Shopping cart
Your cart empty!
Terms of use dolor sit amet consectetur, adipisicing elit. Recusandae provident ullam aperiam quo ad non corrupti sit vel quam repellat ipsa quod sed, repellendus adipisci, ducimus ea modi odio assumenda.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Do you agree to our terms? Sign up
|
|
Oleh : adminkalbaronline |
| Kamis, 04 Agustus 2022 |
KalbarOnline, Putussibau - Tim Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) perwakilan Kalbar bersama Komisi IX Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI menyambangi daerah paling ujung bumi tanjungpura, di Desa Semangut Utara, Kabupaten Kapuas Hulu, pada Rabu (03/08/2022).
Kehadiran tim dengan menempuh jarak kurang lebih 500 kilometer dari ibukota Provinsi Kalbar, Kota Pontianak itu–semata-semata untuk memberikan sosialisasi program Pembangunan Keluarga Kependudukan dan Keluarga Berencana (Bangga Kencana) serta percepatan penurunan stunting di Desa Semangut Utara.
Direktur Bina Kualitas Pelayanan KB BKKBN, Martin Suanta menyatakan, bahwa Kapuas Hulu merupakan salah satu daerah dengan angka stunting tertinggi. Kapuas Hulu menempati peringkat keenam tingkat prevalensi stunting di Provinsi Kalbar.
Dimana menurut Martin, Hal itu tentunya memerlukan upaya yang lebih keras dalam menurunkan stunting menjadi 14 persen pada tahun 2024.
"Kondisi geografisnya jauh sekali bahkan paling ujung, saya dari Pontianak ke Sintang sudah tujuh jam, Sintang ke sini (Semangut Utara) nambah lagi lima jam," ucap Martin.
Dirinya menyebutkan, dalam upaya percepatan penurunan stunting, BKKBN memiliki berbagai strategi, yakni diantaranya melalui Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS), Satgas Stunting serta Tim Pendamping Keluarga (TPK) yang terdiri dari kader PKK, bidan dan kader KB. Tim tersebut, kata dia, akan bekerja keras mendampingi anak berisiko stunting di daerahnya.
"Kalau strategi ini berjalan–dari mendampingi calon pengantin, ibu hamil dan anak usia balita. Maka hasilnya akan berjalan maksimal," katanya.
Martin juga mengungkapkan, selain TPK, TPPS dan Satgas Stunting, BKKBN juga memiliki tim audit stunting. Ia mengatakan, pada setiap tingkatan juga harus dibentuk TPPS, mulai dari nasional, provinsi, kabupaten kota hingga kecamatan. Ia menjamin, jika strategi ini bisa dijalankan dengan luar biasa, maka stunting akan bisa diturunkan.
"Walaupun kondisi geografis yang jauh dengan dibantu OPD KB kabupaten kota, kami yakin dengan kerja bersama bisa sukses," ungkapnya. (Jau)
KalbarOnline, Putussibau - Tim Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) perwakilan Kalbar bersama Komisi IX Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI menyambangi daerah paling ujung bumi tanjungpura, di Desa Semangut Utara, Kabupaten Kapuas Hulu, pada Rabu (03/08/2022).
Kehadiran tim dengan menempuh jarak kurang lebih 500 kilometer dari ibukota Provinsi Kalbar, Kota Pontianak itu–semata-semata untuk memberikan sosialisasi program Pembangunan Keluarga Kependudukan dan Keluarga Berencana (Bangga Kencana) serta percepatan penurunan stunting di Desa Semangut Utara.
Direktur Bina Kualitas Pelayanan KB BKKBN, Martin Suanta menyatakan, bahwa Kapuas Hulu merupakan salah satu daerah dengan angka stunting tertinggi. Kapuas Hulu menempati peringkat keenam tingkat prevalensi stunting di Provinsi Kalbar.
Dimana menurut Martin, Hal itu tentunya memerlukan upaya yang lebih keras dalam menurunkan stunting menjadi 14 persen pada tahun 2024.
"Kondisi geografisnya jauh sekali bahkan paling ujung, saya dari Pontianak ke Sintang sudah tujuh jam, Sintang ke sini (Semangut Utara) nambah lagi lima jam," ucap Martin.
Dirinya menyebutkan, dalam upaya percepatan penurunan stunting, BKKBN memiliki berbagai strategi, yakni diantaranya melalui Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS), Satgas Stunting serta Tim Pendamping Keluarga (TPK) yang terdiri dari kader PKK, bidan dan kader KB. Tim tersebut, kata dia, akan bekerja keras mendampingi anak berisiko stunting di daerahnya.
"Kalau strategi ini berjalan–dari mendampingi calon pengantin, ibu hamil dan anak usia balita. Maka hasilnya akan berjalan maksimal," katanya.
Martin juga mengungkapkan, selain TPK, TPPS dan Satgas Stunting, BKKBN juga memiliki tim audit stunting. Ia mengatakan, pada setiap tingkatan juga harus dibentuk TPPS, mulai dari nasional, provinsi, kabupaten kota hingga kecamatan. Ia menjamin, jika strategi ini bisa dijalankan dengan luar biasa, maka stunting akan bisa diturunkan.
"Walaupun kondisi geografis yang jauh dengan dibantu OPD KB kabupaten kota, kami yakin dengan kerja bersama bisa sukses," ungkapnya. (Jau)
Bayar Sekarang, Tahu Lebih Banyak
Masukkan nomor WhatsApp Anda untuk mendapatkan akses penuh ke berita premium ini