Masih Pandemi, Pemerintah Tiadakan Festival Budaya Pada Perayaan Imlek dan Cap Go Meh di Kalbar

Pemerintah Tiadakan Festival Budaya Pada Perayaan Imlek dan Cap Go Meh di Kalbar

KalbarOnline, Pontianak – Pandemi Covid-19 yang masih belum berakhir hingga kini membuat festival budaya pada perayaan Imlek dan Cap Go Meh (CGM) 2573 atau tahun 2022 seperti arak-arakan Naga, Barongsai, tatung hingga pesta kembang api di Provinsi Kalimantan Barat ditiadakan.

IKLANSUMPAHPEMUDA

Gubernur Kalimantan Barat Sutarmidji mengatakan, Satgas Covid-19 Provinsi Kalimantan Barat akan mengikuti apa yang menjadi pedoman dari Satgas Covid-19 Nasional, kendati belum ada pedoman secara spesifik. Saat ini pihaknya masih berpedoman pada level kerawanan Covid-19 di Kalbar.

“Untuk ritual keagamaannya silakan, tapi berkaitan dengan kegiatan budaya atau kegiatan ritual keagamaan yang memancing keramaian tidak kita izinkan, seperti arakan naga, tatung dan sebagainya tidak kita izinkan,” kata Midji, Rabu, 26 Januari 2022.

Meski ritual keagamaan diperbolehkan, namun pelaksanaannya tetap dilakukan pembatasan dan menerapkan protokol kesehatan secara ketat.

“Pakai masker, jaga jarak dan sebagainya. Diatur saja, mungkin bisa lebih mudah diaturnya. Yang jelas kegiatan yang memancing kerumunan tidak usah dulu,” tegasnya.

Perketat pintu masuk

Sutarmidji juga telah meminta agar Satgas Covid-19 Kalbar melakukan uji swab PCR secara acak di terminal kedatangan Bandara Internasional Supadio jelang Imlek. Dia khawatir masyarakat Kalbar yang kembali justru membawa virus dari luar.

Terlebih lagi, kata Midji, ada sebanyak 46 ribu masyarakat Tionghoa Singkawang yang berada di luar Singkawang. Baik di Taiwan, Hongkong, Jakarta, Jawa Barat, Jawa Timur, dan daerah lainnya. Data itu didapat Midji dari mantan Wali Kota Singkawang Awang Ishak. Di Kalbar sendiri, kata Midji ada sekitar 8,6 persen atau sekitar 550 ribu penduduk Kalbar yang merupakan masyarakat Tionghoa yang sebagian besar merayakan Imlek.

Baca Juga :  Tingkatkan Sinergi dan Kolaborasi Setiap Elemen, Pj Bupati Romi Hadiri Rapat Koordinasi Gubernur

“Kalau misalnya 10-20 persen dari jumlah itu pulang untuk merayakan Imlek di Kalbar, artinya ada 100an ribu se-Kalbar. Kan padat. Nah kita lihat sisi penerbangan. Saya sudah minta Sekda dan Dinkes untuk melakukan uji swab sampel setiap penumpang pesawat. Walaupun belum tentu akurat, tapi setidaknya kita bisa memetakan,” kata Midji.

Kapolda: Tetap dengan pembatasan

Kapolda Kalbar Irjen Pol Suryanbodo Asmoro yang membuka rakor tersebut mengatakan bahwa Operasi Liong Kapuas 2022 akan dimulai pada 30 Januari sampai 17 Februari 2022.

“Tanggal 1 Februari adalah perayaan Tahun Baru Imlek. Kita siap amankan dan menjaga agar semua warga yang merayakan Imlek merasakan keamanan dan kenyamanan tentunya dengan pembatasan-pembatasan yang akan diterapkan,” kata Kapolda.

“Kemudian Cap Go Meh itu 15 hari setelahnya juga dilaksanakan pengamanan-pengamanan kegiatan masyarakat,” tambahnya.

Dalam kesempatan itu, Kapolda menyatakan bahwa Rakor yang digelar pihaknya itu merupakan wujud memadukan informasi-informasi baik yang dimiliki internal Polri maupun informasi dari Forkopimda Provinsi dan Kabupaten/Kota se-Kalbar.

“Dengan informasi yang kita padukan itu agar nanti mendapat satu persepsi dalam rangka pengamanan,” kata Kapolda.

Operasi Liong Kapuas 2022 ini, kata Kapolda, akan difokuskan di delapan kabupaten/kota di antaranya Kota Pontianak, Kubu Raya, Mempawah, Singkawang, Sambas, Bengkayang, Sintang, dan Ketapang. Kapolda pun menjelaskan, delapan daerah yang menjadi titik fokus pengamanan itu berdasarkan data-data yang dimiliki pihaknya.

Baca Juga :  Pontianak Sudah Lebih Dulu Terapkan Pelayanan Publik Berbasis Online

“Daerah ini yang setiap tahunnya menyelenggarakan kegiatan masyarakat dalam perayaan Imlek dan Cap Go Meh cukup banyak. Di sentra-sentra inilah yang jadi fokus pengamanan. Tapi tidak menutup kemungkinan di tempat lain juga tentunya jadi fokus. Membuat masyarakat aman, nyaman dalam melaksanakan aktivitas sehari-hari adalah tugas wajib TNI-Polri,” katanya.

Kapolda pun berharap agar pengamanan dalam rangka Operasi Liong Kapuas 2022 berjalan aman dan lancar.

“Karena situasi pandemi belum berakhir dan masih ada di sekeliling kita apalagi sekarang ada varian baru omicron. Kita akan rumuskan apa saja yang menjadi batasan-batasan pada perayaan Imlek dan Cap Go Meh,” tutupnya.

Pangdam: Tingkatkan sinergitas

Sementara Pangdam XII/Tpr Mayjen TNI Sulaiman Agusto menyampaikan kepada para Dansatgas pengamanan agar melaksanakan deteksi dini dan cegah dini terhadap permasalahan yang mungkin timbul, memetakan daerah yang rawan, selalu koordinasi dengan semua pihak terkait guna kelancaran tugas serta menyiapkan personel dan materiil untuk mendukung pengamanan Imlek dan Cap Go Meh.

“Saya selaku Pangdam XII/Tpr beserta jajaran siap membantu Polri dalam menciptakan situasi aman dan kondusif pada perayaan Imlek dan Cap Go Meh tahun 2022,” ujarnya.

Comment