Shopping cart
Your cart empty!
Terms of use dolor sit amet consectetur, adipisicing elit. Recusandae provident ullam aperiam quo ad non corrupti sit vel quam repellat ipsa quod sed, repellendus adipisci, ducimus ea modi odio assumenda.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Do you agree to our terms? Sign up
|
|
Oleh : adminkalbaronline |
| Sabtu, 22 November 2025 |
KALBARONLINE.com – Wali Kota Pontianak, Edi Rusdi Kamtono mendukung digelarnya Borneo Lead Fest (BLF) 2025 sebagai wadah penting bagi generasi muda dalam membangun kemampuan, kreativitas serta kesiapan menghadapi persaingan di era digital.
BLF adalah festival kepemimpinan dan kolaborasi anak muda yang mendorong generasi muda Pontianak menjadi agen perubahan bagi UMKM melalui transformasi digital. BLF digagas oleh AIESEC.
“Melalui Borneo Lead Fest 2025, saya berharap generasi muda Pontianak semakin siap menghadapi dinamika zaman dan berani menciptakan peluang usaha mandiri yang berdampak pada perekonomian daerah," kata Edi saat didapuk menjadi pembicara BLF 2025 di Gedung Konferensi 5 Universitas Tanjungpura Pontianak, Sabtu (22/11/2025).
Terkait pengembangan ekonomi masyarakat, Edi menyoroti peran UMKM sebagai sektor yang banyak diminati dan terus tumbuh. Ia menilai dunia usaha perlu dibangun sejak dini, mengingat persaingan untuk masuk ke sektor ASN maupun PPPK semakin kompetitif.
“Entrepreneurship membutuhkan kecerdasan, kreativitas dan kemampuan membaca peluang. Tidak harus memulai usaha dari sesuatu yang besar, yang terpenting adalah berani memulai,” pesannya kepada para generasi muda.
Edi juga menekankan, bahwa di tengah pesatnya perkembangan teknologi, digitalisasi menjadi kunci pertumbuhan ekonomi, termasuk di Kota Pontianak. Peluang usaha semakin terbuka, namun tantangan juga kian besar seiring perubahan kebutuhan masyarakat dan persaingan pasar yang semakin ketat. Untuk itu, ia mendorong mahasiswa dan anak muda agar memulai proses menuju kesuksesan dari kegiatan positif seperti BLF.
“Adik-adik harus menyelesaikan pendidikan dengan baik dan memanfaatkan ruang serta peluang secara maksimal. Kegiatan seperti ini menjadi fondasi untuk memulai perjalanan menuju masa depan,” katanya.
Dalam kesempatan tersebut, Edi juga memaparkan kondisi Kota Pontianak sebagai ibu kota provinsi yang memiliki banyak keunggulan strategis. Selain menjadi pusat pemerintahan dan layanan publik, Pontianak memiliki fasilitas regional hingga internasional, termasuk keberadaan Universitas Tanjungpura dan berbagai perguruan tinggi lainnya. Akses transportasi juga didukung pelabuhan sungai, laut, serta Bandara Supadio yang menjadi pintu masuk utama Kalimantan Barat.
“Dengan kondisi ini, pertumbuhan penduduk jauh lebih pesat dibandingkan daerah lain. Banyak masyarakat dari kabupaten sekitar datang ke Pontianak untuk mencari penghidupan, sehingga potensi ekonomi meningkat,” jelasnya.
Namun, Edi juga menggarisbawahi sejumlah tantangan yang dihadapi Pontianak, terutama terkait topografi kota yang berada di kawasan dataran rendah dan muara sungai. Kondisi ini membuat sebagian wilayah rentan tergenang ketika hujan deras bertepatan dengan pasang air laut.
“Secara teknis persoalan ini bisa diatasi, tetapi membutuhkan biaya sangat besar,” terangnya. (Jau)
KALBARONLINE.com – Wali Kota Pontianak, Edi Rusdi Kamtono mendukung digelarnya Borneo Lead Fest (BLF) 2025 sebagai wadah penting bagi generasi muda dalam membangun kemampuan, kreativitas serta kesiapan menghadapi persaingan di era digital.
BLF adalah festival kepemimpinan dan kolaborasi anak muda yang mendorong generasi muda Pontianak menjadi agen perubahan bagi UMKM melalui transformasi digital. BLF digagas oleh AIESEC.
“Melalui Borneo Lead Fest 2025, saya berharap generasi muda Pontianak semakin siap menghadapi dinamika zaman dan berani menciptakan peluang usaha mandiri yang berdampak pada perekonomian daerah," kata Edi saat didapuk menjadi pembicara BLF 2025 di Gedung Konferensi 5 Universitas Tanjungpura Pontianak, Sabtu (22/11/2025).
Terkait pengembangan ekonomi masyarakat, Edi menyoroti peran UMKM sebagai sektor yang banyak diminati dan terus tumbuh. Ia menilai dunia usaha perlu dibangun sejak dini, mengingat persaingan untuk masuk ke sektor ASN maupun PPPK semakin kompetitif.
“Entrepreneurship membutuhkan kecerdasan, kreativitas dan kemampuan membaca peluang. Tidak harus memulai usaha dari sesuatu yang besar, yang terpenting adalah berani memulai,” pesannya kepada para generasi muda.
Edi juga menekankan, bahwa di tengah pesatnya perkembangan teknologi, digitalisasi menjadi kunci pertumbuhan ekonomi, termasuk di Kota Pontianak. Peluang usaha semakin terbuka, namun tantangan juga kian besar seiring perubahan kebutuhan masyarakat dan persaingan pasar yang semakin ketat. Untuk itu, ia mendorong mahasiswa dan anak muda agar memulai proses menuju kesuksesan dari kegiatan positif seperti BLF.
“Adik-adik harus menyelesaikan pendidikan dengan baik dan memanfaatkan ruang serta peluang secara maksimal. Kegiatan seperti ini menjadi fondasi untuk memulai perjalanan menuju masa depan,” katanya.
Dalam kesempatan tersebut, Edi juga memaparkan kondisi Kota Pontianak sebagai ibu kota provinsi yang memiliki banyak keunggulan strategis. Selain menjadi pusat pemerintahan dan layanan publik, Pontianak memiliki fasilitas regional hingga internasional, termasuk keberadaan Universitas Tanjungpura dan berbagai perguruan tinggi lainnya. Akses transportasi juga didukung pelabuhan sungai, laut, serta Bandara Supadio yang menjadi pintu masuk utama Kalimantan Barat.
“Dengan kondisi ini, pertumbuhan penduduk jauh lebih pesat dibandingkan daerah lain. Banyak masyarakat dari kabupaten sekitar datang ke Pontianak untuk mencari penghidupan, sehingga potensi ekonomi meningkat,” jelasnya.
Namun, Edi juga menggarisbawahi sejumlah tantangan yang dihadapi Pontianak, terutama terkait topografi kota yang berada di kawasan dataran rendah dan muara sungai. Kondisi ini membuat sebagian wilayah rentan tergenang ketika hujan deras bertepatan dengan pasang air laut.
“Secara teknis persoalan ini bisa diatasi, tetapi membutuhkan biaya sangat besar,” terangnya. (Jau)
Bayar Sekarang, Tahu Lebih Banyak
Masukkan nomor WhatsApp Anda untuk mendapatkan akses penuh ke berita premium ini