Shopping cart
Your cart empty!
Terms of use dolor sit amet consectetur, adipisicing elit. Recusandae provident ullam aperiam quo ad non corrupti sit vel quam repellat ipsa quod sed, repellendus adipisci, ducimus ea modi odio assumenda.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Do you agree to our terms? Sign up
|
|
Oleh : Redaksi KalbarOnline |
| Senin, 28 Desember 2020 |
KalbarOnline.com – Menteri Sosial (Mensos) Tri Rismaharini tidak menghilangkan gaya blusukannya. Sebelum berangkat ke kantor, Risma berhenti di kawasan aliran Sungai Ciliwung, tepat berada di belakang kantor Kementerian Sosial (Kemensos).
Pada kesempatan tersebut, tepatnya di Fly Over Pramuka, Jalan Pramuka Sari II, Risma bercakap-cakap dengan seorang pemulung dengan gerobaknya yang bersiap melakukan rutinitas pagi bersama istrinya. Risma menanyakan berbagai hal kepada pasangan suami-istri.
Hasil dialog itu, Risma mengetahui mereka mendapatkan hasil Rp 800 ribu perbulan. Sebagian dari penghasilan tersebut dikirimkan untuk anak mereka di kampung.
Kemudian Risma mengajak pasangan pemulung itu untuk mau mengubah kualitas hidupnya menjadi lebih baik. “Bapak-ibu saya carikan rumah, jadi nggak perlu ada biaya ngontrak. Tetap cari sampah seperti ini. Nanti sampah dari Kementerian Sosial bisa untuk Bapak. Sambil saya ajari usaha. Masa mau terus kaya gini? Ya, mau ya,” bujuk Risma dalam keterangannya, Senin (28/12).
Setelah berbincang sekitar 30 menit, Risma dan rombongan terus bergerak. Setelah tadi di atas jembatan, kali ini Risma memilih turun ke bawah jembatan. Ia bahkan rela memanjat tangga kayu seadanya yang sengaja dipasang warga setempat.
Persis di kolong jembatan, Risma menyaksikan beberapa keluarga yang sengaja tinggal di sana. Risma kemudian menyusuri bantaran kali sambil menyapa satu persatu penghuni bantaran kali ini.
Risma lantas menyampaikan keinginannya untuk mengubah nasib mereka. “Bapak-Ibu, saya hanya ingin panjengan (Anda) tinggal di tempat yang lebih baik. Ayo Pak, mau ya Pak,” bujuk Risma.
Gaya blusukan yang dilakukan Mensos Risma dimaksudkan untuk memotret langsung titik permasalahan. Hal ini kerap dilakukan Risma saat menjabat sebagai Wali Kota Surabaya.
KalbarOnline.com – Menteri Sosial (Mensos) Tri Rismaharini tidak menghilangkan gaya blusukannya. Sebelum berangkat ke kantor, Risma berhenti di kawasan aliran Sungai Ciliwung, tepat berada di belakang kantor Kementerian Sosial (Kemensos).
Pada kesempatan tersebut, tepatnya di Fly Over Pramuka, Jalan Pramuka Sari II, Risma bercakap-cakap dengan seorang pemulung dengan gerobaknya yang bersiap melakukan rutinitas pagi bersama istrinya. Risma menanyakan berbagai hal kepada pasangan suami-istri.
Hasil dialog itu, Risma mengetahui mereka mendapatkan hasil Rp 800 ribu perbulan. Sebagian dari penghasilan tersebut dikirimkan untuk anak mereka di kampung.
Kemudian Risma mengajak pasangan pemulung itu untuk mau mengubah kualitas hidupnya menjadi lebih baik. “Bapak-ibu saya carikan rumah, jadi nggak perlu ada biaya ngontrak. Tetap cari sampah seperti ini. Nanti sampah dari Kementerian Sosial bisa untuk Bapak. Sambil saya ajari usaha. Masa mau terus kaya gini? Ya, mau ya,” bujuk Risma dalam keterangannya, Senin (28/12).
Setelah berbincang sekitar 30 menit, Risma dan rombongan terus bergerak. Setelah tadi di atas jembatan, kali ini Risma memilih turun ke bawah jembatan. Ia bahkan rela memanjat tangga kayu seadanya yang sengaja dipasang warga setempat.
Persis di kolong jembatan, Risma menyaksikan beberapa keluarga yang sengaja tinggal di sana. Risma kemudian menyusuri bantaran kali sambil menyapa satu persatu penghuni bantaran kali ini.
Risma lantas menyampaikan keinginannya untuk mengubah nasib mereka. “Bapak-Ibu, saya hanya ingin panjengan (Anda) tinggal di tempat yang lebih baik. Ayo Pak, mau ya Pak,” bujuk Risma.
Gaya blusukan yang dilakukan Mensos Risma dimaksudkan untuk memotret langsung titik permasalahan. Hal ini kerap dilakukan Risma saat menjabat sebagai Wali Kota Surabaya.
Bayar Sekarang, Tahu Lebih Banyak
Masukkan nomor WhatsApp Anda untuk mendapatkan akses penuh ke berita premium ini