Pontianak    

Berkat Info Pangan Gencil Pemkot Pontianak, Harga Selalu Stabil

Oleh : Jauhari Fatria
Senin, 24 September 2018
WhatsApp Icon
Ukuran Font
Kecil Besar

KalbarOnline, Pontianak – Berkat kehadiran fitur Info pangan

yang ada di aplikasi Gencil harga pangan di Kota Pontianak selalu stabil dan

dapat terkendali dengan baik. Masyarakat pun diuntungkan secara langsung dengan

adanya fitur info pangan Gencil tersebut.

Plt Wali

Kota Pontianak, Edi Rusdi Kamtono mengungkapkan, info pangan dalam aplikasi

Gencil milik Pemkot Pontianak memang dibuat dalam rangka menuju smart city.

Setiap hari, pihaknya selalu menjaga kontinuitas perbaruan informasi

harga-harga. Para operator di Pontive Center yang bertugas memperbarui info

harga pangan setelah mendapat laporan dari tim di lapangan.

“Jadi

pergerakan yang ada di pasar bisa dilihat di dalam aplikasi,” jelas Edi.

Info pangan

dalam aplikasi Gencil itu sendiri terkoneksi dengan papan monitor harga di

pasar-pasar tradisional Pontianak. Sehingga, disparitas harga tidak terlampau

jauh.

“Masyarakat

dan pedagang bisa tahu, jadi kalau ingin menaikkan harga terlalu jauh juga

tidak bisa,” imbuhnya.

Edi

mengungkapkan informasi pangan dalam aplikasi Gencil sendiri merupakan salah

satu inovasi ketika Pontianak mendapatkan penghargaan Tim Pengendali Inflasi

Daerah (TPID) terbaik wilayah timur tahun 2016.

“Sedikit

banyak info pangan membantu mengendalikan inflasi di Pontianak,” tutupnya.

Satu di

antara warga Kota Pontianak, Ismi bercerita turut terbantu dengan info pangan

tersebut. Sebagai konsumen, dia lebih nyaman untuk menawar di pasar.

“Jadi tahu

patokan harganya,” tuturnya.

Warga lain,

Linda yang biasa belanja di Pasar Flamboyan pun mengakui hal itu. Walau tak

memandang langsung info pangan di aplikasi Gencil di ponsel, dia bisa

melihatnya di monitor pasar.

“Tawar-menawar

jadi nyamanlah,” sebutnya.

Kepala

Dinas Koperasi, Usaha Mikro dan Perdagangan (Diskumdag) Kota Pontianak, Haryadi

Tri Wibowo juga merasakan langsung manfaat fitur Info Pangan Gencil tersebut.

Dia

menegaskan pelaporan stok wajib dilakukan secara online ke dinas. Selama

ini, agen dan distributor tidak pernah melapor secara signifikan.

“Semua

distributor tentu punya staf, dia bisa masukkan data ke Disperindag secara

online. Jumlahnya yang masuk berapa, keluar berapa, stok berapa yang

stay,” katanya.

Laporan itu

nantinya akan dikoneksikan dengan Gencil serta papan informasi harga yang ada

di pasar-pasar tradisional. Masyarakat bisa melihat berapa stok yang

ada di distributor secara transparan. Selama ini walau ada harga tertera di

pengumuman, tetap saja terjadi kelangkaan. Hal ini menurut Haryadi terjadi

karena informasi stok distributor tidak terbuka.

“Sekarang

mereka kita ajak dan rangkul bekerja sama membuat MoU kerja sama, mereka wajib

menyampaikan stok secara online baik melalui WhatsApp maupun email,”

katanya.

Dia

menegaskan jika mereka tidak menyampaikan stok yang ada, maka akan

dilaporkan ke Kementerian Perdagangan agar izin distributornya dicabut. Hal ini

merupakan salah satu mengendalikan inflasi, sehingga masyarakat punya keyakinan

keterbukaan dan transparansi informasi stok yang ada di Pontianak. (Elf/Fai)

Artikel Selanjutnya
Hadir di Pontianak, Synthesis Development Tawarkan Kawasan Hunian Beragam Fasilitas
Senin, 24 September 2018
Artikel Sebelumnya
Deklarasi Kampanye Damai, Kapolda Kalbar: Hindari Hasutan dan Hoax di Medsos
Senin, 24 September 2018

Berita terkait