Memiliki momongan tentu menjadi harapan bagi sejumlah pasangan yang sudah menikah. Sayangnya, tak semua perencanaan kehamilan bisa berjalan dengan mulus sesuai harapan. Jika sudah begini, kesedihan hingga stres bisa dialami oleh pasangan.
Di sisi lain, kondisi psikologis yang buruk bisa berdampak juga terhadap kesehatan reproduksi, terutama fertilitas. Oleh karena itu, sangat penting bagi setiap pasangan yang sedang merencanakan kehamilan agar bisa mengelola stres ketika program kehamilan yang diupayakan tidak berjalan sesuai rencana.
Baca juga: Sulit Hamil, Program Hamil Apa yang Harus Dilakukan?
Tips Menghindari Stres saat Merencanakan Kehamilan
Ada banyak tantangan bagi pasangan saat ingin merencanakan kehamilan. Namun, bukan berarti tantangan tersebut tak bisa dilalui dan justru membuat frustasi. Berikut beberapa tips menghindari stres saat merencanakan kehamilan yang bisa dilakukan.
1. Jangan terlalu stres memikirkan kemungkinan hamil
Penantian 2 minggu antara waktu ovulasi dan periode menstruasi berikutnya biasanya menjadi momen yang paling membuat stres seorang wanita ketika sedang merencanakan kehamilan. Selama waktu ini, seorang wanita bisa merasa begitu cemas menantikan kemungkinan untuk hamil.
Alih-alih terlalu cemas dan stres memikirkan kemungkinan hamil, lebih baik alihkan pikiran tersebut dengan beberapa kegiatan lain, seperti pergi berkencan dengan suami atau melakukan me-time.
2. Tidak perlu berlebihan untuk melakukan tes kehamilan
Saat menjalani program kehamilan, alat tes kehamilan tampaknya menjadi sahabat baru setiap harinya. Namun, melakukan tes setiap hari dan menemukan hasil yang tidak sesuai harapan justru dapat membuat semakin stres.
Cobalah untuk lebih menahan keinginanmu melakukan tes kehamilan setiap hari. Lakukan ketika periode menstruasimu benar-benar sudah terlambat sekitar 1-2 hari dari waktu biasanya saja.
3. Jangan sampai menstruasi membuatmu frustasi
Beberapa orang mungkin tidak begitu bahagia ketika mendapati dirinya menstruasi, terutama mereka yang sedang menjalani program kehamilan. Ini tentu saja karena menstruasi menjadi pertanda bahwa kehamilan sedang tidak terjadi.
Namun, jangan biarkan kondisi menstruasi membuatmu terpuruk selama berhari-hari, hingga berminggu-minggu. Stres dan depresi hanya akan semakin memperburuk kondisi kesehatan reproduksimu. Jadi, tinggalkan perasaan tersebut dan bangkitlah untuk mencoba kembali atau menemukan solusi lain.
4. Lakukan kembali hal-hal yang membuatmu merasa senang
Stres karena ketidaksuburan bisa membuat pikiran begitu terbebani hingga mungkin melupakan hal apa saja yang menyenangkan. Alih-alih terus memikirkan hal yang tidak sesuai harapan, lebih baik cobalah lakukan kembali aktivitas apa pun yang sebelumnya Kamu sukai dan membuatmu senang. Lakukan ini ketika Kamu merasa sedih atau stres.
5. Tetap jaga hubungan dengan pasangan
Program kehamilan sering kali menjadikan hubungan seks seakan bukan lagi momen yang romantis bersama pasangan, melainkan hanya kewajiban demi mewujudkan keinginan untuk memiliki anak. Hal ini lama-kelamaan bisa menimbulkan frustasi hingga rasa malu karena libido malah jadi menurun.
Ketika makna hubungan seksual tidak lagi seperti seharusnya, maka aspek-aspek lain dalam hubungan juga bisa berubah. Untuk menghindari hal tersebut, penting untuk tetap memberi perhatian kepada pasangan dan juga hubunganmu.
Luangkan waktu untuk berbicara satu sama lain dan mencari solusinya bersama. Lakukan kegiatan yang menyenangkan bersama, sehingga bisa tetap menjaga keintiman dengan pasangan.
Baca juga: Kuis: Ingin Hamil? Uji Pengetahuanmu Seputar Peluang Kehamilan!
6. Tetap merawat diri
Merawat diri sendiri tidak hanya berarti mengonsumsi makanan yang sehat dan memeriksakan diri ke dokter. Ini juga berarti menyediakan waktu untuk merelaksasi diri dan menemukan cara yang sehat untuk mengelola stres.
Perawatan diri dapat membantumu merasa lebih rileks dan melupakan kesedihan serta ketakutan yang dialami. Bahkan, teknik relaksasi, seperti meditasi atau yoga, juga telah terbukti dapat meningkatkan angka kehamilan.
7. Tidak perlu malu mengungkapkan perasaan
Kamu sah-sah saja mengungkapkan perasaanmu dan tidak memendamnya sendirian. Nyatanya, mengungkapkan perasaan adalah salah satu kebiasaan yang baik untuk kesehatan mental.
Hal terpenting adalah menyampaikan perasaanmu pada seseorang pada waktu dan tempat yang tepat. Jika Kamu merasa sulit untuk mengungkapkan perasaan secara langsung, Kamu bisa menuangkannya juga dalam bentuk tulisan.
8. Berbicara dengan tenaga profesional
Program kehamilan yang tidak berjalan sesuai harapan mungkin menimbulkan rasa stres berlebih, kecemasan, depresi, atau serangan panik. Sekalipun Kamu merasa mampu mengatasi masalah ini dengan baik, tak ada salahnya untuk tetap berkonsultasi dengan tenaga profesional.
Konseling dapat membantu mengelola perasaan dan mencari cara yang tepat untuk mengatasinya. Tak hanya bagi diri sendiri, konseling juga berguna untuk pasangan, terutama jika ketidaksuburan memengaruhi hubungan.
9. Beristirahat
Jika Kamu mulai merasa program kehamilan sudah mulai mengambil alih seluruh kehidupanmu dengan pasangan, mungkin ini saatnya untuk beristirahat terlebih dulu. Beristirahat selama beberapa hari dapat membantu dirimu dan pasangan memfokuskan kembali tujuan dan juga merelaksasi diri masing-masing.
Menjalani program kehamilan dapat menimbulkan beban emosional yang luar biasa bagi setiap pasangan. Namun, jangan sampai hal tersebut memengaruhi seluruh aspek kehidupanmu dengan pasangan. Bagaimanapun juga, kondisi mental yang sehat sangat berpengaruh dalam kesuburan dan juga keberhasilan program kehamilanmu. (AS)
Baca juga: Ini Faktor yang Dapat Memengaruhi Kehamilan
Referensi
Very Well Family. “Coping When Trying to Get Pregnant Overwhelms You“.
Comment