Shopping cart
Your cart empty!
Terms of use dolor sit amet consectetur, adipisicing elit. Recusandae provident ullam aperiam quo ad non corrupti sit vel quam repellat ipsa quod sed, repellendus adipisci, ducimus ea modi odio assumenda.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Do you agree to our terms? Sign up
|
|
Oleh : adminkalbaronline |
| Minggu, 01 Oktober 2023 |
KalbarOnline, Pontianak – Dewan Pemuda Lintas Etnis Kalimantan Barat (DPLE-KB) menggelar Focus Group Discussion (FGD) di Grand Aster Meeting Room Hotel NEO Jalan Gajah Mada Nomor 177, Benua Melayu Darat, Kecamatan Pontianak Selatan, Kota Pontianak, Kalimantan Barat.
FGD tersebut mengangkat topik “Strategi Pemuda Dalam Menangkal Politik Identitas dan Membangun Demokrasi yang Inklusif dan Partisipatif”.
Ketua panitia Adrianus mengatakan, tujuan utama dari FGD ini untuk lebih memahami dampak negatif politik identitas terhadap masyarakat dan demokrasi.
“Sekaligus kita ingin mengidentifikasi peran strategi pemuda dalam memerangi politik identitas dan membangun demokrasi inklusif dan membahas solusi konkrit dan rekomendasi untuk mencapai demokrasi yang lebih kuat, inklusif, dan partisipatif,” ujarnya. Kamis (28/09/2023).
Menurut Adrianus, kesimpulan yang ingin dipetik dari FGD tersebut agar seluruh elemen memahami apa itu politik identitas yang dikhawatirkan jadi isu yang rawan untuk memecah persatuan dan kesatuan bangsa.
“Oleh karena itu, peran aktif generasi muda sangat penting dalam menangkal politik identitas pada pemilu 2024 guna mewujudkan pesta demokrasi yang damai nanti,” katanya.
Selain itu, sambung Adrianus, melalui penjelasan dari narasumber kader-kader dari Ormas DPLE-KB dan Ormas Keagamaan di Kalimantan Barat dapat memperoleh pemahaman tentang bahayanya politik identitas pada ajang Pemilu 2024.
“Mereka juga mendeklarasikan Penolakan Politik Identitas yang bertujuan untuk menyadarkan para elit politik untuk tidak menggunakan politik identitas guna menciptakan situasi kamtibmas yang aman pada ajang pemilu 2024,” ujarnya.
Adapun isi dari deklarasi FGD tersebut yakni Dewan Pemuda Lintas Etnis Provinsi Kalimantan Barat menginginkan pemilu damai dan menolak politik identitas.
“Elit politik juga diharapkan dapat tergugah untuk tidak melakukan politik identitas pada Pemilu 2024 yang akan datang,” tegas Adrianus. (Indri)
KalbarOnline, Pontianak – Dewan Pemuda Lintas Etnis Kalimantan Barat (DPLE-KB) menggelar Focus Group Discussion (FGD) di Grand Aster Meeting Room Hotel NEO Jalan Gajah Mada Nomor 177, Benua Melayu Darat, Kecamatan Pontianak Selatan, Kota Pontianak, Kalimantan Barat.
FGD tersebut mengangkat topik “Strategi Pemuda Dalam Menangkal Politik Identitas dan Membangun Demokrasi yang Inklusif dan Partisipatif”.
Ketua panitia Adrianus mengatakan, tujuan utama dari FGD ini untuk lebih memahami dampak negatif politik identitas terhadap masyarakat dan demokrasi.
“Sekaligus kita ingin mengidentifikasi peran strategi pemuda dalam memerangi politik identitas dan membangun demokrasi inklusif dan membahas solusi konkrit dan rekomendasi untuk mencapai demokrasi yang lebih kuat, inklusif, dan partisipatif,” ujarnya. Kamis (28/09/2023).
Menurut Adrianus, kesimpulan yang ingin dipetik dari FGD tersebut agar seluruh elemen memahami apa itu politik identitas yang dikhawatirkan jadi isu yang rawan untuk memecah persatuan dan kesatuan bangsa.
“Oleh karena itu, peran aktif generasi muda sangat penting dalam menangkal politik identitas pada pemilu 2024 guna mewujudkan pesta demokrasi yang damai nanti,” katanya.
Selain itu, sambung Adrianus, melalui penjelasan dari narasumber kader-kader dari Ormas DPLE-KB dan Ormas Keagamaan di Kalimantan Barat dapat memperoleh pemahaman tentang bahayanya politik identitas pada ajang Pemilu 2024.
“Mereka juga mendeklarasikan Penolakan Politik Identitas yang bertujuan untuk menyadarkan para elit politik untuk tidak menggunakan politik identitas guna menciptakan situasi kamtibmas yang aman pada ajang pemilu 2024,” ujarnya.
Adapun isi dari deklarasi FGD tersebut yakni Dewan Pemuda Lintas Etnis Provinsi Kalimantan Barat menginginkan pemilu damai dan menolak politik identitas.
“Elit politik juga diharapkan dapat tergugah untuk tidak melakukan politik identitas pada Pemilu 2024 yang akan datang,” tegas Adrianus. (Indri)
Bayar Sekarang, Tahu Lebih Banyak
Masukkan nomor WhatsApp Anda untuk mendapatkan akses penuh ke berita premium ini