Arti Pohon Bagi Manusia, Salah Satunya Mengurangi Gejala Gangguan Mental

Geng Sehat, apakah Kamu tahu kalau pohon sangat penting bagi kehidupan manusia? Bagaimana pun, pohon memiliki banyak manfaat untuk manusia seperti memberi kita oksigen, menyimpan karbon, menstabilkan tanah, dan memberi kehidupan bagi satwa liar di Bumi. Arti pohon bagi manusia sudah ada sejak manusia diciptakan.

Di awal kehidupan manusia, pohon dianggap suci dan terhormat. Pohon ek disembah oleh komunitas Druid di Eropa, kayu merah menjadi bagian dari ritual Indian Amerika, dan pohon baobab atau Adansonia merupakan bagian dari kehidupan Suku Afrika.

Selain itu, orang Yunani dan Romawi di Abad Pertengahan, sangat menghormati pohon dalam literatur mereka seperti Dryad, roh pohon yang merupakan karakter penting dalam banyak mitos masyarakat Yunani kuno.

Di zaman yang lebih modern, John Muir dan Presiden Amerika Theodore Roosevelt menghargai alam liar, termasuk pepohonan. Oleh karena itu, tidak heran jika mereka membentuk gerakan konservasi modern serta National Park System and National Park Service.

Komunitas yang menghargai hutan karena bisa menenangkan seseorang, sebagaimana dibuktikan oleh praktik terapi hutan yang dipengaruhi budaya masyarakat Jepang.

Dan sekarang, ada banyak alasan kenapa pohon sangat berarti bagi manusia. Itu karena, seiring peran pohon yang kian meluas untuk memenuhi kebutuhan setiap manusia yang diciptakan oleh lifestyle atau gaya hidup kita. Maka dari itu, kita harus mengelola dan melestarikan pepohonan secara berkelanjutan. Inilah manfaat pohon untuk manusia.

Baca juga: Makanan Organik, Sehat untuk Tubuh dan Lingkungan

Arti Pohon Bagi Manusia

Berikut ini arti pohon bagi manusia atau manfaatnya untuk kesejahteraan kita:

1. Menghambat Perubahan Iklim

Karbon dioksida (CO2) yang ada di atmosfer Bumi berkontribusi pada perubahan iklim. Walau begitu, pohon dapat menyerap CO2, menghilangkan dan menyimpan karbon sambil melepaskan oksigen ke udara untuk kemudian dihirup manusia. Selama setahun, satu hektare pohon dewasa menyerap CO2 yang hampir sama dengan Kamu mengendarai mobil sejauh 41.843 kilometer, Gengs!

2. Melindungi Manusia dari Kanker Kulit

Pohon dapat mengurangi paparan UV-B sekitar 50 persen. Oleh karena itu, pohon dapat memberikan perlindungan untuk manusia ketika mereka menghabiskan waktu berjam-jam di luar ruangan. Bagaimana pun, sinar UV-B merupakan salah satu penyebab kanker kulit, lho!

3. Menyembuhkan Pasien dengan ADHD

Penelitian telah menunjukkan bahwa pasien yang memandangi pepohonan di luar jendela akan sembuh lebih cepat dan memiliki komplikasi jauh lebih sedikit. Begitu juga dengan anak-anak yang memiliki gejala ADHD, mereka akan menunjukkan lebih sedikit gejala ketika bermain di alam. “Paparan pohon dan alam membantu anak-anak untuk lebih berkonsentrasi dengan mengurangi kelelahan mental,” kata peneliti.

Baca juga: Inilah 4 Rahasia Jadi Lebih Sehat Sekaligus Menjaga Lingkungan!

4. Bermanfaat untuk Kesehatan Jantung

Kanopi pohon berfungsi sebagai filter fisik karena dapat memerangkap debu dan menyerap polutan di udara. Selain itu, pohon juga dapat melindungi manusia dari radiasi matahari dan mengurangi kebisingan jalan raya alias polusi suara. Penelitian menunjukkan bahwa, seseorang yang dikelilingi pepohonan selama beberapa menit, tekanan darahnya akan mengalami penurunan.

Ya, pohon juga dapat membantu kesehatan jantung kita karena bisa menurunkan kadar kortisol, denyut nadi, dan aktivitas sistem saraf simpatis (terkait stres), sekaligus meningkatkan aktivitas sistem saraf parasimpatis (terkait relaksasi). Semua penanda fisiologis ini terkait dengan kesehatan jantung yang lebih baik, Gengs!

5. Mengurangi Stres, Depresi dan Kecemasan Berlebihan

Dalam satu penelitian, 585 peserta dewasa muda di Jepang mengungkapkan bawah suasana hati mereka menjadi lebih baik setelah berjalan selama 15 menit di taman kota atau hutan yang dipenuhi pepohonan. “Seseorang yang meluangkan waktu di hutan atau taman kota bisa memiliki kesehatan mental yang lebih baik, emosi lebih positif dan bersemangat karena otak lebih mampu menangani penyebab stres,” kata Jill Suttie, Psy.D, psikolog.