Shopping cart
Your cart empty!
Terms of use dolor sit amet consectetur, adipisicing elit. Recusandae provident ullam aperiam quo ad non corrupti sit vel quam repellat ipsa quod sed, repellendus adipisci, ducimus ea modi odio assumenda.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Do you agree to our terms? Sign up
|
|
Oleh : Redaksi KalbarOnline |
| Senin, 10 Agustus 2020 |
KalbarOnline.com – Selandia Baru berhasil menekan kasus Covid-19. Selama 100 hari, negara ini mencatat nol kasus atau bebas dari penularan lokal kasus Covid-19 hingga Minggu (9/8).
Untuk negara Pasifik Selatan yang berpenduduk hampir 5 juta orang itu, kini kehidupan telah kembali normal karena mal dan restoran buka kembali. Mulai dari penularan pertama yang dilaporkan pada 26 Februari, Selandia Baru memakan waktu total 65 hari untuk menyelesaikan seluruh kasus.
Dalam menghadapi pandemi Covid-19, Selandia Baru menerapkan tiga langkah pengendalian. Pertama, penerapan kontrol perbatasannya, sebuah proses yang masih terus berjalan, untuk mencegah masuknya Covid-19 ke wilayahnya. Kedua adalah melakukan penguncian di seluruh negeri. Serta menerbitkan pedoman jarak fisik untuk membatasi transmisi komunitas.
Perdana Menteri Selandia Baru, Jacinda Ardern, memulai pendekatan khusus sejak awal. “Bekerja keras, agar bebas lebih awal,” tegasnya seperti dilansir dari Science Times, Senin (10/8).
Pada Mei, negara itu mulai mereda menjadi normal, melonggarkan penguncian yang ketat dan memindahkan batasan Level 3 ke Level 2. Sekolah, kantor, dan bisnis kecil sekarang diizinkan buka. Tempat seni dan atletik dan taman bermain, arena, perpustakaan, dan museum juga diizinkan untuk dibuka kembali.
Ketiga, pemerintah Selandia Baru telah melakukan langkah-langkah pengendalian berbasis kasus sejak hari pertama. Direktur Regional Pasifik Barat Organisasi Kesehatan Dunia (WHO)
Dr. Takeshi Kasai, memuji negara Pasifik Selatan tersebut atas pengujian yang masif, pelacakan kontak, manajemen klinis dari mereka yang terinfeksi, dan komunikasi publik yang jelas dan teratur.
Direktur Jenderal Kesehatan Selandia Baru Dr. Ashley Bloomfield, mengatakan, negara tersebut mengikuti panduan teknis, pembaruan wabah, dan penilaian risiko dari WHO. Respons aktif Selandia Baru terhadap Covid-19 berhasil menekan jumlah kasus dan kematian yang rendah. Terutama jika dibandingkan dengan wilayah berpenghasilan tinggi di Eropa dan Amerika Utara.
Melihat keberhasilan Selandia Baru, Australia juga mengikuti dan mengadopsi strategi serupa dalam mengendalikan pandemi. Sebagian besar negara bagian di Australia telah mengalami penurunan besar dalam kasus baru selama beberapa minggu terakhir.
Namun, negara bagian tenggara Victoria mengalami lonjakan kasus dan kematian yang tinggi. Selain di Victoria, New South Wales juga terus mencatat kasus baru, meski dalam skala yang jauh lebih kecil.
Saksikan video menarik berikut ini:
KalbarOnline.com – Selandia Baru berhasil menekan kasus Covid-19. Selama 100 hari, negara ini mencatat nol kasus atau bebas dari penularan lokal kasus Covid-19 hingga Minggu (9/8).
Untuk negara Pasifik Selatan yang berpenduduk hampir 5 juta orang itu, kini kehidupan telah kembali normal karena mal dan restoran buka kembali. Mulai dari penularan pertama yang dilaporkan pada 26 Februari, Selandia Baru memakan waktu total 65 hari untuk menyelesaikan seluruh kasus.
Dalam menghadapi pandemi Covid-19, Selandia Baru menerapkan tiga langkah pengendalian. Pertama, penerapan kontrol perbatasannya, sebuah proses yang masih terus berjalan, untuk mencegah masuknya Covid-19 ke wilayahnya. Kedua adalah melakukan penguncian di seluruh negeri. Serta menerbitkan pedoman jarak fisik untuk membatasi transmisi komunitas.
Perdana Menteri Selandia Baru, Jacinda Ardern, memulai pendekatan khusus sejak awal. “Bekerja keras, agar bebas lebih awal,” tegasnya seperti dilansir dari Science Times, Senin (10/8).
Pada Mei, negara itu mulai mereda menjadi normal, melonggarkan penguncian yang ketat dan memindahkan batasan Level 3 ke Level 2. Sekolah, kantor, dan bisnis kecil sekarang diizinkan buka. Tempat seni dan atletik dan taman bermain, arena, perpustakaan, dan museum juga diizinkan untuk dibuka kembali.
Ketiga, pemerintah Selandia Baru telah melakukan langkah-langkah pengendalian berbasis kasus sejak hari pertama. Direktur Regional Pasifik Barat Organisasi Kesehatan Dunia (WHO)
Dr. Takeshi Kasai, memuji negara Pasifik Selatan tersebut atas pengujian yang masif, pelacakan kontak, manajemen klinis dari mereka yang terinfeksi, dan komunikasi publik yang jelas dan teratur.
Direktur Jenderal Kesehatan Selandia Baru Dr. Ashley Bloomfield, mengatakan, negara tersebut mengikuti panduan teknis, pembaruan wabah, dan penilaian risiko dari WHO. Respons aktif Selandia Baru terhadap Covid-19 berhasil menekan jumlah kasus dan kematian yang rendah. Terutama jika dibandingkan dengan wilayah berpenghasilan tinggi di Eropa dan Amerika Utara.
Melihat keberhasilan Selandia Baru, Australia juga mengikuti dan mengadopsi strategi serupa dalam mengendalikan pandemi. Sebagian besar negara bagian di Australia telah mengalami penurunan besar dalam kasus baru selama beberapa minggu terakhir.
Namun, negara bagian tenggara Victoria mengalami lonjakan kasus dan kematian yang tinggi. Selain di Victoria, New South Wales juga terus mencatat kasus baru, meski dalam skala yang jauh lebih kecil.
Saksikan video menarik berikut ini:
Bayar Sekarang, Tahu Lebih Banyak
Masukkan nomor WhatsApp Anda untuk mendapatkan akses penuh ke berita premium ini