Shopping cart
Your cart empty!
Terms of use dolor sit amet consectetur, adipisicing elit. Recusandae provident ullam aperiam quo ad non corrupti sit vel quam repellat ipsa quod sed, repellendus adipisci, ducimus ea modi odio assumenda.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Do you agree to our terms? Sign up
|
|
Oleh : Jauhari Fatria |
| Jumat, 20 September 2019 |
Edi Kamtono : Jadikan
Sungai Kapuas sebagai Destinasi Sport Tourism
KalbarOnline,
Pontianak – Sebanyak lima negara, yakni Australia, Brunei Darussalam,
China, Filipina dan Malaysia dengan kekuatan keseluruhan berjumlah 98 atlet
berlaga pada Pontianak International Dragon Boat (PIDB) 2019 di Sungai Kapuas,
Taman Alun Kapuas, Jumat (20/9/2019).
Sementara untuk tim Indonesia menurunkan tim dari beberapa
provinsi, antara lain Provinsi Jawa Tengah, Kalimantan Barat, Kalimantan
Selatan, Kalimantan Tengah dan Sulawesi Selatan.
Wali Kota Pontianak, Edi Rusdi Kamtono mengatakan, PIDB ini
merupakan pertama kali digelar dengan melibatkan peserta internasional.
Kegiatan ini sebagai salah satu upaya menjadikan Sungai Kapuas sebagai
destinasi wisata olahraga (sport tourism).
“Sehingga Sungai Kapuas bisa menjadi salah satu pembangkit
pertumbuhan ekonomi di bidang pariwisata,” ujarnya.
Sebagai kota yang tidak memiliki kekayaan sumber daya alam,
namun Sungai Kapuas menjadi sebuah potensi besar untuk dikembangkan sebagai
destinasi wisata.
“Kita berupaya menjadikan sebuah kawasan kota baru dengan
waterfront city-nya sebagai destinasi wisata yang baru di Kota Pontianak,”
ungkap Edi.
Tim dayung asal Kota Pontianak, Provinsi Kalbar mewakili
Indonesia baru-baru ini berhasil merebut juara pertama pada lomba dayung di
Brunei Darussalam. Hal ini membuktikan bahwa potensi olahraga dayung di Kota
Pontianak bisa menjadi pembangkit olahraga di Kalbar secara umum.
“Mudah-mudahan pada PON mendatang di Provinsi Papua tim
dayung kita bisa menyumbangkan medali emas,” imbuhnya.
Sementara Gubernur Kalbar, Sutarmidji berharap even ini
menjadi kalender rutin tahunan setiap memperingati Hari Jadi Kota Pontianak.
Hal ini bertujuan supaya Pontianak lebih dikenal terutama di dunia
internasional.
“Saya ingin Sungai Kapuas ini menjadi wajah Kota Pontianak,”
sebutnya.
Untuk menjadikan Sungai Kapuas sebagai wajah Kota Pontianak,
lanjutnya, bangunan ruko yang ada di sepanjang Sungai Kapuas seluruhnya harus
menghadap ke sungai. Dengan tertatanya kawasan pinggiran Sungai Kapuas maka
bisa menjadi modal dasar menarik wisatawan untuk berkunjung ke Kota Pontianak.
“Even-even harus terus ditingkatkan, Pontianak International
Dragon Boat maupun Kulminasi Matahari harus disosialisasikan,” ungkapnya.
Kepala Dinas Pemuda Olahraga dan Pariwisata (Disporapar)
Kota Pontianak, Syarif Saleh menerangkan, perlombaan dayung PIDB 2019 ini,
selain diikuti mancanegara pada kategori internasional, juga ada kategori
lokal. Peserta lokal diikuti oleh enam kabupaten/kota dengan jumlah total
peserta 228 atlet.
“Terdiri dari Kabupaten Sambas, Bengkayang, Mempawah,
Landak, Kubu Raya dan Kota Pontianak,” pungkasnya. (jim/humpro)
Edi Kamtono : Jadikan
Sungai Kapuas sebagai Destinasi Sport Tourism
KalbarOnline,
Pontianak – Sebanyak lima negara, yakni Australia, Brunei Darussalam,
China, Filipina dan Malaysia dengan kekuatan keseluruhan berjumlah 98 atlet
berlaga pada Pontianak International Dragon Boat (PIDB) 2019 di Sungai Kapuas,
Taman Alun Kapuas, Jumat (20/9/2019).
Sementara untuk tim Indonesia menurunkan tim dari beberapa
provinsi, antara lain Provinsi Jawa Tengah, Kalimantan Barat, Kalimantan
Selatan, Kalimantan Tengah dan Sulawesi Selatan.
Wali Kota Pontianak, Edi Rusdi Kamtono mengatakan, PIDB ini
merupakan pertama kali digelar dengan melibatkan peserta internasional.
Kegiatan ini sebagai salah satu upaya menjadikan Sungai Kapuas sebagai
destinasi wisata olahraga (sport tourism).
“Sehingga Sungai Kapuas bisa menjadi salah satu pembangkit
pertumbuhan ekonomi di bidang pariwisata,” ujarnya.
Sebagai kota yang tidak memiliki kekayaan sumber daya alam,
namun Sungai Kapuas menjadi sebuah potensi besar untuk dikembangkan sebagai
destinasi wisata.
“Kita berupaya menjadikan sebuah kawasan kota baru dengan
waterfront city-nya sebagai destinasi wisata yang baru di Kota Pontianak,”
ungkap Edi.
Tim dayung asal Kota Pontianak, Provinsi Kalbar mewakili
Indonesia baru-baru ini berhasil merebut juara pertama pada lomba dayung di
Brunei Darussalam. Hal ini membuktikan bahwa potensi olahraga dayung di Kota
Pontianak bisa menjadi pembangkit olahraga di Kalbar secara umum.
“Mudah-mudahan pada PON mendatang di Provinsi Papua tim
dayung kita bisa menyumbangkan medali emas,” imbuhnya.
Sementara Gubernur Kalbar, Sutarmidji berharap even ini
menjadi kalender rutin tahunan setiap memperingati Hari Jadi Kota Pontianak.
Hal ini bertujuan supaya Pontianak lebih dikenal terutama di dunia
internasional.
“Saya ingin Sungai Kapuas ini menjadi wajah Kota Pontianak,”
sebutnya.
Untuk menjadikan Sungai Kapuas sebagai wajah Kota Pontianak,
lanjutnya, bangunan ruko yang ada di sepanjang Sungai Kapuas seluruhnya harus
menghadap ke sungai. Dengan tertatanya kawasan pinggiran Sungai Kapuas maka
bisa menjadi modal dasar menarik wisatawan untuk berkunjung ke Kota Pontianak.
“Even-even harus terus ditingkatkan, Pontianak International
Dragon Boat maupun Kulminasi Matahari harus disosialisasikan,” ungkapnya.
Kepala Dinas Pemuda Olahraga dan Pariwisata (Disporapar)
Kota Pontianak, Syarif Saleh menerangkan, perlombaan dayung PIDB 2019 ini,
selain diikuti mancanegara pada kategori internasional, juga ada kategori
lokal. Peserta lokal diikuti oleh enam kabupaten/kota dengan jumlah total
peserta 228 atlet.
“Terdiri dari Kabupaten Sambas, Bengkayang, Mempawah,
Landak, Kubu Raya dan Kota Pontianak,” pungkasnya. (jim/humpro)
Bayar Sekarang, Tahu Lebih Banyak
Masukkan nomor WhatsApp Anda untuk mendapatkan akses penuh ke berita premium ini