Shopping cart
Your cart empty!
Terms of use dolor sit amet consectetur, adipisicing elit. Recusandae provident ullam aperiam quo ad non corrupti sit vel quam repellat ipsa quod sed, repellendus adipisci, ducimus ea modi odio assumenda.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Do you agree to our terms? Sign up
|
|
Oleh : Jauhari Fatria |
| Selasa, 26 November 2019 |
KalbarOnline, Kubu
Raya – Bupati Kubu Raya, Muda Mahendrawan menyerahkan donasi infak beras
senilai Rp25 Juta rupiah kepada Baitulmaal Munzalan Indonesia Kubu Raya, Jumat
(22/11/2019) kemarin. Penyerahan dilakukan di sela-sela tabligh akbar
Peringatan Maulid Nabi Muhammad di halaman Kantor Bupati Kubu Raya.
Branch Manager Baitulmaal Munzalan Indonesia Kubu Raya,
Rizal Mustamsir mengatakan, donasi yang diterima pihaknya berasal dari para pegawai
di lingkungan Pemerintah Kabupaten Kubu Raya.
“Alhamdulillah gerakan infak beras di Munzalan sudah
berjalan delapan tahun. Pondok-pondok binaan kita sekitar 85 persen berada di
Kubu Raya. Jadi dari 115 pondok yang kita salurkan beras, 85 pondok ada di Kubu
Raya,” ujar Rizal seusai kegiatan tabligh akbar.
Rizal mengungkapkan, setiap bulan beras yang disalurkan
pihaknya mencapai 50-60 ton. Karena itu, dirinya menyebut donasi dari para
pegawai melalui Pemerintah daerah sangat berarti dalam menambah alokasi makanan
pokok bagi para santri dan anak yatim.
“Hingga kini kita juga masih mempersilakan masyarakat yang
punya informasi mengenai pondok-pondok lainnya yang belum mendapatkan bantuan
dari kita. Silakan disampaikan agar bisa menjadi mitra kita,” ucapnya.
Rizal menerangkan, uang donasi dari ASN senilai Rp 25 juta
diperuntukkan khusus untuk membeli beras. Hal itu dikarenakan Munzalan memang
mengusung gerakan infak beras. Ia menambahkan, Munzalan saat ini tengah
menggalakkan gerakan seribu rupiah sehari atau 25 ribu perbulan untuk donasi
beras.
“Donasi Rp25 juta yang diberikan para pegawai lewat
Pemerintah daerah artinya setara dengan seribu orang. Jadi pegawai sudah
berdonasi untuk seribu orang,” tuturnya.
Rizal mengapresiasi Pemerintah Kabupaten Kubu Raya yang
telah menggerakkan para pegawai untuk berdonasi. Dirinya mengaku gembira karena
merasa diayomi.
“Kami merasa dinaungi dan betul-betul dibantu. Kubu Raya ini
merupakan orang tua kami karena memang keberadaan kami pusatnya di Kubu Raya.
Dan 85 persen pondok yang kita bina ada di Kubu Raya,” sebutnya.
Pimpinan Yayasan Baitulmaal Munzalan Indonesia, Ustaz
Lukmanul Hakim, mengatakan, program infak beras telah dilakukan pihaknya sejak
tahun 2012 silam. Di mana pondok-pondok pesantren dan yatim piatu yang
mendapatkan bantuan suplai beras sebagian besar berada di Kabupaten Kubu Raya.
Gerakan infak beras, kata Lukmanul, telah diduplikasi di 50 kota di Indonesia,
mulai Aceh hingga Papua.
“Nah, kita berharap akan ada kerja sama dan pola
sinkronisasi antara Pemerintah daerah dan kami sebagai penggerak dakwah.
Artinya, sinergi antara umara dengan ulama dalam bentuk gerakan,” ujarnya.
Lukmanul Hakim menjelaskan, program infak beras menawarkan
kemudahan kepada para pegawai yang hendak berinfak beras. Dengan donasi sebesar
Rp 25 ribu /bulan atau Rp 1.000/hari, pihaknya akan membelikan beras terbaik
untuk para anak yatim dan penghafal Quran.
“Kami punya tagline ‘berinfak seribu sehari didoakan ribuan
santri’. Jadi nanti uangnya dikumpulkan dan dibelikan beras terbaik untuk
anak-anak yatim dan penghafal Quran,” tambahnya.
Sementara Bupati Muda menyebut pihaknya telah mengimbau para
pegawai di lingkungan Pemerintah Kabupaten kubu Raya untuk mengikuti gerakan
infak beras. Imbauan tersebut disampaikan lewat Surat Edaran Bupati tentang
Gerakan Infak Beras tertanggal 10 April 2019 lalu.
“PNS dan non-PNS muslim diimbau memberikan infak beras
berupa uang sebesar Rp 25 ribu untuk satu orang anak asuh atau lebih setiap
bulan. Ini kira-kira sama dengan seribu rupiah perhari setiap bulannya,” tukasnya.
Dana gerakan infak beras, lanjutnya, kemudian diakomodasi
bendahara di masing-masing Satuan Kerja Perangkat Daerah.
“Selanjutnya diserahkan kepada Sekretariat Daerah melalui
Bagian Kesejahteraan Rakyat untuk disalurkan kepada Batulmaal Munzalan,” tandasnya.
(*/ian)
KalbarOnline, Kubu
Raya – Bupati Kubu Raya, Muda Mahendrawan menyerahkan donasi infak beras
senilai Rp25 Juta rupiah kepada Baitulmaal Munzalan Indonesia Kubu Raya, Jumat
(22/11/2019) kemarin. Penyerahan dilakukan di sela-sela tabligh akbar
Peringatan Maulid Nabi Muhammad di halaman Kantor Bupati Kubu Raya.
Branch Manager Baitulmaal Munzalan Indonesia Kubu Raya,
Rizal Mustamsir mengatakan, donasi yang diterima pihaknya berasal dari para pegawai
di lingkungan Pemerintah Kabupaten Kubu Raya.
“Alhamdulillah gerakan infak beras di Munzalan sudah
berjalan delapan tahun. Pondok-pondok binaan kita sekitar 85 persen berada di
Kubu Raya. Jadi dari 115 pondok yang kita salurkan beras, 85 pondok ada di Kubu
Raya,” ujar Rizal seusai kegiatan tabligh akbar.
Rizal mengungkapkan, setiap bulan beras yang disalurkan
pihaknya mencapai 50-60 ton. Karena itu, dirinya menyebut donasi dari para
pegawai melalui Pemerintah daerah sangat berarti dalam menambah alokasi makanan
pokok bagi para santri dan anak yatim.
“Hingga kini kita juga masih mempersilakan masyarakat yang
punya informasi mengenai pondok-pondok lainnya yang belum mendapatkan bantuan
dari kita. Silakan disampaikan agar bisa menjadi mitra kita,” ucapnya.
Rizal menerangkan, uang donasi dari ASN senilai Rp 25 juta
diperuntukkan khusus untuk membeli beras. Hal itu dikarenakan Munzalan memang
mengusung gerakan infak beras. Ia menambahkan, Munzalan saat ini tengah
menggalakkan gerakan seribu rupiah sehari atau 25 ribu perbulan untuk donasi
beras.
“Donasi Rp25 juta yang diberikan para pegawai lewat
Pemerintah daerah artinya setara dengan seribu orang. Jadi pegawai sudah
berdonasi untuk seribu orang,” tuturnya.
Rizal mengapresiasi Pemerintah Kabupaten Kubu Raya yang
telah menggerakkan para pegawai untuk berdonasi. Dirinya mengaku gembira karena
merasa diayomi.
“Kami merasa dinaungi dan betul-betul dibantu. Kubu Raya ini
merupakan orang tua kami karena memang keberadaan kami pusatnya di Kubu Raya.
Dan 85 persen pondok yang kita bina ada di Kubu Raya,” sebutnya.
Pimpinan Yayasan Baitulmaal Munzalan Indonesia, Ustaz
Lukmanul Hakim, mengatakan, program infak beras telah dilakukan pihaknya sejak
tahun 2012 silam. Di mana pondok-pondok pesantren dan yatim piatu yang
mendapatkan bantuan suplai beras sebagian besar berada di Kabupaten Kubu Raya.
Gerakan infak beras, kata Lukmanul, telah diduplikasi di 50 kota di Indonesia,
mulai Aceh hingga Papua.
“Nah, kita berharap akan ada kerja sama dan pola
sinkronisasi antara Pemerintah daerah dan kami sebagai penggerak dakwah.
Artinya, sinergi antara umara dengan ulama dalam bentuk gerakan,” ujarnya.
Lukmanul Hakim menjelaskan, program infak beras menawarkan
kemudahan kepada para pegawai yang hendak berinfak beras. Dengan donasi sebesar
Rp 25 ribu /bulan atau Rp 1.000/hari, pihaknya akan membelikan beras terbaik
untuk para anak yatim dan penghafal Quran.
“Kami punya tagline ‘berinfak seribu sehari didoakan ribuan
santri’. Jadi nanti uangnya dikumpulkan dan dibelikan beras terbaik untuk
anak-anak yatim dan penghafal Quran,” tambahnya.
Sementara Bupati Muda menyebut pihaknya telah mengimbau para
pegawai di lingkungan Pemerintah Kabupaten kubu Raya untuk mengikuti gerakan
infak beras. Imbauan tersebut disampaikan lewat Surat Edaran Bupati tentang
Gerakan Infak Beras tertanggal 10 April 2019 lalu.
“PNS dan non-PNS muslim diimbau memberikan infak beras
berupa uang sebesar Rp 25 ribu untuk satu orang anak asuh atau lebih setiap
bulan. Ini kira-kira sama dengan seribu rupiah perhari setiap bulannya,” tukasnya.
Dana gerakan infak beras, lanjutnya, kemudian diakomodasi
bendahara di masing-masing Satuan Kerja Perangkat Daerah.
“Selanjutnya diserahkan kepada Sekretariat Daerah melalui
Bagian Kesejahteraan Rakyat untuk disalurkan kepada Batulmaal Munzalan,” tandasnya.
(*/ian)
Bayar Sekarang, Tahu Lebih Banyak
Masukkan nomor WhatsApp Anda untuk mendapatkan akses penuh ke berita premium ini