Shopping cart
Your cart empty!
Terms of use dolor sit amet consectetur, adipisicing elit. Recusandae provident ullam aperiam quo ad non corrupti sit vel quam repellat ipsa quod sed, repellendus adipisci, ducimus ea modi odio assumenda.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Do you agree to our terms? Sign up
|
|
Oleh : Jauhari Fatria |
| Senin, 26 Oktober 2020 |
KalbarOnline.com – Wakil Ketua Komisi X DPR RI, Dede Yusuf Macan Effendi menyatakan, bahwa pendidikan Pendidikan Jarak Jauh (PJJ) atau darling masih belum efektif.
“Apakah pendidikan daring efektif atau tidak jawabannya, harus jujur memang tidak efektif. Karena apapun ketika melakukan sesuatu yang sifatnya darurat tentu pasti ada ketidakefektifan,” kata Dede, Senin (26/10/2020).
Oleh karenanya, kata Dede, sampai saat ini memiliki konsep bahwa untuk satu tahun ke depan maka fungsi daring harus lebih dikuatkan.
“Salah satunya adalah dengan penguatan signal untuk beberapa daerah dan wilayah. Kedua adalah penguatan dukungan pulsa dan kuota,” ujarnya.
Selain itu, katanya, sudah harus dilakukan pembelajaran melalui media televisi dan radio. Dan hal ini membuat aplikasi-aplikasi yang gamang dan mudah untuk dikerjasamakan dengan murid-murid.
“Yang berikutnya adalah bagaimana pembelajaran tidak terlalu terbebani kan, karena banyak kita menerima masukan-masukan murid yang stres karena pembelajaran daring,” jelasnya.
Yang terakhir, Politisi Demokrat ini menilai, kebijakan tersebut adalah tantangan untuk bisa memberikan dukungan handphone.
“Ya memberikan dawai atau handphone atau tablet kepada murid-murid terutama yang tidak memiliki gawai ini. Semua tentu memerlukan proses dan akan kita kawal terus,” tuturnya.
Dede Yusuf menyadari bahwa, dalam kurun satu tahun ini begitu banyak gagasan dan ide yang ingin disampaikan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, namun terhalang oleh adanya pandemi.
“Sehingga program-program ini belum bisa berjalan dengan baik. Mengenai penambahan anggaran, tentunya kita upayakan fokus pada pembelajaran jarak jauh,” pungkasnya. [rif]
KalbarOnline.com – Wakil Ketua Komisi X DPR RI, Dede Yusuf Macan Effendi menyatakan, bahwa pendidikan Pendidikan Jarak Jauh (PJJ) atau darling masih belum efektif.
“Apakah pendidikan daring efektif atau tidak jawabannya, harus jujur memang tidak efektif. Karena apapun ketika melakukan sesuatu yang sifatnya darurat tentu pasti ada ketidakefektifan,” kata Dede, Senin (26/10/2020).
Oleh karenanya, kata Dede, sampai saat ini memiliki konsep bahwa untuk satu tahun ke depan maka fungsi daring harus lebih dikuatkan.
“Salah satunya adalah dengan penguatan signal untuk beberapa daerah dan wilayah. Kedua adalah penguatan dukungan pulsa dan kuota,” ujarnya.
Selain itu, katanya, sudah harus dilakukan pembelajaran melalui media televisi dan radio. Dan hal ini membuat aplikasi-aplikasi yang gamang dan mudah untuk dikerjasamakan dengan murid-murid.
“Yang berikutnya adalah bagaimana pembelajaran tidak terlalu terbebani kan, karena banyak kita menerima masukan-masukan murid yang stres karena pembelajaran daring,” jelasnya.
Yang terakhir, Politisi Demokrat ini menilai, kebijakan tersebut adalah tantangan untuk bisa memberikan dukungan handphone.
“Ya memberikan dawai atau handphone atau tablet kepada murid-murid terutama yang tidak memiliki gawai ini. Semua tentu memerlukan proses dan akan kita kawal terus,” tuturnya.
Dede Yusuf menyadari bahwa, dalam kurun satu tahun ini begitu banyak gagasan dan ide yang ingin disampaikan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, namun terhalang oleh adanya pandemi.
“Sehingga program-program ini belum bisa berjalan dengan baik. Mengenai penambahan anggaran, tentunya kita upayakan fokus pada pembelajaran jarak jauh,” pungkasnya. [rif]
Bayar Sekarang, Tahu Lebih Banyak
Masukkan nomor WhatsApp Anda untuk mendapatkan akses penuh ke berita premium ini