Shopping cart
Your cart empty!
Terms of use dolor sit amet consectetur, adipisicing elit. Recusandae provident ullam aperiam quo ad non corrupti sit vel quam repellat ipsa quod sed, repellendus adipisci, ducimus ea modi odio assumenda.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Do you agree to our terms? Sign up
|
|
Oleh : adminkalbaronline |
| Jumat, 14 Maret 2025 |
KALBARONLINE.com - Berawal dari kepedulian sesama, tiga orang mualaf yang memiliki pengalaman serupa dalam menemukan Islam akhirnya bersatu dalam satu gerakan besar membentuk sebuah yayasan bernama Yayasan Amal Mualaf Peduli.
Yayasan yang berlokasi di Jalan Adisucipto, Sungai Raya, Kubu Raya, tepatnya di depan Sat Brimob Kalbar itu dibentuk untuk memberikan akses pendidikan dan pembinaan kepada para mualaf, terutama mereka yang mengalami kesulitan setelah memutuskan hijrah.
“Dulu kami bergerak sendiri-sendiri, hingga akhirnya pada 2023 ada orang baik yang mensponsori kami untuk mendirikan yayasan berbadan hukum,” tutur Ibas, Ketua Yayasan Amal Mualaf Peduli.
Sejak aktif berdakwah pada 2019, jangkauan mereka kini telah meluas, tidak hanya di Pontianak dan Kubu Raya, tetapi juga ke Landak dan Sanggau.
Membuka Akses Ilmu Tanpa Biaya
Ibas mengatakan salah satu tantangan terbesar bagi mualaf, terutama ibu rumah tangga dengan ekonomi terbatas, adalah mendapatkan akses pembelajaran agama.
“Mereka sulit mencari guru privat yang harus dibayar. Dari situ, kami hadir membentuk komunitas pengajian binaan,” jelasnya.
Saat ini, dua kelompok pengajian tersebar di Sungai Raya, Ambawang, Sui Rengas, Telok Pakedai, dan sekitarnya.
Lebih dari sekadar pembinaan, Yayasan Amal Mualaf Peduli juga menjadi tempat konsultasi bagi mereka yang ingin masuk Islam.
“Mereka lebih nyaman bertanya kepada kami karena kami juga mualaf. Kami berikan gambaran, bimbingan, hingga akhirnya mereka mantap mengambil keputusan,” ujar Ibas, yang telah menjadi mualaf sejak 2011.
Selain pengajian, yayasan ini juga memiliki program pendidikan bagi mualaf usia sekolah yang kehilangan dukungan keluarga setelah memutuskan masuk Islam.
“Banyak yang diusir dari rumah atau diputus biaya hidupnya. Kami hadir memberikan solusi dengan menyekolahkan mereka di pesantren, agar pondasi agama mereka kuat dan tetap terpantau perkembangannya,” terang Ibas.
Biaya pendidikan, kehidupan sehari-hari, hingga kebutuhan penunjang mereka ditanggung penuh oleh yayasan dengan bantuan para donatur. Saat ini, sudah ada 22 anak asuh yang mendapatkan beasiswa penuh, bahkan ada yang dikirim belajar ke Jawa.
“Yang kami inginkan adalah mereka tetap memiliki masa depan. Jangan sampai keputusan masuk Islam justru membuat mereka kehilangan arah. Maka kami hadir, dengan pertolongan orang baik, agar mereka tetap bisa melanjutkan hidup dan menggapai cita-cita,” pungkasnya.
Dengan semangat kepedulian dan perjuangan, Yayasan Amal Mualaf Peduli terus menjadi jembatan bagi mereka yang ingin hijrah, agar tidak hanya menemukan Islam, tetapi juga memiliki masa depan yang cerah. (Lid)
KALBARONLINE.com - Berawal dari kepedulian sesama, tiga orang mualaf yang memiliki pengalaman serupa dalam menemukan Islam akhirnya bersatu dalam satu gerakan besar membentuk sebuah yayasan bernama Yayasan Amal Mualaf Peduli.
Yayasan yang berlokasi di Jalan Adisucipto, Sungai Raya, Kubu Raya, tepatnya di depan Sat Brimob Kalbar itu dibentuk untuk memberikan akses pendidikan dan pembinaan kepada para mualaf, terutama mereka yang mengalami kesulitan setelah memutuskan hijrah.
“Dulu kami bergerak sendiri-sendiri, hingga akhirnya pada 2023 ada orang baik yang mensponsori kami untuk mendirikan yayasan berbadan hukum,” tutur Ibas, Ketua Yayasan Amal Mualaf Peduli.
Sejak aktif berdakwah pada 2019, jangkauan mereka kini telah meluas, tidak hanya di Pontianak dan Kubu Raya, tetapi juga ke Landak dan Sanggau.
Membuka Akses Ilmu Tanpa Biaya
Ibas mengatakan salah satu tantangan terbesar bagi mualaf, terutama ibu rumah tangga dengan ekonomi terbatas, adalah mendapatkan akses pembelajaran agama.
“Mereka sulit mencari guru privat yang harus dibayar. Dari situ, kami hadir membentuk komunitas pengajian binaan,” jelasnya.
Saat ini, dua kelompok pengajian tersebar di Sungai Raya, Ambawang, Sui Rengas, Telok Pakedai, dan sekitarnya.
Lebih dari sekadar pembinaan, Yayasan Amal Mualaf Peduli juga menjadi tempat konsultasi bagi mereka yang ingin masuk Islam.
“Mereka lebih nyaman bertanya kepada kami karena kami juga mualaf. Kami berikan gambaran, bimbingan, hingga akhirnya mereka mantap mengambil keputusan,” ujar Ibas, yang telah menjadi mualaf sejak 2011.
Selain pengajian, yayasan ini juga memiliki program pendidikan bagi mualaf usia sekolah yang kehilangan dukungan keluarga setelah memutuskan masuk Islam.
“Banyak yang diusir dari rumah atau diputus biaya hidupnya. Kami hadir memberikan solusi dengan menyekolahkan mereka di pesantren, agar pondasi agama mereka kuat dan tetap terpantau perkembangannya,” terang Ibas.
Biaya pendidikan, kehidupan sehari-hari, hingga kebutuhan penunjang mereka ditanggung penuh oleh yayasan dengan bantuan para donatur. Saat ini, sudah ada 22 anak asuh yang mendapatkan beasiswa penuh, bahkan ada yang dikirim belajar ke Jawa.
“Yang kami inginkan adalah mereka tetap memiliki masa depan. Jangan sampai keputusan masuk Islam justru membuat mereka kehilangan arah. Maka kami hadir, dengan pertolongan orang baik, agar mereka tetap bisa melanjutkan hidup dan menggapai cita-cita,” pungkasnya.
Dengan semangat kepedulian dan perjuangan, Yayasan Amal Mualaf Peduli terus menjadi jembatan bagi mereka yang ingin hijrah, agar tidak hanya menemukan Islam, tetapi juga memiliki masa depan yang cerah. (Lid)
Bayar Sekarang, Tahu Lebih Banyak
Masukkan nomor WhatsApp Anda untuk mendapatkan akses penuh ke berita premium ini