Shopping cart
Your cart empty!
Terms of use dolor sit amet consectetur, adipisicing elit. Recusandae provident ullam aperiam quo ad non corrupti sit vel quam repellat ipsa quod sed, repellendus adipisci, ducimus ea modi odio assumenda.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Do you agree to our terms? Sign up
|
|
Oleh : Jauhari Fatria |
| Rabu, 25 Januari 2017 |
Parpol Diharapkan Menjadi Agen Pendidikan
KalbarOnline, Kubu Raya – Wakil Bupati Kubu Raya, Hermanus mengharapkan agar kehadiran kader partai politik di Kubu Raya dapat menjadi agen pendidikan politik yang berkualitas bagi masyarakat.
“Saya sangat mengharapkan agar kehadiran partai-partai politik menjadi agen-agen pendidikan politik bagi masyarakat serta sarana meningkatkan partisipasi politik masyarakat,” kata Hermanus saat menghadiri HUT PDIP ke-44 di Sungai Raya, Sabtu, (21/1) lalu.
Pada umumnya, kata Hermanus, partai politik diartikan sebagai sarana untuk menyampaikan aspirasi masyarakat lewat perwakilan dan tokoh-tokoh masyarakat yang ada dalam partai politik yang berperan menjadi pemimpin dan perwakilan masyarakat di lembaga pemerintah.
Untuk melihat seberapa jauh peran partai politik sebagai wadah penyalur aspirasi politik rakyat, sekali lagi harus dilihat dalam konteks prospektif sejarah perkembangan bangsa Indonesia itu sendiri.
“Pada awal kemerdekaan, partai politik belum berperan secara optimal sebagai wadah untuk menyalurkan aspirasi politik rakyat, sehingga sempat muncul berbagai gerakan di masyarakat yang dimaksudkan untuk tujuan menyampaikan kebutuhan dan keinginan masyarakat kepada pemerintah saat itu,” tuturnya.
Hermanus menjelaskan pada saat ini harus dipahami bahwa pergeseran pola pikir dan pergaulan serta perkembangan teknologi telah banyak juga mempengaruhi peran partai politik dimasyarakat. Pada hakikatnya partai politik merupakan sebagai sarana sosialisasi atau pendidikan politik bagi masyarakat.
“Saya mengharapkan agar kehadiran partai politik ditengah-tengah masyarakat menjadi sarana pendidikan politik yang baik bagi masyarakat. Kader-kader parta politik yang merupakan individu yang ada ditengah masyarakat harus menjadi agen berdemokrasi dan pemahaman berpolitik yang baik bagi warga disekitarnya,” katanya.
Dikatakan Hermanus, sampai saat ini proses sosialisasi atau pendidikan politik Indonesia dirasa belum memberikan ruang yang cukup untuk memunculkan pemahaman dan ilmu politik masyarakat. Sehingga tingkat partisipasi politik masyarakat belum sepenuhnya maksimal.
“Peran partai politik sebagai sarana rekruitmen politik dalam rangka meningkatkan partisipasi politik masyarakat, adalah bagaimana partai politik memiliki andil yang cukup besar dalam hal menyiapkan kader-kader pimpinan politik, melakukan seleksi terhadap kader-kader yang dipersiapkan, memperjuangkan penempatan kader yang berkualitas, berdedikasi, memiliki kredibilitas yang tinggi, serta mendapat dukungan dari masyarakat pada jabatan-jabatan politik yang bersifat strategis,” ungkapnya.
Menurutnya parpol harus benar-benar mengakar di hati rakyat, peka terhadap bisikan hati nurani masyarakat serta peka terhadap tuntutan kebutuhan rakyat. Dengan demikian istilah pendidikan politik atau political sosialization dapat membawa manfaat bagi pendidikan politik masyarakat dan memberikan pemahaman berdemokrasi yang benar kepada masyarakat.
“Jangan sampai partai politik hanya populer pada saat akan diselenggarakannya pemilihan umum, hal ini mengindikasikan bahwa partai politik pada saat tidak adanya hajatan itu cenderung tidak kelihatan aktivitasnya. Karena fungsi-fungsi partai politik tidak bisa berjalan sebagaimana mestinya, terutama yang berkenaan dengan sosialisasi dan pendidikan politik masyarakat,” terangnya.
Sebuah partai agar mendapat dukungan dari masyarakat, partai tersebut harus mampu membuka pandangan tentang demokrasi, nilai-nilai kebangsaan dan hak-hak warganegara. (Ian)
Parpol Diharapkan Menjadi Agen Pendidikan
KalbarOnline, Kubu Raya – Wakil Bupati Kubu Raya, Hermanus mengharapkan agar kehadiran kader partai politik di Kubu Raya dapat menjadi agen pendidikan politik yang berkualitas bagi masyarakat.
“Saya sangat mengharapkan agar kehadiran partai-partai politik menjadi agen-agen pendidikan politik bagi masyarakat serta sarana meningkatkan partisipasi politik masyarakat,” kata Hermanus saat menghadiri HUT PDIP ke-44 di Sungai Raya, Sabtu, (21/1) lalu.
Pada umumnya, kata Hermanus, partai politik diartikan sebagai sarana untuk menyampaikan aspirasi masyarakat lewat perwakilan dan tokoh-tokoh masyarakat yang ada dalam partai politik yang berperan menjadi pemimpin dan perwakilan masyarakat di lembaga pemerintah.
Untuk melihat seberapa jauh peran partai politik sebagai wadah penyalur aspirasi politik rakyat, sekali lagi harus dilihat dalam konteks prospektif sejarah perkembangan bangsa Indonesia itu sendiri.
“Pada awal kemerdekaan, partai politik belum berperan secara optimal sebagai wadah untuk menyalurkan aspirasi politik rakyat, sehingga sempat muncul berbagai gerakan di masyarakat yang dimaksudkan untuk tujuan menyampaikan kebutuhan dan keinginan masyarakat kepada pemerintah saat itu,” tuturnya.
Hermanus menjelaskan pada saat ini harus dipahami bahwa pergeseran pola pikir dan pergaulan serta perkembangan teknologi telah banyak juga mempengaruhi peran partai politik dimasyarakat. Pada hakikatnya partai politik merupakan sebagai sarana sosialisasi atau pendidikan politik bagi masyarakat.
“Saya mengharapkan agar kehadiran partai politik ditengah-tengah masyarakat menjadi sarana pendidikan politik yang baik bagi masyarakat. Kader-kader parta politik yang merupakan individu yang ada ditengah masyarakat harus menjadi agen berdemokrasi dan pemahaman berpolitik yang baik bagi warga disekitarnya,” katanya.
Dikatakan Hermanus, sampai saat ini proses sosialisasi atau pendidikan politik Indonesia dirasa belum memberikan ruang yang cukup untuk memunculkan pemahaman dan ilmu politik masyarakat. Sehingga tingkat partisipasi politik masyarakat belum sepenuhnya maksimal.
“Peran partai politik sebagai sarana rekruitmen politik dalam rangka meningkatkan partisipasi politik masyarakat, adalah bagaimana partai politik memiliki andil yang cukup besar dalam hal menyiapkan kader-kader pimpinan politik, melakukan seleksi terhadap kader-kader yang dipersiapkan, memperjuangkan penempatan kader yang berkualitas, berdedikasi, memiliki kredibilitas yang tinggi, serta mendapat dukungan dari masyarakat pada jabatan-jabatan politik yang bersifat strategis,” ungkapnya.
Menurutnya parpol harus benar-benar mengakar di hati rakyat, peka terhadap bisikan hati nurani masyarakat serta peka terhadap tuntutan kebutuhan rakyat. Dengan demikian istilah pendidikan politik atau political sosialization dapat membawa manfaat bagi pendidikan politik masyarakat dan memberikan pemahaman berdemokrasi yang benar kepada masyarakat.
“Jangan sampai partai politik hanya populer pada saat akan diselenggarakannya pemilihan umum, hal ini mengindikasikan bahwa partai politik pada saat tidak adanya hajatan itu cenderung tidak kelihatan aktivitasnya. Karena fungsi-fungsi partai politik tidak bisa berjalan sebagaimana mestinya, terutama yang berkenaan dengan sosialisasi dan pendidikan politik masyarakat,” terangnya.
Sebuah partai agar mendapat dukungan dari masyarakat, partai tersebut harus mampu membuka pandangan tentang demokrasi, nilai-nilai kebangsaan dan hak-hak warganegara. (Ian)
Bayar Sekarang, Tahu Lebih Banyak
Masukkan nomor WhatsApp Anda untuk mendapatkan akses penuh ke berita premium ini