Kayong Utara    

Kurangnya Pengawasan Program P3-TGAI, Anggaran Rp 195 Juta Dinilai Mubazir

Oleh : adminkalbaronline
Senin, 03 November 2025
WhatsApp Icon
Ukuran Font
Kecil Besar

KALBARONLINE.com - Kurangnya pengawasan Program Percepatan Peningkatan dan Tata Guna Irigasi Air (P3-TGAI) di Desa Benawai Agung, Kecamatan Sukadana, Kabupaten Kayong Utara, menjadi pertanyaan sejumlah masyarakat.

Seperti diketahui, P3-TGAI tersebut bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) dengan jumlah pagu Rp 195 juta. Proyek ini disebut-sebut jauh dari kualitas yang ditentukan.

Proyek P3-TGAI di Desa Benawai Agung dinilai tidak sesuai kualitas spek, terutama pada beton dinding dan lantai yang banyak pecah, pasangan kayu cerucuk untuk menopang lantai diduga juga tidak dipasang yang berakibat pada umur konstruksi cepat rusak.

Saat dikonfirmasi, Kepala Desa Benawai Agung, Kasrani mengatakan, bahwa sistem pengawasan bukan konsultan ataupun yang membuat Rancangan Anggaran Belanja (RAB). Namun menurutnya pada saat sosialisasi ia menegaskan kepada para kelompok penerima manfaat P3-TGAI untuk menjaga kualitas sesuai RAB.

"Saya bilang, tolong pekerjaan ini sesuai dengan RAB, kualitas dijaga, manfaatnya diperhatikan, saya tidak mau terjadi seperti tahun tahun sebelumnya, cuman saya tidak bisa menyebutkan satu persatu lah," ungkap Kasrani menirukan seruan dirinya saat sosialisasi program tersebut, Sabtu (01/10/2025).

Dirinya belajar dari tahun sebelumnya dimana program ini dikerjakan asal asalan, tidak sesuai dengan lebar dan panjang yang sudah tertuang dalam RAB.

"Dulu ada kegiatan seperti ini, panjangnya sekian lebarnya sekian, tidak sesuai, bahkan ngulang (dikerjakan) kan, mungkin sekarang sudah selesai kali ya, yang dulu bermasalah itu, saya pun tidak tau juga," ujarnya.

Kasrani menyebutkan, pelbagai persoalan yang ada serta potensi persoalan bakal berulang semuanya sudah ia sampaikan kepada kelompok penerima manfaat P3-TGAI, terutama terkait dengan beton dinding dan lantai yang banyak retak namun masih dipasang, menurutnya karena kegiatan itu belum selesai 100%.

"Pekerjaan ini kan baru 70%, mungkin ada yang belum jadi juga, karena anggarannya baru 70%, mungkin mereka tetap akan mengajukan sisanya yang 30%, supaya mencapai 100% ya," ungkapnya

Lebih lanjut dirinya mengatakan, untuk yang pecah ataupun rusak menurut Kasrani akan diperbaiki, ia berkomitmen untuk tetap mengawasi program yang bersumber dari APBN tersebut.

"Saya selaku kepala desa tetap akan mengawasi, yang mana pecah tolong diganti, sementara ini kan baru mulai ni," katanya.

Di sisi lain, Kasrani menyangkal bahwa program P3-TGAI tersebut dikerjakan langsung oleh kelompok penerima manfaat, melainkan proyek itu dikerjakan oleh oknum partai.

"Sementara ini sih tidak ada, itu langsung kelompok-kelompok, dan tidak ada yang menanyakan, berarti mereka tau, saya rasa mereka sudah transparan terhadap kelompok penerima," pungkasnya. (Sans)

Artikel Selanjutnya
Membanggakan! Syakirah, Siswi SMAN 1 Pontianak Raih Mahkota Miss Teenager Indonesia 2025
Senin, 03 November 2025
Artikel Sebelumnya
Tanggapan Edi Kamtono Soal Ruko Roboh di Jalan Sisingamangaraja
Senin, 03 November 2025

Berita terkait