Shopping cart
Your cart empty!
Terms of use dolor sit amet consectetur, adipisicing elit. Recusandae provident ullam aperiam quo ad non corrupti sit vel quam repellat ipsa quod sed, repellendus adipisci, ducimus ea modi odio assumenda.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Do you agree to our terms? Sign up
|
|
Oleh : Jauhari Fatria |
| Kamis, 24 September 2020 |
Jika persalinan melalui jalan lahir atau pervaginam tidak mungkin dilakukan, ada metode persalinan lain yang bisa dipilih yaitu bedah caesar. Seperti namanya, bedah caesar dilakukan dengan membedah area perut bagian bawah untuk mengeluarkan bayi dari dalam rahim. Namun, tahukah Mums bahwa ada dua jenis sayatan caesar dengan kelebihan dan kekurangannya masing-masing? Yuk, ulik di sini.
Bukan hanya menjadi harapan semua ibu hamil, dalam banyak kasus, para dokter spesialis kebidanan dan kandungan sebenarnya akan lebih memilih untuk membantu persalinan dengan metode normal dibanding bedah caesar. Alasannya adalah bahwa persalinan pervaginam hampir selalu dianggap lebih aman bagi ibu dan bayi.
Kecuali jika kondisi kesehatan ibu dan janin tidak memungkinkan, maka operasi caesar darurat akan dilakukan sebagai alternatif langsung untuk menyelamatkan nyawa. Walau begitu, sudah umum diketahui pula bahwa operasi caesar dapat direncanakan sebelumnya (elektif) dengan berbagai pertimbangan.
Ya, pada beberapa kondisi kehamilan, dokter akan lebih menyarankan untuk bersalin secara caesar (atau dalam istilah medis disebut sebagai indikasi absolut), seperti pada kondisi berikut ini:
Selain itu, keputusan untuk bersalin secara caesar juga diputuskan berdasarkan indikasi janin atau kondisi kesehatan bayi, seperti:
Bagi Mums yang pernah melewati bedah cesar, pastinya tak asing lagi dengan bagaimana bentuk sayatannya. Namun, jangan terkecoh. Sayatan yang terlihat persis di atas pubis tersebut, bukanlah satu-satunya sayatan yang dibuat oleh dokter.
Nyatanya, dokter akan membuat dua sayatan: Yang pertama adalah sayatan di kulit perut bagian bawah, kurang lebih 2 cm di atas garis rambut kemaluan. Selanjutnya, dokter akan membuat sayatan kedua sebesar 10-15 cm pada rahim untuk menjangkau bayi dan dikeluarkan.
Perlu Mums ketahui pula, jenis luka yang terlihat di perut Mums, mungkin saja tidak sama dengan yang ada di rahim Mums. Jenis sayatan bedah caesar yang biasa dilakukan dokter adalah:
Jenis sayatan ini digunakan pada 95 persen bedah caesar saat ini karena memiliki beberapa keuntungan. Karena dilakukan di bagian bawah rahim, sayatan akan lebih tipis, sehingga perdarahan dapat diminimalkan. Selain itu, jenis sayatan ini akan cenderung lebih aman jika Mums ingin bersalin melalui vagina setelah operasi caesar (VBAC) di kehamilan selanjutnya, dengan syarat berjarak minimal 18 bulan dari persalinan sebelumnya.
Keuntungan lain, sayatan horizontal cenderung tidak terlalu menyakitkan dan tidak terlalu terlihat setelah penyembuhan. Hal ini tentu menguntungkan, karena dapat meminimalkan jaringan parut (bekas luka) yang bisa berisiko menimbulkan jaringan parut yang tumbuh secara berlebihan, menebal, dan mengeras, atau biasa sebagai keloid.
Sayatan ini berada di bagian tengah perut, biasanya dari bawah pusar ke garis rambut kemaluan. Sayatan vertikal memang sedikit lebih menyakitkan dan membutuhkan waktu lebih lama untuk sembuh, sehingga kurang populer dibandingkan sayatan horizontal. Namun, akan sangat membantu proses persalinan dengan beberapa kondisi khusus, seperti:
1. Jika Mums sudah memiliki bekas luka di area rahim dari operasi sebelumnya.
2. Jika bayi berada di bawah rahim atau dalam posisi yang tidak biasa.
3. Jika terjadi keadaan darurat yang memerlukan persalinan segera (misalnya, gawat janin yang parah atau perdarahan berlebihan akibat plasenta previa).
Referensi
What to Expect. C-Section Scars.
Healthline. C-Section Scars.
Health Hub. Cesarean Delivery.
Jika persalinan melalui jalan lahir atau pervaginam tidak mungkin dilakukan, ada metode persalinan lain yang bisa dipilih yaitu bedah caesar. Seperti namanya, bedah caesar dilakukan dengan membedah area perut bagian bawah untuk mengeluarkan bayi dari dalam rahim. Namun, tahukah Mums bahwa ada dua jenis sayatan caesar dengan kelebihan dan kekurangannya masing-masing? Yuk, ulik di sini.
Bukan hanya menjadi harapan semua ibu hamil, dalam banyak kasus, para dokter spesialis kebidanan dan kandungan sebenarnya akan lebih memilih untuk membantu persalinan dengan metode normal dibanding bedah caesar. Alasannya adalah bahwa persalinan pervaginam hampir selalu dianggap lebih aman bagi ibu dan bayi.
Kecuali jika kondisi kesehatan ibu dan janin tidak memungkinkan, maka operasi caesar darurat akan dilakukan sebagai alternatif langsung untuk menyelamatkan nyawa. Walau begitu, sudah umum diketahui pula bahwa operasi caesar dapat direncanakan sebelumnya (elektif) dengan berbagai pertimbangan.
Ya, pada beberapa kondisi kehamilan, dokter akan lebih menyarankan untuk bersalin secara caesar (atau dalam istilah medis disebut sebagai indikasi absolut), seperti pada kondisi berikut ini:
Selain itu, keputusan untuk bersalin secara caesar juga diputuskan berdasarkan indikasi janin atau kondisi kesehatan bayi, seperti:
Bagi Mums yang pernah melewati bedah cesar, pastinya tak asing lagi dengan bagaimana bentuk sayatannya. Namun, jangan terkecoh. Sayatan yang terlihat persis di atas pubis tersebut, bukanlah satu-satunya sayatan yang dibuat oleh dokter.
Nyatanya, dokter akan membuat dua sayatan: Yang pertama adalah sayatan di kulit perut bagian bawah, kurang lebih 2 cm di atas garis rambut kemaluan. Selanjutnya, dokter akan membuat sayatan kedua sebesar 10-15 cm pada rahim untuk menjangkau bayi dan dikeluarkan.
Perlu Mums ketahui pula, jenis luka yang terlihat di perut Mums, mungkin saja tidak sama dengan yang ada di rahim Mums. Jenis sayatan bedah caesar yang biasa dilakukan dokter adalah:
Jenis sayatan ini digunakan pada 95 persen bedah caesar saat ini karena memiliki beberapa keuntungan. Karena dilakukan di bagian bawah rahim, sayatan akan lebih tipis, sehingga perdarahan dapat diminimalkan. Selain itu, jenis sayatan ini akan cenderung lebih aman jika Mums ingin bersalin melalui vagina setelah operasi caesar (VBAC) di kehamilan selanjutnya, dengan syarat berjarak minimal 18 bulan dari persalinan sebelumnya.
Keuntungan lain, sayatan horizontal cenderung tidak terlalu menyakitkan dan tidak terlalu terlihat setelah penyembuhan. Hal ini tentu menguntungkan, karena dapat meminimalkan jaringan parut (bekas luka) yang bisa berisiko menimbulkan jaringan parut yang tumbuh secara berlebihan, menebal, dan mengeras, atau biasa sebagai keloid.
Sayatan ini berada di bagian tengah perut, biasanya dari bawah pusar ke garis rambut kemaluan. Sayatan vertikal memang sedikit lebih menyakitkan dan membutuhkan waktu lebih lama untuk sembuh, sehingga kurang populer dibandingkan sayatan horizontal. Namun, akan sangat membantu proses persalinan dengan beberapa kondisi khusus, seperti:
1. Jika Mums sudah memiliki bekas luka di area rahim dari operasi sebelumnya.
2. Jika bayi berada di bawah rahim atau dalam posisi yang tidak biasa.
3. Jika terjadi keadaan darurat yang memerlukan persalinan segera (misalnya, gawat janin yang parah atau perdarahan berlebihan akibat plasenta previa).
Referensi
What to Expect. C-Section Scars.
Healthline. C-Section Scars.
Health Hub. Cesarean Delivery.
Bayar Sekarang, Tahu Lebih Banyak
Masukkan nomor WhatsApp Anda untuk mendapatkan akses penuh ke berita premium ini