain itu, Harisson memastikan akan memberikan sanksi disiplin kepada kepala sekolah, guru operator, atau siapa pun yang terbukti lalai dalam menyelesaikan entri data hingga tahap finalisasi di aplikasi PDSS.
“Saya juga akan berkoordinasi dengan Kanwil Kementerian Agama Kalbar untuk melakukan pembinaan terhadap Madrasah Aliyah (MA) yang belum menyelesaikan proses ini,” pungkasnya. (Lid)
Bayar Sekarang, Tahu Lebih Banyak
Masukkan nomor WhatsApp Anda untuk mendapatkan akses penuh ke berita premium ini