Shopping cart
Your cart empty!
Terms of use dolor sit amet consectetur, adipisicing elit. Recusandae provident ullam aperiam quo ad non corrupti sit vel quam repellat ipsa quod sed, repellendus adipisci, ducimus ea modi odio assumenda.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Do you agree to our terms? Sign up
|
|
Oleh : Jauhari Fatria |
| Kamis, 08 Oktober 2020 |
Dewan Sayangkan Aksi Demo Tolak Omnibus Law Ciptaker di Kalbar Berujung Anarkis
KalbarOnline, Pontianak - Anggota DPRD Fraksi Partai Demokrat, Muhammad Isa menyayangkan demo tolak Omnibus Law Cipta Kerja yang dilakukan mahasiswa dan buruh di DPRD Kalbar berujung aksi anarkis, Kamis (8/10/2020).
Padahal, kata dia, DPRD sudah sangat terbuka menerima aspirasi mahasiswa. Bahkan, lanjut Isa, pihaknya juga telah menyiapkan tempat untuk berdialog dengan mahasiswa terkait penolakan UU Cipta Kerja yang dinilai merugikan masyarakat.
“Kita sangat terbuka. Kita sudah menyiapkan tempat, dan ingin masing-masing utusan mereka masuk ke dalam berdialog dengan kita untuk menyampaikan aspirasi, dan kita siap menampung,” kata Isa kepada sejumlah wartawan.
Namun sikap terbuka DPRD tak disambut baik oleh mahasiswa. Mereka meminta anggota DPRD untuk audiensi terbuka di lapangan. Keinginan itu lantas diikuti DPRD. Isa dan beberapa anggota fraksi PAN, Gerindra, PKB turun ke lapangan dan dikawal ketat petugas kepolisian.
“kita ikuti. Kita menuju lapangan malah dilempari dengan botol, dan batu, dengan begitu petugas minta kita balik ke belakangan karena situasi tidak kondusif, jadi kita ikut petugas,” tukasnya.
Kondisi itu, tegas Isa, tentu saja membuat suasana semakin tak kondusif. Dirinya pun tak tau negosiasi apa yang dilakukan para mahasiswa. Bahkan beberapa orang masa diakuinya banyak diikuti anak-anak STM/SMK.
Secara pribadi, Isa yang merupakan anggota Komisi IV DPRD Kalbar ini tegas menolak pengesahan Omnibus Law Ciptaker. Hal itu juga sejalan sikap partai Demokrat, yang sejak awal menolak, bahkan melakukan walk out saat pembahasan. Namun, kata Isa, secara kelambagaan belum dapat ditarik kesimpulan karena dialog bersama mahasiswa belum dilakukan.
Dewan Sayangkan Aksi Demo Tolak Omnibus Law Ciptaker di Kalbar Berujung Anarkis
KalbarOnline, Pontianak - Anggota DPRD Fraksi Partai Demokrat, Muhammad Isa menyayangkan demo tolak Omnibus Law Cipta Kerja yang dilakukan mahasiswa dan buruh di DPRD Kalbar berujung aksi anarkis, Kamis (8/10/2020).
Padahal, kata dia, DPRD sudah sangat terbuka menerima aspirasi mahasiswa. Bahkan, lanjut Isa, pihaknya juga telah menyiapkan tempat untuk berdialog dengan mahasiswa terkait penolakan UU Cipta Kerja yang dinilai merugikan masyarakat.
“Kita sangat terbuka. Kita sudah menyiapkan tempat, dan ingin masing-masing utusan mereka masuk ke dalam berdialog dengan kita untuk menyampaikan aspirasi, dan kita siap menampung,” kata Isa kepada sejumlah wartawan.
Namun sikap terbuka DPRD tak disambut baik oleh mahasiswa. Mereka meminta anggota DPRD untuk audiensi terbuka di lapangan. Keinginan itu lantas diikuti DPRD. Isa dan beberapa anggota fraksi PAN, Gerindra, PKB turun ke lapangan dan dikawal ketat petugas kepolisian.
“kita ikuti. Kita menuju lapangan malah dilempari dengan botol, dan batu, dengan begitu petugas minta kita balik ke belakangan karena situasi tidak kondusif, jadi kita ikut petugas,” tukasnya.
Kondisi itu, tegas Isa, tentu saja membuat suasana semakin tak kondusif. Dirinya pun tak tau negosiasi apa yang dilakukan para mahasiswa. Bahkan beberapa orang masa diakuinya banyak diikuti anak-anak STM/SMK.
Secara pribadi, Isa yang merupakan anggota Komisi IV DPRD Kalbar ini tegas menolak pengesahan Omnibus Law Ciptaker. Hal itu juga sejalan sikap partai Demokrat, yang sejak awal menolak, bahkan melakukan walk out saat pembahasan. Namun, kata Isa, secara kelambagaan belum dapat ditarik kesimpulan karena dialog bersama mahasiswa belum dilakukan.
Bayar Sekarang, Tahu Lebih Banyak
Masukkan nomor WhatsApp Anda untuk mendapatkan akses penuh ke berita premium ini