Shopping cart
Your cart empty!
Terms of use dolor sit amet consectetur, adipisicing elit. Recusandae provident ullam aperiam quo ad non corrupti sit vel quam repellat ipsa quod sed, repellendus adipisci, ducimus ea modi odio assumenda.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Do you agree to our terms? Sign up
|
|
Oleh : Jauhari Fatria |
| Sabtu, 08 November 2025 |
KALBARONLINE.com – Upaya memperkuat ekonomi kreatif berbasis kearifan lokal terus digencarkan Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat. Salah satunya lewat Workshop Tenun yang digelar Dinas Kepemudaan, Olahraga dan Pariwisata (Disporapar) Kalbar bersama Dekranasda Kabupaten Sekadau di Desa Kumpang Ilong, Sekadau.
Kepala Disporapar Kalbar, Windy Prihastari, bersama Ketua Dekranasda Kabupaten Sekadau, Magdalena Susilawati Aron, hadir langsung dan membuka kegiatan yang menjadi momentum penting bagi para perajin tenun di desa tersebut.
Desa Kumpang Ilong dikenal sebagai satu-satunya desa penghasil kain tenun di Sekadau. Akses menuju desa ini pun tidak mudah. Dari Pontianak, perjalanan ditempuh sekitar 294 kilometer atau tujuh jam melalui jalur darat, termasuk menyeberangi Sungai Aya menggunakan kapal ferry di Kecamatan Belitang.
Workshop ini merupakan tindak lanjut dari permintaan Kelompok Tenun Batu Petara, yang selama ini menjadi pusat aktivitas para perajin tenun di Kumpang Ilong.
Windy menegaskan bahwa pelatihan ini merupakan bagian dari komitmen Pemprov Kalbar dalam mendorong pengembangan tenun lokal agar tidak hanya bertahan sebagai warisan budaya, tetapi juga menjadi sumber ekonomi baru yang berdaya saing.
“Melalui pelatihan seperti ini, kita ingin membantu para perajin meningkatkan kualitas tenun, mulai dari teknik menenun hingga strategi pemasaran yang lebih modern,” ujar Windy.
Antusiasme perajin terlihat sejak awal kegiatan. Mereka berharap workshop ini dapat membantu meningkatkan mutu kain, memperluas pasar, dan mendorong tenun Kumpang Ilong semakin dikenal masyarakat luas—baik di Kalbar maupun nasional. (Red)
KALBARONLINE.com – Upaya memperkuat ekonomi kreatif berbasis kearifan lokal terus digencarkan Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat. Salah satunya lewat Workshop Tenun yang digelar Dinas Kepemudaan, Olahraga dan Pariwisata (Disporapar) Kalbar bersama Dekranasda Kabupaten Sekadau di Desa Kumpang Ilong, Sekadau.
Kepala Disporapar Kalbar, Windy Prihastari, bersama Ketua Dekranasda Kabupaten Sekadau, Magdalena Susilawati Aron, hadir langsung dan membuka kegiatan yang menjadi momentum penting bagi para perajin tenun di desa tersebut.
Desa Kumpang Ilong dikenal sebagai satu-satunya desa penghasil kain tenun di Sekadau. Akses menuju desa ini pun tidak mudah. Dari Pontianak, perjalanan ditempuh sekitar 294 kilometer atau tujuh jam melalui jalur darat, termasuk menyeberangi Sungai Aya menggunakan kapal ferry di Kecamatan Belitang.
Workshop ini merupakan tindak lanjut dari permintaan Kelompok Tenun Batu Petara, yang selama ini menjadi pusat aktivitas para perajin tenun di Kumpang Ilong.
Windy menegaskan bahwa pelatihan ini merupakan bagian dari komitmen Pemprov Kalbar dalam mendorong pengembangan tenun lokal agar tidak hanya bertahan sebagai warisan budaya, tetapi juga menjadi sumber ekonomi baru yang berdaya saing.
“Melalui pelatihan seperti ini, kita ingin membantu para perajin meningkatkan kualitas tenun, mulai dari teknik menenun hingga strategi pemasaran yang lebih modern,” ujar Windy.
Antusiasme perajin terlihat sejak awal kegiatan. Mereka berharap workshop ini dapat membantu meningkatkan mutu kain, memperluas pasar, dan mendorong tenun Kumpang Ilong semakin dikenal masyarakat luas—baik di Kalbar maupun nasional. (Red)
Bayar Sekarang, Tahu Lebih Banyak
Masukkan nomor WhatsApp Anda untuk mendapatkan akses penuh ke berita premium ini