Shopping cart
Your cart empty!
Terms of use dolor sit amet consectetur, adipisicing elit. Recusandae provident ullam aperiam quo ad non corrupti sit vel quam repellat ipsa quod sed, repellendus adipisci, ducimus ea modi odio assumenda.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Do you agree to our terms? Sign up
|
|
Oleh : adminkalbaronline |
| Kamis, 03 Agustus 2023 |
KalbarOnline, Pontianak - Ratusan massa gabungan Aliansi Masyarakat Dayak Kalimantan Barat menggelar aksi unjuk rasa di depan Markas Polda Kalimantan Barat, Jalan Ahmad Yani, Kecamatan Pontianak Tenggara, Kota Pontianak, Kamis (03/08/2023).
Massa yang tergabung dalam aliansi Garda Borneo, Bala Adat Dayak Kalbar, Morenk, Talino, FKKM, Bapatar, TBBR dan Dayak KKR itu menentang keras pernyataan Rocky Gerung dalam sebuah acara beberapa waktu lalu. Aksi ini membuat ruas jalan Ahmad Yani, Imam Bonjol dan Bundaran Digulis sempat mengalami kemacetan selama beberapa jam.
Dalam aksinya, tampak sejumlah besar massa tersebut membuat pernyataan sikap kepada pengamat politik Rocky Gerung yang berisi antara lain, pertama meminta pertanggung jawaban Rocky Gerung karena telah menghina dan melecehkan marwah presiden, IKN dan masyarakat Kalimantan, kedua meminta Rocky Gerung untuk membuat pernyataan permohonan maaf secara terbuka, ketiga tetap mendukung Presiden RI yang sah yaitu Joko Widodo.
Selanjutnya, mendukung pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara di tanah borneo Kalimantan Timur untuk kemajuan Kalimantan dan kemajuan Indonesia di masa yang akan datang, dan terakhir mendesak Kapolri untuk menangkap dan memproses Rocky Gerung secara hukum yang berlaku di Indonesia.
[caption id="attachment_138655" align="alignnone" width="1600"]
Salah satu peserta aksi membawa foto Rocky Gerung dalam unjuk rasa di depan Markas Polda Kalimantan Barat, Jalan Ahmad Yani, Kecamatan Pontianak Tenggara, Kota Pontianak, Kamis (03/08/2023). (Foto: Indri)[/caption]
Kapolda Kalbar, Irjen Pol Pipit Rismanto, melalui Karo Ops Polda Kalbar, Kombes Pol Moch Noor Subchan memberi keterangan, bahwa pihak kepolisian tetap melayani unjuk rasa dan menerima surat pernyataan dari massa aksi unjuk rasa agar dapat ditindaklanjuti sesuai dengan prosedur yang ada.
"Atas nama Kapolda Kalbar saya menyampaikan permohonan maaf bahwa kapolda tidak bisa menerima secara langsung karena sedang memantau lokasi karhutla, selanjutnya aspirasi dari saudara-saudara, akan kami tampung dan laporkan kepada pimpinan dan kesatuan atas," ungkapnya.
Selama berjalannya aksi unjuk rasa, massa aksi sempat melakukan pembakaran ban dan terlihat pengamanan dari pasukan pengendali massa Kepolisian Daerah Kalbar sebanyak kurang lebih 100 personel Dit Samapta.
Setelah menyampaikan tuntutannya, massa aksi unjuk rasa berangsur-angsur membubarkan diri. (Indri)
KalbarOnline, Pontianak - Ratusan massa gabungan Aliansi Masyarakat Dayak Kalimantan Barat menggelar aksi unjuk rasa di depan Markas Polda Kalimantan Barat, Jalan Ahmad Yani, Kecamatan Pontianak Tenggara, Kota Pontianak, Kamis (03/08/2023).
Massa yang tergabung dalam aliansi Garda Borneo, Bala Adat Dayak Kalbar, Morenk, Talino, FKKM, Bapatar, TBBR dan Dayak KKR itu menentang keras pernyataan Rocky Gerung dalam sebuah acara beberapa waktu lalu. Aksi ini membuat ruas jalan Ahmad Yani, Imam Bonjol dan Bundaran Digulis sempat mengalami kemacetan selama beberapa jam.
Dalam aksinya, tampak sejumlah besar massa tersebut membuat pernyataan sikap kepada pengamat politik Rocky Gerung yang berisi antara lain, pertama meminta pertanggung jawaban Rocky Gerung karena telah menghina dan melecehkan marwah presiden, IKN dan masyarakat Kalimantan, kedua meminta Rocky Gerung untuk membuat pernyataan permohonan maaf secara terbuka, ketiga tetap mendukung Presiden RI yang sah yaitu Joko Widodo.
Selanjutnya, mendukung pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara di tanah borneo Kalimantan Timur untuk kemajuan Kalimantan dan kemajuan Indonesia di masa yang akan datang, dan terakhir mendesak Kapolri untuk menangkap dan memproses Rocky Gerung secara hukum yang berlaku di Indonesia.
[caption id="attachment_138655" align="alignnone" width="1600"]
Salah satu peserta aksi membawa foto Rocky Gerung dalam unjuk rasa di depan Markas Polda Kalimantan Barat, Jalan Ahmad Yani, Kecamatan Pontianak Tenggara, Kota Pontianak, Kamis (03/08/2023). (Foto: Indri)[/caption]
Kapolda Kalbar, Irjen Pol Pipit Rismanto, melalui Karo Ops Polda Kalbar, Kombes Pol Moch Noor Subchan memberi keterangan, bahwa pihak kepolisian tetap melayani unjuk rasa dan menerima surat pernyataan dari massa aksi unjuk rasa agar dapat ditindaklanjuti sesuai dengan prosedur yang ada.
"Atas nama Kapolda Kalbar saya menyampaikan permohonan maaf bahwa kapolda tidak bisa menerima secara langsung karena sedang memantau lokasi karhutla, selanjutnya aspirasi dari saudara-saudara, akan kami tampung dan laporkan kepada pimpinan dan kesatuan atas," ungkapnya.
Selama berjalannya aksi unjuk rasa, massa aksi sempat melakukan pembakaran ban dan terlihat pengamanan dari pasukan pengendali massa Kepolisian Daerah Kalbar sebanyak kurang lebih 100 personel Dit Samapta.
Setelah menyampaikan tuntutannya, massa aksi unjuk rasa berangsur-angsur membubarkan diri. (Indri)
Bayar Sekarang, Tahu Lebih Banyak
Masukkan nomor WhatsApp Anda untuk mendapatkan akses penuh ke berita premium ini