Shopping cart
Your cart empty!
Terms of use dolor sit amet consectetur, adipisicing elit. Recusandae provident ullam aperiam quo ad non corrupti sit vel quam repellat ipsa quod sed, repellendus adipisci, ducimus ea modi odio assumenda.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Do you agree to our terms? Sign up
|
|
Oleh : adminkalbaronline |
| Selasa, 04 Maret 2025 |
KALBARONLINE.com - Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Pontianak, Amirullah menerangkan, angka inflasi tahun-ke-tahun Kota Pontianak berada di posisi -0,11 persen yang artinya telah menyentuh deflasi.
Ia menjelaskan, berdasarkan data yang dirilis Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Pontianak, dalam satu tahun belakangan, terjadi penurunan harga pada tiga indeks kelompok pengeluaran yaitu kelompok perumahan, air, listrik dan bahan bakar rumah tangga seperti kelompok perlengkapan, peralatan dan pemeliharaan rutin rumah tangga, serta kelompok informasi, komunikasi dan jasa keuangan.
“Sedangkan kelompok yang mengalami inflasi di antaranya makanan, minuman dan tembakau, kelompok pakaian dan alas kaki, kelompok kesehatan, transportasi, rekreasi, olahraga, budaya, pendidikan, penyedia makan minum restoran sampai perawatan pribadi jasa lainnya,” terang Amirullah usai mengikuti rapat koordinasi inflasi pusat-daerah yang dipimpin Menteri Dalam Negeri (Mendagri), Tito Karnavian melalui zoom meeting, di Ruang Pontive Center, Selasa (04/03/2025).
Amirullah menambahkan, sejak awal tahun 2025, terdapat beberapa komoditas penyumbang inflasi seperti minyak goreng, cabai rawit, kopi bubuk, ikan tongkol dan emas perhiasan. Selanjutnya adalah tarif angkutan udara, ikan kembung hingga emas perhiasan.
“Kemudian ada juga komoditas yang menyumbang deflasi sejak awal tahun 2025 seperti tarif listrik, daging ayam ras, sawi hijau, bayam serta bahan bakar rumah tangga. Setelahnya ada tomat hingga ikan tenggiri,” paparnya.
Memasuki bulan puasa, Pemerintah Kota (Pemkot) Pontianak senantiasa melakukan pengawasan stok dan harga pangan. Amirullah menyebut, di pekan depan rencananya pihaknya akan menggelar operasi pasar murah di enam titik kecamatan.
“Secara rutin kita selalu mengawasi harga dan stok pangan di lapangan dan selalu diikuti secara langsung oleh kepala daerah. Rencananya mulai hari Senin depan kita juga akan menggelar operasi pasar murah untuk memudahkan perekonomian warga di bulan puasa khususnya menjelang Idul Fitri,” kata Amirullah.
Sekda yang juga selaku Ketua Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Kota Pontianak, mengimbau agar para pedagang menetapkan harga tidak melebihi Harga Eceran Tertinggi (HET) khususnya beras, minyak goreng dan gula.
“Agar tidak terjadi lonjakan harga yang tinggi untuk komoditas lainnya,” pungkasnya.
Bagi masyarakat yang ingin mengetahui harga bahan pokok real time di Kota Pontianak dapat mengunjungi aplikasi Jepin atau Jendela Integrasi Pontianak. Di sana memuat harga-harga komoditas lainnya. (Jau)
KALBARONLINE.com - Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Pontianak, Amirullah menerangkan, angka inflasi tahun-ke-tahun Kota Pontianak berada di posisi -0,11 persen yang artinya telah menyentuh deflasi.
Ia menjelaskan, berdasarkan data yang dirilis Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Pontianak, dalam satu tahun belakangan, terjadi penurunan harga pada tiga indeks kelompok pengeluaran yaitu kelompok perumahan, air, listrik dan bahan bakar rumah tangga seperti kelompok perlengkapan, peralatan dan pemeliharaan rutin rumah tangga, serta kelompok informasi, komunikasi dan jasa keuangan.
“Sedangkan kelompok yang mengalami inflasi di antaranya makanan, minuman dan tembakau, kelompok pakaian dan alas kaki, kelompok kesehatan, transportasi, rekreasi, olahraga, budaya, pendidikan, penyedia makan minum restoran sampai perawatan pribadi jasa lainnya,” terang Amirullah usai mengikuti rapat koordinasi inflasi pusat-daerah yang dipimpin Menteri Dalam Negeri (Mendagri), Tito Karnavian melalui zoom meeting, di Ruang Pontive Center, Selasa (04/03/2025).
Amirullah menambahkan, sejak awal tahun 2025, terdapat beberapa komoditas penyumbang inflasi seperti minyak goreng, cabai rawit, kopi bubuk, ikan tongkol dan emas perhiasan. Selanjutnya adalah tarif angkutan udara, ikan kembung hingga emas perhiasan.
“Kemudian ada juga komoditas yang menyumbang deflasi sejak awal tahun 2025 seperti tarif listrik, daging ayam ras, sawi hijau, bayam serta bahan bakar rumah tangga. Setelahnya ada tomat hingga ikan tenggiri,” paparnya.
Memasuki bulan puasa, Pemerintah Kota (Pemkot) Pontianak senantiasa melakukan pengawasan stok dan harga pangan. Amirullah menyebut, di pekan depan rencananya pihaknya akan menggelar operasi pasar murah di enam titik kecamatan.
“Secara rutin kita selalu mengawasi harga dan stok pangan di lapangan dan selalu diikuti secara langsung oleh kepala daerah. Rencananya mulai hari Senin depan kita juga akan menggelar operasi pasar murah untuk memudahkan perekonomian warga di bulan puasa khususnya menjelang Idul Fitri,” kata Amirullah.
Sekda yang juga selaku Ketua Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Kota Pontianak, mengimbau agar para pedagang menetapkan harga tidak melebihi Harga Eceran Tertinggi (HET) khususnya beras, minyak goreng dan gula.
“Agar tidak terjadi lonjakan harga yang tinggi untuk komoditas lainnya,” pungkasnya.
Bagi masyarakat yang ingin mengetahui harga bahan pokok real time di Kota Pontianak dapat mengunjungi aplikasi Jepin atau Jendela Integrasi Pontianak. Di sana memuat harga-harga komoditas lainnya. (Jau)
Bayar Sekarang, Tahu Lebih Banyak
Masukkan nomor WhatsApp Anda untuk mendapatkan akses penuh ke berita premium ini