Shopping cart
Your cart empty!
Terms of use dolor sit amet consectetur, adipisicing elit. Recusandae provident ullam aperiam quo ad non corrupti sit vel quam repellat ipsa quod sed, repellendus adipisci, ducimus ea modi odio assumenda.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Do you agree to our terms? Sign up
|
|
Oleh : Redaksi KalbarOnline |
| Jumat, 23 Oktober 2020 |
KalbarOnline.com – Dalam proses digitalisasi Aksara Nusantara jadi nama domain internet untuk bisa eksis dan terjaga di dunia maya, dibutuhkan dukungan dari berbagai pihak. Setelah diperjuangkan, Pengelola Nama Domain Internet Indonesia (Pandi), salah satu Aksara Nusantara yang sedang diupayakan untuk bisa jadi nama domain internet, yakni Aksara Jawa kini juga mendapat dukungan dari Dinas Kebudayaan (Disbud) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).
Disbud DIY sendiri mengaku berkomitmen untuk berperan aktif dalam pelestarian, pembinaan, dan pengembangan aksara Jawa, khususnya di dunia maya. Kehadiran aksara Jawa di dunia maya disebut akan memudahkan proses pembinaan dan pengembangan aksara tersebut.
Sumadi, Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Kebudayaan Yogyakarta, menjelaskan pesatnya perkembangan teknologi berperan penting bagi pelestarian Aksara Jawa saat ini. Perkembangan ini diharapkan bisa dikelola dan dikembangkan lebih baik lagi.
“Isu digitalisasi Aksara Jawa merupakan sesuatu yang menjadi perhatian khusus. Berapa banyak masyarakat Jawa sekarang mengetahui bahwa aksaranya terdaftar dan memiliki slot Unicode A980 – A9DF. Oleh karena itu, Dinas Kebudayaan berkomitmen ikut mengawal perkembangan isu digitalisasi aksara Jawa melalui gelaran Kongres Aksara Jawa I Yogyakarta,” ujar Sumadi dalam keterangan resminya.
Di tempat terpisah, Gunawan Tyas Jatmiko, Deputi Marketing, Kerjasama, dan Pengembangan Usaha Pandi merespons dukungan dari Disbud DIY. “Saya sangat mengapresiasi dukungan dari Disbud DIY, selain kami juga berterima kasih kepada para komunitas pegiat Aksara Jawa yang sama-sama mengawal proses pengajuan aksara Jawa ke ICANN agar bisa terenkripsi dan digunakan di dunia digital,” katanya.
Baca juga: Aksara Jawa jadi Domain Internet dalam Proses Akhir di ICANN
Gunawan berharap, dengan berbagai kegiatan yang ada, isu–isu terkait dengan Aksara Jawa bisa dikenal lebih luas, dan pemakaianya di ranah dunia digital semakin masif.
Sumadi juga menjelaskan, pihaknya mencoba mengambil peranan strategis dengan menggelar Kongres Aksara Jawa I dengan mengangkat isu digitalisasi aksara Jawa dan unicodisasi aksara Jawa.
Ketua Tim Kongres Aksara Jawa I Yogyakarta Setya Amrih Prasaja mengungkapkan, isu-isu di gelaran Kongres Aksara Jawa I adalah globalisasi dan digitalisasi aksara Jawa. “Respons dari para pengguna dunia digital atau native digital sangat tinggi, begitu juga dari kalangan urban digital, juga sangat antusias untuk mengikuti kegiatan ini. Apalagi kegiatan ini merupakan kongres I di era kemerdekaan yang fokus membahas isu–isu keberaksaraan,” ucapnya.
Rully Andriadi, Kepala Bidang Pemeliharaan dan Pengembangan Sejarah, Bahasa, Sastra, dan Permuseuman menambahkan banyak kegiatan dan kerja sama yang sudah difasilitasi oleh Dinas Kebudayaan DIY. Misalnya, workshop Dluwang, untuk pembinaan penulisan aksara Jawa dengan media dluwang paper mulberry (Broussonetia papyryfera Vent).
Kemudiann kerja sama dengan Komunitas Aksara Jawa Segajabung juga dilakukan untuk pengenalan dan pemanfaatan aksara Jawa dalam ranah digital. Rully melanjutkan, Disbud DIY akan menggelar selebrasi enskripsi Aksara Jawa, yang mana selebrasi tersebut merupakan puncak acara dari hasil pengajuan enkripsi yang diupayakan oleh PANDI.
“Selebrasi akan dilaksanakan pada awal Desember tahun ini dan dihadiri langsung oleh Gubernur DIY Sri Sultan Hamengkubuwono X disertai persembahan tari yang khusus dipersiapkan untuk momen selebrasi tersebut,” tandasnya.
Saksikan video menarik berikut ini:
KalbarOnline.com – Dalam proses digitalisasi Aksara Nusantara jadi nama domain internet untuk bisa eksis dan terjaga di dunia maya, dibutuhkan dukungan dari berbagai pihak. Setelah diperjuangkan, Pengelola Nama Domain Internet Indonesia (Pandi), salah satu Aksara Nusantara yang sedang diupayakan untuk bisa jadi nama domain internet, yakni Aksara Jawa kini juga mendapat dukungan dari Dinas Kebudayaan (Disbud) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).
Disbud DIY sendiri mengaku berkomitmen untuk berperan aktif dalam pelestarian, pembinaan, dan pengembangan aksara Jawa, khususnya di dunia maya. Kehadiran aksara Jawa di dunia maya disebut akan memudahkan proses pembinaan dan pengembangan aksara tersebut.
Sumadi, Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Kebudayaan Yogyakarta, menjelaskan pesatnya perkembangan teknologi berperan penting bagi pelestarian Aksara Jawa saat ini. Perkembangan ini diharapkan bisa dikelola dan dikembangkan lebih baik lagi.
“Isu digitalisasi Aksara Jawa merupakan sesuatu yang menjadi perhatian khusus. Berapa banyak masyarakat Jawa sekarang mengetahui bahwa aksaranya terdaftar dan memiliki slot Unicode A980 – A9DF. Oleh karena itu, Dinas Kebudayaan berkomitmen ikut mengawal perkembangan isu digitalisasi aksara Jawa melalui gelaran Kongres Aksara Jawa I Yogyakarta,” ujar Sumadi dalam keterangan resminya.
Di tempat terpisah, Gunawan Tyas Jatmiko, Deputi Marketing, Kerjasama, dan Pengembangan Usaha Pandi merespons dukungan dari Disbud DIY. “Saya sangat mengapresiasi dukungan dari Disbud DIY, selain kami juga berterima kasih kepada para komunitas pegiat Aksara Jawa yang sama-sama mengawal proses pengajuan aksara Jawa ke ICANN agar bisa terenkripsi dan digunakan di dunia digital,” katanya.
Baca juga: Aksara Jawa jadi Domain Internet dalam Proses Akhir di ICANN
Gunawan berharap, dengan berbagai kegiatan yang ada, isu–isu terkait dengan Aksara Jawa bisa dikenal lebih luas, dan pemakaianya di ranah dunia digital semakin masif.
Sumadi juga menjelaskan, pihaknya mencoba mengambil peranan strategis dengan menggelar Kongres Aksara Jawa I dengan mengangkat isu digitalisasi aksara Jawa dan unicodisasi aksara Jawa.
Ketua Tim Kongres Aksara Jawa I Yogyakarta Setya Amrih Prasaja mengungkapkan, isu-isu di gelaran Kongres Aksara Jawa I adalah globalisasi dan digitalisasi aksara Jawa. “Respons dari para pengguna dunia digital atau native digital sangat tinggi, begitu juga dari kalangan urban digital, juga sangat antusias untuk mengikuti kegiatan ini. Apalagi kegiatan ini merupakan kongres I di era kemerdekaan yang fokus membahas isu–isu keberaksaraan,” ucapnya.
Rully Andriadi, Kepala Bidang Pemeliharaan dan Pengembangan Sejarah, Bahasa, Sastra, dan Permuseuman menambahkan banyak kegiatan dan kerja sama yang sudah difasilitasi oleh Dinas Kebudayaan DIY. Misalnya, workshop Dluwang, untuk pembinaan penulisan aksara Jawa dengan media dluwang paper mulberry (Broussonetia papyryfera Vent).
Kemudiann kerja sama dengan Komunitas Aksara Jawa Segajabung juga dilakukan untuk pengenalan dan pemanfaatan aksara Jawa dalam ranah digital. Rully melanjutkan, Disbud DIY akan menggelar selebrasi enskripsi Aksara Jawa, yang mana selebrasi tersebut merupakan puncak acara dari hasil pengajuan enkripsi yang diupayakan oleh PANDI.
“Selebrasi akan dilaksanakan pada awal Desember tahun ini dan dihadiri langsung oleh Gubernur DIY Sri Sultan Hamengkubuwono X disertai persembahan tari yang khusus dipersiapkan untuk momen selebrasi tersebut,” tandasnya.
Saksikan video menarik berikut ini:
Bayar Sekarang, Tahu Lebih Banyak
Masukkan nomor WhatsApp Anda untuk mendapatkan akses penuh ke berita premium ini