Kubu Raya    

Bupati Muda Serahkan Donasi Santri dan Anak Yatim

Oleh : Jauhari Fatria
Selasa, 26 November 2019
WhatsApp Icon
Ukuran Font
Kecil Besar

KalbarOnline, Kubu

Raya – Bupati Kubu Raya, Muda Mahendrawan menyerahkan donasi infak beras

senilai Rp25 Juta rupiah kepada Baitulmaal Munzalan Indonesia Kubu Raya, Jumat

(22/11/2019) kemarin. Penyerahan dilakukan di sela-sela tabligh akbar

Peringatan Maulid Nabi Muhammad di halaman Kantor Bupati Kubu Raya.

Branch Manager Baitulmaal Munzalan Indonesia Kubu Raya,

Rizal Mustamsir mengatakan, donasi yang diterima pihaknya berasal dari para pegawai

di lingkungan Pemerintah Kabupaten Kubu Raya.

“Alhamdulillah gerakan infak beras di Munzalan sudah

berjalan delapan tahun. Pondok-pondok binaan kita sekitar 85 persen berada di

Kubu Raya. Jadi dari 115 pondok yang kita salurkan beras, 85 pondok ada di Kubu

Raya,” ujar Rizal seusai kegiatan tabligh akbar.

Rizal mengungkapkan, setiap bulan beras yang disalurkan

pihaknya mencapai 50-60 ton. Karena itu, dirinya menyebut donasi dari para

pegawai melalui Pemerintah daerah sangat berarti dalam menambah alokasi makanan

pokok bagi para santri dan anak yatim.

“Hingga kini kita juga masih mempersilakan masyarakat yang

punya informasi mengenai pondok-pondok lainnya yang belum mendapatkan bantuan

dari kita. Silakan disampaikan agar bisa menjadi mitra kita,” ucapnya.

Rizal menerangkan, uang donasi dari ASN senilai Rp 25 juta

diperuntukkan khusus untuk membeli beras. Hal itu dikarenakan Munzalan memang

mengusung gerakan infak beras. Ia menambahkan, Munzalan saat ini tengah

menggalakkan gerakan seribu rupiah sehari atau 25 ribu perbulan untuk donasi

beras.

“Donasi Rp25 juta yang diberikan para pegawai lewat

Pemerintah daerah artinya setara dengan seribu orang. Jadi pegawai sudah

berdonasi untuk seribu orang,” tuturnya.

Rizal mengapresiasi Pemerintah Kabupaten Kubu Raya yang

telah menggerakkan para pegawai untuk berdonasi. Dirinya mengaku gembira karena

merasa diayomi.

“Kami merasa dinaungi dan betul-betul dibantu. Kubu Raya ini

merupakan orang tua kami karena memang keberadaan kami pusatnya di Kubu Raya.

Dan 85 persen pondok yang kita bina ada di Kubu Raya,” sebutnya.

Pimpinan Yayasan Baitulmaal Munzalan Indonesia, Ustaz

Lukmanul Hakim, mengatakan, program infak beras telah dilakukan pihaknya sejak

tahun 2012 silam. Di mana pondok-pondok pesantren dan yatim piatu yang

mendapatkan bantuan suplai beras sebagian besar berada di Kabupaten Kubu Raya.

Gerakan infak beras, kata Lukmanul, telah diduplikasi di 50 kota di Indonesia,

mulai Aceh hingga Papua.

“Nah, kita berharap akan ada kerja sama dan pola

sinkronisasi antara Pemerintah daerah dan kami sebagai penggerak dakwah.

Artinya, sinergi antara umara dengan ulama dalam bentuk gerakan,” ujarnya.

Lukmanul Hakim menjelaskan, program infak beras menawarkan

kemudahan kepada para pegawai yang hendak berinfak beras. Dengan donasi sebesar

Rp 25 ribu /bulan atau Rp 1.000/hari, pihaknya akan membelikan beras terbaik

untuk para anak yatim dan penghafal Quran.

“Kami punya tagline ‘berinfak seribu sehari didoakan ribuan

santri’. Jadi nanti uangnya dikumpulkan dan dibelikan beras terbaik untuk

anak-anak yatim dan penghafal Quran,” tambahnya.

Sementara Bupati Muda menyebut pihaknya telah mengimbau para

pegawai di lingkungan Pemerintah Kabupaten kubu Raya untuk mengikuti gerakan

infak beras. Imbauan tersebut disampaikan lewat Surat Edaran Bupati tentang

Gerakan Infak Beras tertanggal 10 April 2019 lalu.

“PNS dan non-PNS muslim diimbau memberikan infak beras

berupa uang sebesar Rp 25 ribu untuk satu orang anak asuh atau lebih setiap

bulan. Ini kira-kira sama dengan seribu rupiah perhari setiap bulannya,” tukasnya.

Dana gerakan infak beras, lanjutnya, kemudian diakomodasi

bendahara di masing-masing Satuan Kerja Perangkat Daerah.

“Selanjutnya diserahkan kepada Sekretariat Daerah melalui

Bagian Kesejahteraan Rakyat untuk disalurkan kepada Batulmaal Munzalan,” tandasnya.

(*/ian)

Artikel Selanjutnya
Bupati Rupinus Hadiri Dialog Publik Bersama IPMKS di Jogjakarta
Selasa, 26 November 2019
Artikel Sebelumnya
Pranata Anestesi dan Epidemiologi Masih Minim Pelamar
Selasa, 26 November 2019

Berita terkait