Kubu Raya    

Bupati Muda Sebut Esensi Idul Adha Mengurbankan Sifat Kebinatangan Dalam Diri Manusia

Oleh : Jauhari Fatria
Senin, 12 Agustus 2019
WhatsApp Icon
Ukuran Font
Kecil Besar

Serahkan hewan kurban

untuk 9 kecamatan se-Kabupaten Kubu Raya

KalbarOnline, Kubu

Raya – Peduli, peka dan berpihak kepada masyarakat kecil menjadi komitmen

Pemerintah Kabupaten Kubu Raya. Hal itu ditegaskan Bupati Kubu Raya, Muda

Mahendrawan seusai melaksanakan Sholat Idul Adha 1440 Hijriah di halaman Kantor

Bupati Kubu Raya.

Muda mengatakan, esensi dari perayaan Idul Adha adalah

mengurbankan sifat-sifat kebinatangan yang ada di dalam diri manusia. Karena

itu, ia menyatakan Pemerintah Kabupaten Kubu Raya akan fokus pada upaya-upaya

memberikan kehidupan yang lebih baik kepada masyarakat.

“Nah, itulah fungsi pemerintah. Jadi diejawantahkan dalam

bentuk bagaimana kita mengambil hikmah Iduladha untuk membuat birokrasi

Pemerintah daerah menjadi Pemerintah yang menjalankan aktivitasnya dengan betul-betul

peduli dan berusaha memberikan kehidupan yang baik bagi masyarakat di semua

sektor,” tuturnya, Minggu (11/8/2019).

Muda mengatakan, di antara hikmah Idul Adha, adalah

terbangunnya kepekaan dan terciptanya momen silaturahmi. Kepekaan, menurut dia,

merupakan hal yang sangat penting terlebih di era digital di mana masalah

datang begitu cepat. Mengatasi masalah tersebut, ia menyebut pentingnya

kepemimpinan dan Pemerintahan yang punya kepekaan dan sensitivitas nurani.

“Jadi kita harus ada perhatian, empati, jadi panggilan

nurani itu harus lebih dikuatkan lagi. Nah, di sinilah kita juga melaksanakan

pengumpulan dan pemotongan hewan kurban dan dengan salat Id ini kita sama-sama

membangun tekad untuk menjadikan Kubu Raya sesuai visinya,” ujarnya.

Pelaksanaan Sholat Ied di halaman Kantor Bupati Kubu Raya

merupakan kali pertama dilakukan sejak kantor tersebut diresmikan pada

September 2012 silam. Muda menilai hal itu sebagai langkah positif dimana

menjadi ajang mendekatkan masyarakat dengan pemerintah daerah.

“Jadi ini perdana dan Alhamdulillah dengan langkah ini nanti

ke depannya masyarakat akan semakin banyak yang tahu dengan Sholat Ied di sini.

Ini (Kantor Bupati-RED) kan milik masyarakat. Kita jadikan lapangan terbuka ini

untuk mengambil hikmah dan menyatukan antara masyarakat dengan pemerintah

daerah,” ucapnya.

Sholat Ied di halaman Kantor Bupati Kubu Raya dirangkaikan

dengan penyerahan hewan kurban dari Bupati Muda Mahendrawan kepada panitia

kurban untuk selanjutnya dilakukan penyembelihan di halaman Masjid Al Isra’

Kantor Bupati Kubu Raya.

Sekretaris Daerah Kabupaten Kubu Raya Yusran Anizam

menerangkan, total hewan kurban yang berhasil dihimpun Pemerintah Kabupaten

Kubu Raya sebanyak 19 sapi dan 16 kambing. Dari jumlah tersebut, 3 sapi dan 6

kambing disembelih di halaman Masjid Al Isra’ Kantor Bupati Kubu Raya. Adapun

16 sapi dan 10 kambing didistribusikan di sembilan Kecamatan di Kabupaten Kubu

Raya.

“Penyebaran hewan kurban telah dilaksanakan sejak tanggal

9-10 Agustus. Penyelenggaraan hewan kurban di lingkungan Kabupaten Kubu Raya

ini dikawal Dinas Ketahanan Pangan, Perkebunan dan Peternakan Kabupaten Kubu

Raya yang telah melakukan pemeriksaan kondisi hewan kurban di tempat-tempat

penjualan ternak dan kandang penampungan sementara pada Masjid dan rumah peternak

di Kubu Raya,” jelas Yusran.

Sementara itu khatib sekaligus imam Sholat Ied, Ustaz

Nasutiun Usman mengajak kaum muslimin bertafakur dan melakukan muhasabah

terkait amalan yang telah dilakukan selama ini.

“Kalau kesombongan, arogansi dan kedengkian yang selama ini

kita pelihara mengalahkan kepentingan kita kepada Allah Taala, maka mari segera

kita bertaubat. Apapun yang kita miliki di dunia ini jangan sampai membuat kita

menjauhkan diri dari Allah,” pesan Imam Besar Masjid Raya Mujahidin Pontianak

ini.

Ustaz Nasutiun mengatakan ibadah kurban adalah satu di

antara cara bersyukur kepada Allah Taala. Kurban, lanjut dia, juga menjadi

bukti bakti kepada Allah. Ketundukan total kepada Allah, ujar dia, telah

ditunjukkan dengan sempurna oleh keluarga Nabi Ibrahim.

“Yang kita kurbankan bukan manusia melainkan hewan. Jangan

sampai kita mengurbankan manusia lain karena manusia yang paling baik adalah

orang yang paling bermanfaat kepada orang lain. Maka tebarkanlah manfaat setiap

harinya meskipun hanya dengan senyuman,” ajaknya.

Ustaz Nasutiun menegaskan, esensi ibadah kurban adalah

mengurbankan sifat-sifat kebinatangan yang ada pada diri manusia.

“Kesombongan, keangkuhan, kerakusan, ketamakan, iri dengki,

tak mau minta maaf, tak mau disalahkan, tak mau diberi nasihat, inilah

sifat-sifat yang perlu kita kurbankan sebagai makna esensi dari ibadah kurban

ini,” pungkasnya. (ian/rio)

Artikel Selanjutnya
Polres Ketapang Tangkap Pembakar Lahan di Kendawangan
Minggu, 11 Agustus 2019
Artikel Sebelumnya
Ribuan Umat Muslim Sekadau Sholat Idul Adha di Terminal Lawang Kuari
Minggu, 11 Agustus 2019

Berita terkait