Ini “jualan” terbarunya Ericsson. Bukan buat pengguna (end-user), tapi untuk penyedia layanan telekomunikasi (operator). Tapi ujung-ujungnya pengguna juga yang menikmatinya. Produk terbaru perusahaan teknologi asal Swedia itu adalah layanan berbasis kecerdasan buatan (AI), yang memungkinkan operator memastikan jaringan milik mereka selaku aktif. Dan, betul kan, memerikan pengalaman pengguna yang optimal.
Ada dua layanan terbaru yang dirilis Ericsson –yang merupakan bagian dari Network Services Ericsson. Yakni, Kecerdasan Jaringan (Network Intelligence) dan Omni Network Channel. Keduanya menggunakan AI (artificial intelligence), otomatisasi dan analitik prediktif untuk menangani masalah-masalah rumit yang dihadapi oleh penyedia jasa komunikasi.
Masalah-masalah rumit yang disebutkan tadi, dan kerap dialami para operator, antara lain pertumbuhan data secara eksponensial dan peluncuran teknologi-teknologi baru secara terus-menerus, seperti 5G, transformasi digital, dan sumber informasi serta pengetahuan yang tersebar.
Kecerdasan Jaringan (Network Intelligence) merupakan layanan dukungan antisipatif, yang memungkinkan identifikasi dan penyelesaian masalah, sebelum hal tersebut mempengaruhi kinerja jaringan. Lantas mencegah pemadaman pada saat kritis dan menjamin kestabilan jaringan yang dibutuhkan untuk keberlangsungan layanan dan kinerja end-to-end yang optimal.
Riset oleh Ericsson menunjukkan bahwa, Kecerdasan Jaringan (Network Intelligence) mampu mengurangi insiden kritis hingga 35 persen dengan melakukan pengumpulan data selektif dan secara otomatis menangani masalah-masalah dengan rata-rata waktu lima menit sejak proses pengumpulan data.
Satu layanan baru lainnya, Omni Network Channel, adalah ruang kerja digital terpadu yang dirancang untuk interaksi antara penyedia layanan komunikasi dengan Ericsson. Layanan ini menjamin kemudahan navigasi, panduan bantuan mandiri dan kolaborasi tanpa gangguan. Ruang kerja ini meningkatkan kinerja jaringan dan kepuasan pelanggan melalui penanganan lebih cepat atas berbagai masalah operasional yang dihadapi oleh penyedia layanan komunikasi dan Ericsson. Layanan ini juga mendukung penerapan teknologi terbaru seperti 5G, serta mendukung penyedia layanan komunikasi dengan peningkatan kemampuan karyawannya.
Roger O’ Hargan, Head of Service Area Networks, Ericsson mengatakan, nilai utama Ericsson adalah “Teknologi yang diperkuat manusia”, di mana manusia, kerangka kerja dan teknologi merupakan aset utamanya. “Di semua layanan baru ini, kami mengutamakan para penyedia layanan melalui panduan bantuan mandiri dan kolaborasi tanpa gangguan, kreasi bersama, serta akses data yang mudah. Semua hal ini menjamin pengalaman jaringan yang selalu aktif,” ujar O’Hargan.
Justin van der Lande, Principal Analyst di Analysys Mason, mengatakan, para penyedia layanan ingin melakukan interaksi secara transparan dengan rekan bisnisnya saat menyelesaikan persoalan terkait jaringan. Teknologi ruang kerja cerdas dari Ericsson, yang didukung oleh para ahli, dapat menjawab tuntutan ini.
Metoda ini meningkatkan skala operasi Ericsson, kerangka kerjanya yang telah teruji, dan kekayaan pengetahuannya akan industri ini, yang akan memberikan manfaat besar bagi penyedia layanan. Network Services berbasis kecerdasan buatan milik Ericsson sekarang dapat diakses dengan pengetahuan yang diperoleh melalui pertukaran data (shared data insights), yang senantiasa mengutamakan pengalaman pelanggan.”
Kecerdasan Jaringan (Network Intelligence) dirancang untuk digunakan dengan produk Ericsson sebagai perluasan portofolio Network Services. Layanan tersebut melengkapi Ericsson Operations Engine, produk Ericsson untuk managed operations, desain dan optimasi jaringan, yang diluncurkan pada Januari 2019.
The post Ericsson Luncurkan Network Services Berbasis AI Terbaru appeared first on KalbarOnline.com.
Comment